“YA… makanlah ini………” ucap Hyeju nuna mengagetkanku, sambil memasukkan sebuah stroberry yang cukup besar dan sukses membuat mulutku menggembung karna terisi penuh oleh stoberry yang mendarat mulus sempurna ke dalam mulutku.
“ahahaaaa……….” Jinju tertawa riang melihatku dan nuna yang kadang mengerikan ini. Ckckckkk, dia selalu senang melihatku dipermainkan oleh Hyeju nuna.
“kalian bahagia….???.” ujarku sambil menelan stroberry ini.
“Ne………..” jawab mereka kompak sambil tertawa… ckckckkkkk
……………………………………………….
“Selesai………” ucap Jinju riang yang sukses membuatku lompat dari tempatku duduk dan menghampirinya.
“ehhh…”aku terbengong melihat cake di depanku ini.
“YA. Jinju ya…. Bagai mana cara memakannya.? Cakenya terlalu cantik….. mana bisa aku memotongnnya” gumamku pelan sambil memperhatikan cake di depanku ini.
“Untukmu, aku sudah berusaha membuat yang semewah mungkin……… jadi kau hanya perlu memotongnnya……..” jawab jinju enteng sambil memberikan pisaunya padaku…….
“Untuk menghiasanya saja kau butuh waktu 2 jam…….. bukankah lebih baik ini diabadikan….. tunggu sebentar ya…….!!!” Ujarku padanya sambil berlari ke arah kamar untuk mengambil kamera milikku.
……………………………………………
“sebentar………” Ucapku sambil memasang kamera di tempat yang baik untuk mengambil focus, memasang timernya lalu langsung berpose di sebelah Jinju dan cakenya ini.
cklik………….cklik…………cklik……… (bunyi kamera)
Setelah mengambil 3 gambar, aku mulai memotong cake buatan Jinju ini. Sebenarnya sayang juga kalau harus di potong, habis sudah di buat sebagus ini, ehh… sekarang malah di potong-potong………hmmm
“umm… masisseoyo… noemu massisseoyo….” (‘umm… Enak… sangat enak….’) Ujarku sambil terus menyuap potongan cake ini ke dalam mulut.
“Benarkah, syukurlah kalau kau suka.. ehehee” jawabnya, sambil tersenyum senang, dan mulai ikut memakan cake buatannya.
“umm… Oppa… kau akan pergi jam berapa??” tannyanya padaku.
“entahlah, mungkin nanti siang. Manager hyung sendiri yang akan menjemput kesini” jawabku menjelaskan.
“umm…” gumamnya pelan sambil menyuap potongan besar cake ke dalam mulut.
“Jinju ya…” ucapku memanggilnya.
“umm…” sahutnya yang kini menghadap ke arahku.
“kau akan mulai trainee kapan??” tanyaku padanya.
“aku mendapat kabar kalau besok trainee akan di mulai… tapi aku binggung…” jawabnya sedikit membuatku bingung.
“Bingung kenapa??” tanyaku heran.
“besok hari pertama trainee, tapi besok juga hari pertama masuk untuk mahasiswa baru di UK… huuftt… aku benar-benar pusing membagi waktu…” jawabnya dengan nada lesu.
“begitukah… walau begitu kau harus tetap semangat… bukankah kau masih memiliki ‘Target Rahasia’ yang ngin kau capai… aku yakin kau bisa mencapainya.. kau tau, kau itu sangat hebat…” Ujarku tulus.
“huuufffttt.. kau benar Oppa… aku memiliki target yang ingin ku capai… hal seperti ini bukan masalah besar… Lee Jinju FIGHTING…” ucapnya penuh semangat.
“ngomong-ngomong tentang Target Rahasia… apa sih Target Rahasiamu Jinju ya…???” tanyaku penasaran.
“eheheee… ini rahasia, aku tidak bisa mengatakannya padamu…” jawabnya sambil tersenyum-senyum sendiri.
“aissshhh… Bukankah kita bersahabat, kau tidak perlu menyimpan rahasia dari sahabatmu ini…” Ujarku memelas.
“ahahaaaa… tidak bisa... Tidak-bisa……” ucapnya sambil tertawa dan menekankan pada kata Tidak-Bisa…
“kau tau Oppa… Ada penulis terkenal yang mengatakan… ‘Rahasia Membuat Wanita Jadi Wanita…’ eheheee” ujarnya sambil cengar-cengir sendiri. Aku hanya bisa geleng-geleng melihat tingkah gadis cantik di depanku ini.
………………………………………………………………
“Eommonim… Nuna… aku pamit ya…” ucapku pada mere sambil bersalaman dan berpelukan.
“ne… hati-hati.. dan kalau kau ada waktu luang, sering-seringlah berkunjung kesini…” ujar Hyeju Nuna lembut. Aku sudah mengangggap Hyeju nuna seperti kakak sendiri.
“ne… sampaikan salamku pada SooHyun Hyung…” ucapku sambil melepaskan pelukan dari Hyeju nuna yang usiannya lebih tua 8 tahun dariku.
“umm… akan ku sampaikan..” jawabnya.
“Jinju ya… jika kau butuh bantuanku, jangan sungkan untuk menelphone ku… oke…” ujarku pada gadis yang sedari tadi hanya berdiri diam di samping Hyeju nuna.
“umm… hati-hati… maaf sudah banyak membuat masalah untukmu. Dan salam untuk Jungshin dan Jonghyun oppa… kau harus menjaga kesehatanmu oppa…” ujarnya sambil menjabat tanganku.
“umm… kau juga… aku yakin kau akan segera debut…” ucapku tegas. Karna aku memang yakin Jinju tidak memerlukan waktu yang lama untuk memulai debutnya. Semua criteria seorang Idol sudah ia miliki.
“ne… aku akan melakukan yang terbaik… oh iya, ini… masih tersisa sangat banyak. Kau harus menghabiskannya…” ucapnya sambil memberikan kotak dus yang berisi cake buatan Jinju yang baru berhasil kami habiskan seperempat bagian.
“umm… gumawo… aku akan memakannya bersama member yang lain…” jawabku sambil tersenyum.
“umm… hati-hati…” ujar Jinju lagi saat aku sudah berhasil duduk manis di dalam mobil dan membuka kaca jendelanya agar bisa berbicara dengan mereka.
“eomma… eommonim, nuna, Jinju ya… aku pergi dulu… annyeong…” ucapku sambil melambaikan tangan dan tersenyum. Aku terus melihat ke luar jendela hingga mobil ini berbelok dan mereka sudah tidak terlihat lagi.
“hmm… aku akan merindukan mereka… dan selamat datang setumpuk jadwal yang menggunung…” ujarku lemas sambil menghempaskan tubuh di kursi belakang. Aku mulai memikirkan konfrensi pres yang akan diselenggarakan besok. Aku sedikit cemas, aku takut mereka menyinggung masalah foto itu lagi. Bagaimana caraku menjelaskannya ya…
“Ya Tuhan…… “ desahku pelan sambil membenaman wajahku ke dalam bantal putih yang selalu ada di dalam mobil ini.
~MinHyuk POV End~
--------------------------------------------------------------------
akhirnya, mihyukie pulang juga... tapi onew blm nongol juga ya disini ~_~"
author janji, di part berikutnya onew pasti mau tampil... ehheeeeee
thanks for reading... semoga kalian bersedia meninggalkan jejak.
vote dan komen dibuka untuk umum... kalau kalian punya unek-unek silakan tinggalkan pesan... kalau kalian suka silakan di komen.
Gumawo-yo.... Annyeong... ^o^
ВЫ ЧИТАЕТЕ
^^Mungkin Memang Bodoh...!!!^^
ФанфикшнMungkin Aku Memang Pintar dengan IQku yang mencapai 197, ini adalah karunia Allah. Memiliki keluarga yang kaya adalah bukan pilihanku. Dilahirkan dengan kepintaran tanpa harus belajar keras itu juga diluar kuasaku. Jatuh cinta itu juga bukan pilihan...
(part 6 3/4)
Начните с самого начала
