SANG PENAKLUK CINTA

39 3 0
                                    

Oleh : Toyak Hamdani Depati

Sebelum semua rencana Yanti Kartika Susanti dan Maranda dilaksanakan, mereka bertiga sengaja bersantap makan malam di rumah Yanti, karena hari ini adalah hari awal dari rencana Mereka untuk memulai membukak kedok sang penakluk cinta.

Nah teman-teman sebentar lagi sang penakluk cinta bakal datang, kalian bertiga bersembnyi disana yang telah aku siap terlebih dahulu, pastikan semua camera menyala semua "kata Yanti mengatur strategi awal. "Siap komandan!" jawab Lola teman Yanti, yang juga ikut dalam misi mereka.

Selanjutnya gimana rencana kita Yan..............?" tanya Miranda pula, "kita berdua santai saja dulu Mir.!" Kata Susanti, "ntar tugas kamu kan ada setelah datang si Mico nanti, kamu disuruh mengontek-nya melalu henpon-mu. Biar dia menjadi gelisah.

Tapi ingat ini semua baru sebahagian permulaan dari rencana yang kita buat, kata Susanti menjelsakan."Oke kalau begitu," kata Miranda sambil mengangguk dan bersemangat. Menjelang tak beberapa lama kemudian mereka bertiga berbincang-bincang, akhirnya orang ang ditunggu-tunggu pun datang walau agak terlambat dari waktu yang telah dijanjikannya kepada Yanti.

Ma'af kan aku ya Yan, aku terlambat datang sebagai mana yang telah ku janjinkan......." kata Mico dengan mimik wajah rada bersalah. "Ooo.....iya gimana kalau kita jalan jalan keluar sambil menghirup udara segar.....?" kata Mico singkat. "aku lagi malas keluar rumah, aku kepingin di rumah saja Bang Mico, "jawab Yanti bersandiwara.

Sementara Susanti memberi isarat kepada Miranda untuk mengontek si Mico. Ketika Mico mau bicara lagi sama Yanti, tiba-tiba saja Hp-nya bordering, dari raut wajahnya Mico kelihatan sangat salah tingkah dan sangat gugup. Ketika melihat siapa yang menghubunginya, ternyata ia adalah Miranda.

Hallo Mir ada apa......." kata Boy sambil pamit keluar sama Yanti Kartika. karena ia takut pembicaraannya didengar oleh Yanti yang betul-betul sangat dicintainya dengan sepenuh hati. "Hallo Bang Mico....!" Kamu lagi dimana....?" Kok kamu nggak jadi ke rumah Miranda kemaren. "tanya Miranda seolah-olah ia sangat berharap, padahal ia hanya ingin menguji kejujuran Mico, walaupun sebenarnya dia sudah tahu apa jawabannya.

Kata hati Miranda, nggak mungkin Mico akan jujur, habis memang sudah dari sananya Mico nggak pernah jujur. Janjian mau ketemu denganku saja bisa batal. Ntah keduluan janjian dengan siapa saat itu sehingga nggak jadi ke rumahku kata hati Miranda.

"Sorry bangat ya Mir, kemaren aku ada kerjaan yang harus kuselesaikan. Jawab Mico datar. "jadi sekarang kamu dimana.?" sekarang aku di rumah teman," jawabnya singkat. Sementara matanya Mico terus mengamati Yanti yang tengah duduk di dalam ruangan tamu rumahnya, karena khawatir kalau Yanti nanti bisa mendengar pembicaraanya dengan Miranda.

Setelah selesai percakapan di hp sama Miranda Mico segera masuk kedalam rumah Yanti. Dari siapa.. "tanya Yanti sepintas. "dari teman Yan. Jawab Mico singkat, padahal yanti sudah tau terlebih dahulu memang dialah yang mengatur segalanya termasuk untuk mengontek Mico pada saat ini. Hati Yanti semakin panas melihat tingkah laku si petualang cinta, seolah mimik mukanya seperti orang yang tak bersalah, awas kamu Mico hari esok adalah hari naas bagi kamu.

Hari ini Mico janjian ketemu dengan Susanti saudara sepupu dari Yanti Kartika. Inipun telah direncanakan oleh Yanti Kartika sebelumnya, mereka berdua bersepakat bertemu di kafe di mana mereka berdua bertemu pada kali pertama, Mico benar-benar tak menyadari kalau semuanya ini sudah diatur.

Sipetualang cinta betul-betul tidak menyadari bahwasanya dia telah masuk dalam sebuah perangkap yang diatur Yanti Kartika. Miranda dan Lola terlihat sedikit gelisah dan sudah tidak sabar menunggu kehadiran sipenakluk hati wanita yang di anggap bersifat bejad.

Yanti dan para teman teman-nya memang sudah pada duluan hadir di tempat itu dan berada di tempat yang tidak bisa dilihat oleh sang petualang cinta. Tak lama kemudian batang hidung mico sudah kelihatan dari kejauhan, yang ditunggu-tunggu pun langsung menghampiri dimana Susanti duduk dengan santai disamping sebuah meja dimana disana tela tersedia dua buah kursi temapat duduk mereka berdua.

"Sudah lama menunggunya.......?'" tanya Mico kepada Susanti. Basa basi doang lo.......!" Bisik Susanti dalam hati. "Nggak...." barusan saja aku disini..... "jawab kania dengan basa basi pula.

Waktu kian berjalan percakapan sudah kian panjang lebar, Mico dan Susanti masih juga menikmati makanan yang mereka pesan, selang tak beberapa lama kemudian tiba-tiba saja henpon Mico berdering lantaran dihubungi oleh Miranda.... "Halo..... "selamat malam Mir.. "kata Mico tenang sambil membuka pembicaraan sambil berjalan keluar dan tak lupa minta izin sama Susanti.

"Ya, selamat malam juga....... "jawab Miranda..... "kamu lagi dimana Bang Mico.....? "lanjut Miranda seolah bertanya. "Aku lagi di cafe" jawab Boy spontan. "Kok dia jujur ya bisik hati-nya Yanti yang dapat mendengar suara dari henpon Miranda. "Kesini dong, gua lagi bete nih," rayu Miranda sambil mengerlingkan matanya pada Yanti Kartika dan Lola. "Ma'af Mir Malam ini aku nggak bisa. "Ya sudah kalau begitu, nggak apa apa," balas Miranda sambil menutup henpon-nya.

Setelah memasukan hp-nya kedalam kantong baju Mico bergegas menuju kembali ketempat duduknya semula dimana Susanti menunggunya dengan gelisah, kok lama betul Bang, dari siapa...?" tanya Susanti agak cembrut. "tadi tu dari temanku Sus..... "jawab Mico singkat.

Ditengah asik berbincang dengan Susanti, seorang pelayan cafe datang menemuinya, sambil berkata perlahan-lahan, "ada telepon untuk Tuan. Kata pelayan tersebut, Mico langsung berdiri untuk menjawab telpon tersebut, kelihatan mimik mukanya berubah, setelah berbincang sebentar lalu telepon-nya di tutup dan ia menghampiri Susanti. "Yuk Sus kita keluar sebentar ada seseorang mau bertemu denganku. "kata Mico pada Susanti. "Tidak Bang biarlah aku disini. "Kalau begitu aku duluan ya.? "Ma'af Sus aku terpaksa meninggalkanmu disini ada urusan penting yang harus aku laksanakan. " Ma'af ya....?"

Setelah pamit sama Susanti Mico bergegas keluar cafe dan menghilang diseberang jalan, tak beberapa lama berselang teman-temannya Susanti datang, "kemana perginya sitengik itu kata Miranda, "Terlambat dia sudah pergi, "jawab Susanti singkat. "Huh betul betul kurang hajar, dia beraninya meninggalkan dirimu seorang diri disini.? "Kata Lola ketus. Dia pergi kemana. "Tanya Yanti Kartika kepada Susanti. "nggak tau. "jawab Susanti singkat.

Tunggu dulu kayaknya pelayan itu tau kemana ia pergi, "kata Susanti sambil memanggil pelayan yang berbisik pada Mico... "berapa semua Bang... "tanya Susanti. "sudah dibayar sama Tuan Nona. "jawab si pelayan. "kok pelayan ini hormat betul sama Mico. "kata hati Susanti. "Tuan tadi pergi kemana,,?' tanya susanti... "tadi ada cewek nelpon sama Tuan agar menjemputnya di sebuah Restoran diterminal. "baiklah terima kaseh bang. "jawab Susanti singkat.

Bagai mana kita berempat apa kita lanjutkan rencana kita pada mlm ini. "kata Susanti pada teman-temanmya. Sebaiknya kita lanjutkan rencana kita pada malam ini juga agar tuntas, "jawab Miranda. "saya setuju. "jawab Lola. "akupun sangat setuju jawab Yanti Kartika. "baiklah kita keluar sekarang.

Mereka bertiga memang sudah tidak sabar lagi untuk mempermak mencakar mukanya Mico, mereka sudah memastikan malam itu merupakan malam yang naas bagi si Mico. Dalam hati mereka berkata dia harus mempertanggung jawabkan atas semua perbuatannya terhadap mereka.

Semua ini telah diatur oleh Yanti Kartika mudah-mudahan semua ini berjalan dengan mulus itulah harapan mereka, sesampai meteka disana, mereka melihat Mico dengan mesra mengandeng seorang gadis cantik dan dibawa duduk dikursi disamping meja yang telah terhidang beberapa makanan yang rupanya telah dipesan terlebih dahulu.

Selagi asik mereka berbincang sambil mencicipi makanannya, tiba-tiba saja mereka berdua menjadi kaget tidak karuan melihat kehadiran empat wanita yang kelihatan sangat marah, Mereka adalah Yanti Kartika, Susanti, Miranda dan Lola dengan secara tiba-tiba datang secara bersamaan. Mico hanya terpaku diam. Ia terlihat santai, seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Dan dia tersenyum kepada mereka berempat. Yuk sialakan duduk disini tawar Mico kepada gadis yang berempat yang barusan datang.

"Dasar bajingan engkau Bang Mico! Kata Yanti Kartika, Buaya lo! Jadi ini kerja lo selama ini. "kata pula Miranda?"
Lola tidak ikut bicara, tapi Susanti tidak tinggal diam. dengan semangatnya ia menyiramkan jus yang terletak dihadapan mereka. "Byuuuuur basah sudah baju yang dikenakan Mico disiram sama Susanti.

Susanti yang tidak tahan menahan amarah-nya mencaci maki Mico habis-habisan. Yanti Kartika yang amarahnya telah sampai kepuncak kepalanya, akhirnya nggak tahan juga menahan emosinya, lalu dengan spontan menggampar muka si Mico. "Plaaaaaak, Mico sengaja tidak mengelak dan hanya diam saja di tampar sama Yanti Kartika.

Mico pada saat ini seperti maling tertangkap tangan ia tidak bisa berkutik lagi, cuman bisa diam dan pasrah tanpa perlawanan apa-apa dengan perlakuan keempat gadis tersebut. Mau menjelaskan sudah tidak ada juga gunanya.

**SANG PENAKLUK CINTA**Where stories live. Discover now