1

1K 50 8
                                    

~Awal baru, hari baru dan suasana baru~

Alleta mengendus sebal karena ia telah cukup lama menunggu angkutan umum yang tak kunjung datang, Akhirnya ia memutuskan untuk berjalan dan siapa tau nanti Alleta mendapatkan angkutan umum setelah lama berjalan tiba tiba sebuah mobil berhenti di samping Alleta dan ternyata itu mobil Calvino kakak nya.

" Al.. Kok masih disini? " ucap Calvino dengan membuka kaca mobilnya

" Dari tadi nggak ada angkutan umum yang lewat sini kak " balas Alleta dengan menghembuskan nafasnya

" Kamu sih sok-sok an mau berangkat sendiri ... Berangkat bareng aja kan enak" dengan sedikit mengejek

" Aku cuma takut kalo nanti kamu turunin aku di pinggir jalan kayak waktu itu " ucap Alleta dengan wajah yang tertunduk

Calvino hanya terkekeh melihat tingkah adiknya itu, karena memang ia pernah menurunkan Alleta di pinggir jalan sebab Alleta sangat cerewet. Dan itu membuat Alleta tak berniat untuk lagi berangkat bersama kakaknya itu

" Udah cepet naik kamu nggak mau telat kan?"  Ucap Calvino dengan mengangkat satu alisnya

" Yaudah aku naik...  Tapi jangan turunin gue lagi ya? " balas Alleta dengan penuh harapan

" Iya gue janji deh " dengan ucapan yang tak kalah menyakinkan

Mobil pun melaju dengan kecepatan rata- rata tak butuh waktu lama akhirnya mereka sampai di sekolah. Alleta turun di depan gerbang sekolah dengan membawa berbagai perlatan MOS nya. Calvino entah kemana, Alleta pun berjalan melewati koridor bertemu banyak siswa yang sama seperti dirinya.

"Alleta!!! ..." teriak seorang cewek dengan suara khasnya membuat Alleta membalikkan badannya. Melihat cewek yang berlari dengan susah payah dia Faiza Aurelia Kinandhita teman Alleta dari mereka mulai orok bahkan mereka tumbuh dewasa bersama-sama.

" Kenapa kamu lari kayak dikejar setan gitu? " ucap Alleta

" Ehhh ngarang aja lo itu, lo harus tau gue tadi bangun kesiangan kupikir udah telat kan gue juga nggak mau telat dihari pertama gue jadi anak SMA " cerocos Faiza yang membuat Alleta menutup kedua telingannya

" Iya.. Iya gitu kalo bicara pelan pelan gue denger kok,toa nya nggak usah dibawa bawa kesini" Ucap Alleta dengan nada yang sedikit mengejek

" Iya maaf deh kan lo tau sendiri gue itu orang nya gimana " balas Faiza dengan senyumannya

Tiba - tiba terdengar suara yang mengharuskan siswa siswi baru berkumpul di ruang aula. Kedua cewek ini tampak kesulitan membawa perlengkapan MOS dengan tergesa gesa mereka lari menuju aula.  Setiba ditempat aula Alleta bertemu dengan Shafana Nashita Almahyra dia teman Alleta waktu di bangku SMP akhirnya mereka duduk bertiga, setelah lama mereka berbincang- bincang kepala sekolah masuk dengan didampingi kakak osis untuk membuka acara Masa Orientasi Siswa (MOS) beliau berbicara cukup panjang dan lebar membuat semua peserta MOS bosan dan ingin segera bangkit dari kursi mereka masing-masing. Membuat suasana di dalam ruangan itu sangat riuh, melihat suasana ini akhirnya kepala sekolah membuka acara MOS dan semua peserta bertepuk tangan.

Setelah acara pembukaan selesai Ketua Osis SMA Garuda memasuki aula membuat beberapa siswa berteriak termasuk Faiza dan Shafana karena yang aku denger Ketua Osis nya itu tampan, tinggi, putih dan membuat kaum hawa terpesona karena lesung pipi yang dimilikinya tapi kecuali gue ya.

" Hai Adik-adik kenalin nama gue Fabian Alexander gue Ketua Osis disini panggil aja Kak Fabian dan gue harap kalian bisa mengikuti acara ini dengan baik dan disiplin " perkenalan singkat nya

Alleta hanya melihat Ketos itu sekilas berbeda dengan kedua sahabatnya yang masih terpesona dan terus memuji ketos itu.

"Tampan banget!! " celetuk Faiza

" Iya idaman banget ya?? " tambah Shafana

Alleta hanya mengangkat satu alis melihat kedua sahabatnya itu.

Setelah semua kaum hawa terpesona ke Ketos itu sekarang semua Anggota Pengurus Osis itu memasuki ruang aula untuk memperkenalkan diri mereka.  Satu persatu mereka memperkenalkan diri, pandangan Alleta pun jatuh kepada satu cowok yang saat ini sedang berdiri di depan sana yang tinggi, putih, wajah datar dan bermata bola berwarna coklat.  Dia Alanzo Pradika Bertrand yang menjabat sebagai wakil Ketos di sekolah nya.

Seketika Shafana menepuk pundak Alleta dan membuyarkan lamunannya

" Ehh ngapain melamun gitu terpesona sama cowok itu " pekik Shafana

"Enggak siapa sih melamun biasa aja" ucapan Alleta yang sedikit mengelak

" Tapi kenapa tuh wajah berubah jadi merah gitu,  emang disini panas gitu?? " celetuk Faiza

Yang hanya di balas dengan tatapan tajam oleh Alleta .

Kedua sahabatnya hanya terkekeh geli melihat tingkah sahabatnya ini. Mereka pun mengakhiri perbincangan mereka karena acara MOS telah dimulai, suasana sangat hening tidak ada suara sedikitpun dari para peserta mereka mendengarkan dan memperhatikan apa saja yang disampaikan oleh guru pembina. Sampai waktu istirahat berbunyi membolehkan peserta keluar aula ataupun tetap di dalam aula, Alleta dan kedua sahabatnya tidak beranjak dari tempat itu mereka lebih memilih di dalam.

" Al ... Ada yang panggil kamu ?? Ucap Shafana

" Siapa ? " balas Alleta tanpa melihat nya

Cowok yang berada diambang pintu itu mulai mendekat kearah Alleta

" Kamu nggak pergi keluar Al? " tanya Calvino kepada Alleta

" Enggak ahh kak disini aja, males buat keluar " ucap Alleta dengan sedikit manja

" Yaudah kamu udah makan?"

" Udah kok" pekik Alleta

" Kak kok lo tadi nggak muncul di perkenalan pengurus osis, katanya lo juga pengurus osis gimana sih?"

"Dia tadi keluar sama gue disuruh sama Pak Gunawan " balas seseorang yang berjalan menuju Calvino dan Alleta

Dia Ravindra Pratama yang Alleta kenal sebagai sahabat kakak nya itu dan mereka sama sama menjadi pengurus osis. Alleta hanya mengangguk paham dengan yang diucapkan oleh Ravindra

" Kita ke kantin aja yuk?" ajak Ravindra

" Lo beneran nggak mau keluar ruangan ini ? " tanya Calvino

" Enggak ahh disini enak kok lagian gue udah bawa bekal kok " ucap Alleta

" Yaudah gue ke kantin duluan ya, jaga diri jangan aneh aneh" pekik Calvino

Dan mereka berdua meninggalkan Alleta disana bel pun berbunyi setelah beberapa jam materi terakhirpun telah tersampaikan membuat semua peserta berteriak kegirangan. Karena hari ini cukup melelahkan meskipun hanya duduk dan mendengarkan hal itu yang terlihat di wajah cantik Alleta serta kedua sahabatnya.

Alleta berjalan melewati keridor sekolah ia sedang mencari Calvino yang entah ada dimana? Sebenarnya dia ingin bertanya ke seseorang siswa disana namun dia tidak mempunyai keberanian untuk bertanya tak jauh ditempat Alleta berdiri tiba tiba ada seorang yang berjalan mendekati Alleta.










Bersambung...
Maaf ya cerita nya nggantung 😂
Semoga kalian suka sama cerita nya..
Jangan lupa vote dan comment ya

AlletaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang