Jungkook membelokkan dirinya memasuki sebuah toilet yang berada tak jauh dari gudang. Toilet itu toilet lama yang sangat sepi karena letaknya yang jauh dan berada dipaling ujung. Rumornya juga toilet ini sepi karena menjadi sarang bagi para hantu penunggu sekolah. Tapi namanya juga rumor, belum tentu benar adanya dan memang Jungkook peduli?

Jungkook memandangi wajahnya di cermin. Mencuci bersih tangannya yang kotor -dari sisa-sisa cairan miliknya- sampai bersih. Tak lupa juga kembali membenarkan penampilannya sedikit. Meski hari sudah sore dan hampir semua murid pulang, ia juga tak mau terlihat berantakan. Jungkook itu menjunjung kebersihan dirinya kalau mau tau.

"Yang kali ini terlalu berisik, suaranya seperti kaset rusak saja." Jungkook melirik ke arah Taehyung yang berjalan santai memasuki toilet dengan satu tangan bersarang didalam saki celana seragamnya, sementara tangan lainnya memegang batang permen loli rasa jeruknya dengan santai.

Jungkook mematikan kran air dan mengeringkan asal tangannya sebelum berbalik badan dan berhadapan dengan si berandal Taehyung. Mata bulat Jungkook beradu tatap dengan mata rubah Taehyung cukup lama. Keduanya masih saling diam tak bergerak.

"Kenapa natap begitu?" ujar Taehyung masih dengan nada angkuhnya. Matanya sedikit memicing dan seulas senyum miring tersungging dibibirnya.

"Cemburu?" balas Jungkook santai sambil menyandarkan dirinya pada wastafel dibelakang tubuhnya.

"Hah?"

"Kamu cemburu, hmm?" ujar Jungkook lagi dan dengan gerakan tiba-tiba, ia langsung menyudutkan Taehyung.

"Hahahaha mimpi saja sana! Cemburu sama jalang? Hahaha" kekeh Taehyung lalu membalas tatapan Jungkook seolah menantang.

"Oh ya? Kim Taehyung si pencemburu ini sudah berubah? Benarkah? Luar biasa!" Jungkook semakin mendekatkan wajahnya dengan wajah Taehyung, bahkan karena jaraknya yang sudah sangat dekat, membuat hidung keduanya saling bersentuhan.

Jungkook mengambil gagang permen loli yang dimakan oleh Taehyung tadi dan setelahnya langsung menempelkan bibirnya bersentuhan dengan bibir merah milik Taehyung yang sedikit terbuka. Manis. Jungkook membuang asal permen itu dan segera mengangkat tubuh Taehyung, memaksakan kedua kaki namja itu untuk melingkar dipinggangnya.

Lumatan demi lumatan kasar Jungkook berikan pada Taehyung yang tak mau kalah dan membalas lumatan itu sama kasarnya. Tangannya yang bebas bahkan sampai menjambak beberapa kali rambut hitam Jungkook sedikit kasar beruntung saja tak sampai membuat rambut Jungkook rontok karena ulah bar-barnya.

"Ahhnnn" desah Taehyung saat satu tangan Jungkook mulai masuk ke dalam kemeja seragamnya, menyentuh salah satu titik sensitifnya yang sudah menegang.

"Sial-ahnnn!" umpat Taehyung disela ciuman panas mereka. Remasan Taehyung pada kepala Jungkook semakin kuat membuat Jungkook mau tidak mau teriak dan melepaskan ciuman mereka.

"Jangan main-main denganku, sialan!" umpat Taehyung lalu segera mendorong Jungkook menjauhi tubuhnya. Kini ia kembali berdiri tegap berhadapan dengan si Jeon.

"Kasar dan bar-bar. Kemana Taetae-ku yang manis itu pergi, hmm?" ujar Jungkook sambil kembali mendekatkan diri, mengangkat wajah Taehyung dengan sebelah tangannya.

Taehyung hanya mendecih. Dia paling tidak suka jika ada orang yang kembali mengungkit masa lalunya. Dia benci jika harus teringat masa lalunya. Dia benci ketika harus mengingat dirinya dimasa dulu. Taehyung yang dulu memang berbeda dengan Taehyung yang sekarang dan dia amat benci dengan dirinya yang dulu.

"Tapi aku lebih suka Taehyung yang sekarang-" ujar Jungkook sambil berbisik ke telinga kiri Taehyung.

"-lebih liar dan kasar." lanjutnya lalu meninggalkan satu buah gigitan di cuping telinga berpiercing itu.

CLOSER_Where stories live. Discover now