Pria ini memang sudah langganan diruangan ini, ruangan yang selalu dihindari para siswa namun tidak dengan pria ini ruangan ini bisa jadi seperti perpustakaan untuknya meskipun ketika keluar dari ruangan ini ia akan mendapat hukuman namun dia senang.
"Azka!! Saya sudah lelah mengingatkan kamu dan ini adalah peringatan terakhir kamu, kalau sampai kamu telat lagi saya akan memanggil ayahmu kesini! Sekarang kamu kembali kekelas." Pria itu menyeritkan keningnya heran mengapa wanita ini tidak memberikannya hukuman?
"Ibu ga ngasih saya hukuman?." Lucu memang tidak dihukum malah nagih.
"Percuma saya memberi kamu hukuman kalau kamu masih terus mengulanginya sekarang cepat kembali kekelas!!." Perintah wanita itu kemudian pria tadi mengangguk dan meninggalkan ruangan tersebut.
Razka Na Saputra, Pria berwajah tampan dengan karisma yang tinggi itu telah membuatnya berhasil menjadi cowo populer seantero sekolah, sifatnya yang jail namun ramah itu yang membuatnya disenangi banyak orang terlebih lagi wanita.
Namun ada satu hal yang selalu melekat dalam dirinya yaitu gelar si Troublemakers sekolah yang selalu membuat onar setiap harinya entah itu dengan bolos, bertengkar dengan seniornya ataupun ulah lainnya.
Single, status itu masih melekat didalam dirinya jadi tak heran jika setiap pagi selalu ada beberapa hadiah dan bunga yang selalu memenuhi lokernya, hal itu adalah ulah para wanita yang menganguminya.
Azka pun berjalan dengan santai menuju kelasnya dan syukurlah guru yang akan mengajar belum datang jadi ada sedikit jeda untuk mencari hiburan setelah dijewer oleh Bu Ani selaku guru Bimbingan Konseling.
Azka melihat salah satu wanita yang super duper galak dikelasnya itu tengah menghapus papan tulis dan azka akan menjadikannya target keisengannya hari ini.
Azka menarik ikat rambut gadis itu dan membuat rambutnya terurai dengan indah, Gadis itu menoleh kearah azka dan menatapnya tajam.
"Balikin ga?."
Azkapun memasukan ikat rambut itu kesaku celananya dan menatap jail kearah Gadis itu.
"Ambil sendirilah nihh disaku gue." Dengan sengaja gadis itu melempar penghapus yang tadi ia pegang ke wajah azka dan membuat wajah putih azka menjadi hitam karena kotoran dari penghapus itu.
"BALIKIN SEKARANG!!!." Azka menutup kedua telinganya teriakan gadis mampu membuat telinganya tuli permanent kalau begini.
Azkapun berlari keluar kelas karena tadi azka melihat gadis itu yang sudah siap menerkamnya hidup-hidup.
Azalea Syatarani atau orang sering memanggilnya Azle. Gadis yang selalu menjadi target kejailan azka dikelas, wajahnya yang cantik yang memiliki tinggi 165 cm ini juga termasuk gadis yang memiliki banyak penggemar tapi tidak sebanyak senior seniornya yang lebih cantik.
"Kenapa si? Pagi pagi udah ngomel aja?." Tiba-tiba seorang wanita yang sebaya dengannya datang menepuk pundaknya.
"Kunciran gue diambil lagi padahal gue baru beli." Gadis itu terus memengang rambut panjangnya yang kini terurai bebas.
"Azka kayaknya jailin lo terus ya? Suka kali." Gadis itu pun terbelakak.
"Amit-amit." Gadis itu mengetuk keningnya dan mengetuk meja secara bergantian dan mengucapkan kata amit-amit secara bersamaan, sementara wanita disampingnya hanya terkekeh.
***
Setelah azka memilih melarikan diri dari terkaman Azle, azka jadi malas kembali kekelas jadi ia memutuskan untuk ke Rooftop untuk sekedar merokok,azka juga termasuk perokok aktif tapi hal itu tak banyak yang tau hanya beberapa teman genknya dan beberapa pengemarnya tentu saja tau.
Azka mengambil sebuah korek gas dari saku celananya dan mulai membakar ujung rokok dan menghisapnya dengan santai, bagi azka Rooftop adalah tempat paling nyaman karena ditempat ini tidak banyak orang yang berlalu lalang apalagi guru.
Azka mengambil benda yang tadi ia ambil dari azle, entah azka juga bingung kenapa ia selalu ingin menjaili azle, azka terkekeh melihat benda itu, kalau bisa dihitung itu adalah ikat rambut ke 54 yang azka ambil dari azle.
Sejak kelas 10 azka selalu menjaili azle tapi bedanya kalau dulu azka selalu menjaili azle dengan meletakkan sampah didalam tas azle kalau sekarang azka selalu mengambil ikat rambut azle dan azle boleh mengambilnya asalkan dengan melakukan satu syarat dan hal itu tak pernah azle turuti.
"Yaudah ambil aja deh dari pada gue ikutin semua syarat lo!!." Itulah kalimat yang selalu azle ucapkan setiap kali azka ingin mengembalikan ikat rambutnya.
"Lo ngerokok?." Dengan sigap azkapun membuang puntung rokok tersebut dan menginjaknya, setelah itu menatap orang yang baru saja memergokinya merokok.
"Eh ada ibu negara, ngapain kesini? Kangen sama gue?." Orang itu memutar bola matanya kesal.
"Jijik"
"Hati-hati nanti naksir lho sama gue." Dengan percaya diri yang tinggi azka mengucapkan kalimat itu.
"Gausah ngalihin dhe, jawab pertanyaan gue lo ngerokok kan? Gue bakalan laporin lo ke bu ani." Orang itu mengambil ancang ancang untuk pergi namun dengan sigap azka menarik tangannya.
"Eh jangan!!! Gue ga ngerokok kok." Elaknya.
"Lepasin tangan gue!!." Orang itu menatap tajam azka.
"Gue akan lepasin tangan lo kalau lo ga ngadu ke bu ani,gimana?." Lagi-lagi senjata makan tuan, niatnya ingin membuat azka takut tapi malah azka yang mengancamnya.
"Iya iya yaudah lepas." Bukannya azka melepaskan tangannya, azka malah memajukan wajahnya dan kini wajah mereka hanya berbatas 2 cm, hidung mancung azka juga sudah beradu dengan hidung orang tersebut.
"Nah itu baru ibu negara yang baik." Orang itu menarik nafas lega setelah azka menjauhkan wajahnya dan melepaskan tangannya setelah itu orang itu langsung pergi meninggalkan azka.
"KALAU KANGEN BILANG AJA ZLE, NANTI GUE BAKALAN DATENG KOK!!!." Dasar pria sinting, apa dia tidak mikir bahwa teriakannya akan terdengar oleh beberapa orang.
Azle menyesal karena niatnya ingin mencari ketenangan diRooftop tapi malah bertemu azka, azle beberapa kali mengucapkan sumpah serapah kepada azka ia benci pria itu.
"Bukan azka namanya kalau ga bisa bikin kamu cinta sama saya"-Azka.
ŞİMDİ OKUDUĞUN
AZALEA (END)
Genç KurguAzalea Syatarani, wanita yang jauh dari kriteria wanita idaman versi Razka Na Saputra tapi apakah hal yang membuat mereka akhirnya bersatu? Apakah karena cinta? Karena taruhan? Karena perjodohan? Atau karena ketiganya? Atau mungkin ketiganya salah k...
•01 Troublemaker
En başından başla
