Kami sudah duduk tenang di dalam bangku pesawat. Genggaman tangannya memberikan sensasi nyaman untuk beberapa saat kedepan. Pasalnya, pria ini memang mencintai skinship. Entah kenapa jantungku terus berdegup kencang. Mungkin antusias.
"Kamu laper?"tanya Haechan. Aku menggeleng, "Nggak kok, tadi kan udah makan,"jawabku lalu tersenyum simpul.
"Kalau gitu nanti jatah makanan kamu aku makan ya?"sambungnya membuatku naik darah seketika. Ia terkekeh.
"Enak aja!"aku mencubit perutnya pelan.
Ia membalas dengan tertawa pelan agar tak mengganggu penumpang lainnya.
Tiba saat pesawat take-off.
"Waw! Pulu jeju...".
Itu yang ku katakan saat pertama kali menginjak kaki di Pulau Jeju. Aku memang belum pernah ke pulau ini sebelumnya.
"Sayang! Ayo cepet keburu ramai!"ajak Haechan menarik tanganku dan membuatku jalan terseret.
Aku membelalakkan mataku saat melihat banner bertuliskan "Selamat datang Haechan" tergenggam oleh fansnya yang sudah menyemut di pintu masuk bandara.
Haechan menarik kembali tanganku menuju jalan aman yang sudah di sediakan dari pihak manager Haechan sendiri.
"Sekarang aku baru percaya kamu punya banyak fans,"kataku sambil terkekeh.
"Kan aku udah bilang, siapa yang nggak tau aku?"jawabnya menyombong membuat mataku meliriknya tajam.
Sampai di hotel,
"Kita satu kamar?"aku masih berdiam di ambang pintu. Malam ini sedikit menakutkan. Aku akan tidur bersama pria yang tidak bisa dipercaya ini. Ku akui dia memang pacarku. Tapi aku sungguh belum sepenuhnya percaya untuk masalah ini.
"Masuk, gih,"perintahnya sambil membereskan beberapa kopernya.
"Cepet, aku mau nyalain AC,"perintahnya lagi. Namun aku tak kunjung masuk. Ia akhirnya berjalan menuju pintu dan menarik tanganku masuk.
Baik, aku sedikit takut. Pria itu mengunci pintunya.
"Kamu nggak bakalan ngapa-ngapain kan?"tanyaku masih takut. "Emang kamu kira aku bakal ngapain sih? Perkaos kamu gitu?Dasar mesum,"ujarnya membuat pipiku memanas.
"Udah ah, aku mau tidur,"kata Haechan, "Sini,"Pria itu menepuk-nepuk lengannya yang terbuka dan siap untuk jadi bantalku malam ini.
Aku tersenyum dan berjalan ke arahnya lalu tidur di lengannya. Ia menatap manikku tajam, begitu pun aku. Begitu hening.
Senyumnya malam ini sungguh membuatku merasakan sebuah zona yang sangat nyaman. Suhu tubuhnya yang hangat akan jadi selimut terbaikku malam ini. Lengannya yang padat dengan otot juga akan membantuku tidur dengan baik.
Ia mendekap tubuhku sekarang, "Kenapa bisa suka sama aku?".
"Nggak tau juga, aku srek aja sama kamu. Dari pertama kali kita kenalan, aku udah tau kalau orang yang aku cari-cari itu kamu, Lee Donghyuck,"jawabku.
"Aseeek,"ia memelukku dengan erat. Aku membalas pelukannya tentu.
Pria berkaos hitam ini, selalu berhasil membuatku semakin jatuh cinta setiap harinya. Tiba tiba,
Tret !
"WADUH ! Mati lampu ya ?!"aku histeris. Lalu, Haechan bangkit dari kasur. Begitupun aku, "HAECHAN!".
Loh? Kemana pria itu. Disaat gelap seperti ini ia tak menjawab teriakanku. Dadaku mulai terasa sesak karena panik. Jarang-jarang kan hotel mati lampu?
"IH, HAECHAN KAMU DIMANA?"aku merengek sambil berjalan mencari pintu untuk keluar.
"SURPRISE!!!"
Lampu kamar kembali nyala. Kulihat beberapa member NCT dan staff sudah mengenakan topi ulang tahun. Haechan memegang kue ditengahnya.
"HAPPY BIRHDAY TO YOU
HAPPY BIRTHDAY TO YOU
HAPPY BIRTHDAY HAPPY BIRTHDAY
HAPPY BIRTHDAY TO YOU !!!".
Aku terkekeh diiringi rasa senang. "Nah, sekarang giliran aku kasih surprise kamu. Kan selama di cerita ini, selalu aku yang di surprise-in sama kamu. Sekaligus, ini sebagai perayaan dari akhir cerita 'KISS ❌ Haechan',"ujarnya.
"Yah, ini part terakhir dong?"aku berkaca-kaca. "Iya, sayang! Selamat ulang tahun, ya! Tiup dulu lilinnya,".
Aku berdoa dalam hati agar ini tidak menjadi part terakhir dari cerita KISS ❌ Haechan.
Hyu...
"Yey!!!"semua orang bertepuk tangan.
Selesa...
"Eh, eh! Bentar author!"kata Taeyong.
"Kita mau ucapin terimakasih dulu buat para readers yang sudah baca dan vote cerita dua bocah bucin ini. Author seneng banget lho, kalau kalian enjoy dan suka sama cerita ini. Dia juga mau minta maaf kalau updatenya butuh waktu bertahun-tahun. Dia mungkin butuh waktu istirahat, jadi dimaafin aja, ya! Semoga baik author, kita, dan para readers sukses terus kedepannya. Sekali lagi, TERIMAKASIH!".
"TERIMAKASIH SEMUA,"membungkuk.
