Enam tahun kemudian setelah meninggalnya Amar, mereka hidup dengan damai dan tentram bahkan mereka semuanya menjadi Doktor dan sudah sukses menjadi dosen di UIN bahkan di antara mereka ada yang menjadi Dekan Fakultas, seperti Fenti yang sudah menjadi Dekan Fakultas Adab dan Humaniora, adapun Farras yang sudah menjadi Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Arab, Reza yang menjadi dosen, Fanti yang menjadi Dekan Fakultas Psikologi, bagaimana dengan Meigy dan Taris?, mereka mengambil studi Doktoral karena tinggal mereka sajalah yang belum menyelesaikan studi doktornya. Taris mengambil kuliah lagi di Universitas Edinburgh dan Meigy mengambil kuliah di Universitas Michigan.
Sudah lama berlalu, Fanti selalu memandang langit dari jendela dan membayangkan sahabatnya ada di sana dan sedang memandangnya.
"Amar dunia yang kau buat telah berakhir menjadi indah, tetapi.. kau tidak disini kami tenang tapi merasa kesepian"
Sedangkan Fenti yang sedang menulis draft untuk mahasiswa-mahasiswa yang ingin seminar melalui dirinya dan secara tidak sengaja ia seperti melihat Amar.
"Kamu ingin tahu, kamu itu mirip dengan siapa?" tanya Fenti kepada salah satu mahasiswa nya
"Memangnya mirip siapa bu?"
"Kamu itu mirip sekali dengan Amar teman lama saya"
Mahasiswa tersebut langsung tersipu malu setelah mendengarkan bahwa ia mirip dengan Amar dan memang agak sedikit mirip menurutnya.
"Oke selamat menempuh seminar dan semoga lancar yaa"
"Aamiinn terima kasih bu Fenti"
Di sisi yang lain Reza tidak ingin menjadi Dekan Fakultas dan ia hanya sibuk menjadi dosen walaupun banyak sekali dosen yang menyarankan untuk menjadikan dirinya sebagai Dekan tetapi ia hanya bisa tersenyum dan tidak ingin mengambil langkah tersebut yang menurutnya sangat sulit untuk di ambil.
"Walaupun dunia terasa segar, indah, nyaman dan juga harmoni. Tetapi kalau kau berada disini akan lebih dari itu, kita akan ngobrol bareng, diskusi bareng dan semua nya serba bareng-bareng, tetapi kau tidak ada di hadapan kami dan kau telah mengorbankan dirimu untuk kami" kata Reza yang di dalam hatinya masih ada kangen dengan sahabat lamanya yang telah meninggal
Farras yang sangat sibuk kali ini, ia didatangi oleh banyak mahasiswa untuk meng-acc proposal penelitian mahasiswa yang menurutnya sangat memakan waktu yang sangat lama untuk bisa membuatnya tidak benar-benar sibuk, walaupun ia bertindak sebagai Ketua Jurusan tetapi kesibukkan tidak pernah membuatnya menyerah bahkan ia menerima dengan senang hati mahasiswanya
"Walaupun sesibuk apapun kau adalah orang yang membuatku sangat sibuk, semoga kau selalu tenang di sisi Allah temanku" kata Farras di dalam hatinya
Sore harinya, mereka sudah tidak benar-benar sibuk apalagi melayani mahasiswa, mereka sudah benar-benar selesai dengan tugasnya sebagai dosen, tetapi mereka ingin berziarah ke kuburan Amar sambil membawa sesuatu yang membuatnya ada sesuatu yang harus mereka berikan. Sesampai di kuburan mereka akhirnya berkumpul lagi, walau sempat di landa kesibukkan yang sangat luar biasa dan meluangkan waktunya untuk pergi ke kuburan Amar
"Sudah tidak terasa enam tahun kita berpisah dengan Amar, rasanya baru satu hari tetapi rasa ini tidak pernah ada habisnya" kata Fanti
"Memangnya rasa apa bu Fanti?" tanya Farras
"Rasanya gimana ya, kita sudah sangat bersahabat dengan Amar tetapi rasanya ia ada disini bersama dengan kita"
"Mari kita do'akan Amar senantiasa lapang di kuburnya dan juga ia mendapatkan pertolongan dari Allah SWT dan juga menjadi penduduk Surga di akhir nanti"
"Aammiinn"
"Tunggu sebentar, aku masih membawa Tablet PC-nya Amar dan ia ingin kita melihat sesuatu yang ia sampaikan sebelum kematiannya" kata Reza yang sambil mencari video tersebut
"Halo apa kabar kalian semuanya?, pasti kalian sangat baik bukan?. Aku hanya ingin menyampaikan selamat kepada kalian yang sudah menjadi Doktor. Mengapa aku bisa tahu kalian semuanya sudah menjadi Doktor?, karena aku yakin kalian semuanya bisa dan kalian juga yakin itu kan?, Di dalam video ini aku hanya ingin menyampaikan pesan kepada kalian agar tetaplah menjadi sahabat yang baik dan.... satu lagi aku ingin katakan bahwa kalian ada sahabat terbaik yang aku miliki, mungkin itu saja dariku. Selamat tinggal"
"Di saat sebelum kematiannya masih sempat saja ia membuat video untuk kita betapa baiknya dia itu" kata Farras
"Ia akan dikenang sebagai orang yang baik, dan orang yang berani karena ia telah menyelamatkan ku dan aku akan terus mengingatnya karena aku berhutang nyawa padanya" kata Fenti yang membuat semua yang ada langsung terkesima dengan ucapannya
Mereka langsung memberikan gulungan Doktoral mereka ke kuburan Amar atas bentuk apresiasinya ketika ia menjadi sahabat yang baik bagi mereka dan langsung memberikan bunga-bunga yang segar untuk kuburan Amar dan mereka sangat sedih ketika ia harus meratapi kenyataan bahwa Amar ternyata sudah meninggal walaupun sudah enam tahun yang lalu.
"Terima kasih atas semuanya, Amar kami akan selalu mendo'akanmu"
YOU ARE READING
Unity
SpiritualNovel ini menceritakan sekelompok orang yang berada di semester akhir yang biasanya mahasiswa lain cukup belajar di kelas, sedangkan mereka ditimpa masalah yang cukup hebat dan tidak diperkirakan oleh mahasiswa lain. Novel dengan tokoh utamanya adal...
