Her

7.9K 516 5
                                    


Sebentar lagi adalah hari anniversary satu tahunku dengan Haechan. Sepulang sekolah,

"Kita mau kemana hari ini?"merangkulku dari belakang.

"Terserah kamu aja,"jawabku sambil memperhatikan wajahnya. Tampan.

"Haechan! bisa aku bicara denganmu sebentar?"gadis bernama Tae Hee tiba-tiba datang.

"Boleh, kenapa?"lalu Haechan meninggalkanku begitu saja.

Tanpa banyak berfikir, aku berjalan mendekati mereka dan menyimak apa yang dibicarakan.

"Kita mau kencan kemana hari ini?"aku tersentak ketika kata-kata itu keluar dari mulut Haechan.

"Kencan? Maksudnya?"aku tambah kaget dengan jawaban Tae Hee.

"Oh , iya kita belum jadian. Kalau begitu datang ke kafe besok malam ya,"kata Haechan sambil tersenyum.

"Dengan senang hati."

Lalu mereka pergi saling rangkul-merangkul. Aku hanya mematung. Mood ku rusak.

Aku nggak percaya kalau Haechan bakal sejahat ini.

Ponsel ku berdering berkali-kali. Haechan terus mencoba untuk menelponku lebih dari 10 kali, tetap tak ku angkat. Yang ku lakukan hanga menangis, menangis, lagi dan lagi.

Keesokan harinya,

"(y/n)!"suara itu masih terdengar menyenangkan.

Aku diam tanpa menoleh. Kepalaku sakit, badanku juga melemas. Aku tak makan, juga tak tidur. Mataku sembap.

"Kenapa nggak jawab telfon ku?"Haechan kaget, "Ih, kamu sakit?"ia menyentuh dahiku. Panas.

"Apa urusannya sama kamu?"lalu aku meninggalkannya dengan langkah lemas.

"Ada yang ingin aku katakan kepadamu,"ia terus bersuara. Aku muak.

"Nggak perlu! Aku udah tau semuanya!".

Tunggu, pandanganku menggelap.

Dan aku jatuh pingsan.

Saat bangun, aku sudah ada dirumah. Dan sendiri lagi. Haechan terus menelponku.

"Dia pasti minta putus, dasar cowok jahat!"ku matikan ponselku.

Tiba-tiba aku terpikir sesuatu, haruskah aku ke kafe sekarang?

Aku berhenti di depan kafe, tanpa memasukinya. Dan benar saja, Tae Hee sedang mengelus-elus punggung tangan Haechan. Air mataku jatuh perlahan, dengan cepat ku usap. Ku tarik nafas panjang dan melangkah pergi tanpa tujuan.

Jam 8.05 malam hp ku berdering dan ternyata itu dari Tae Hee.

"Kenapa? Selamat ya,"ucapku lesu.

"Apa-apaan kamu? Aku cuma nyoba untuk ngebuat pacarku cemburu karena ternyata dia selingkuh! Apa yang kamu lakukan dari kemarin? Nggak angkat telfon dari Haechan? Dia minta untuk bilang sama kamu, dia bakal pindah ke Jepang dalam jangka waktu yang lama. Dia mau mulai debut disana sama timnya. Jam terbangnya jam 8.30 malam. Rumahmu nggak jauh dari bandara kan?"

Segera ku tutup telpon dari Tae Hee. Aku langsung berlari sekuat tenaga untuk kebandara tak peduli kakiku yang melemas. Nyatanya, kakiku memang tak secepat kendaraan lainnya. Aku telah telat 20 menit. Air mataku terjatuh. Aku memilih pulang, karena memang  sudah tak ada harapan. Ku lihat kotak masuk ponselku jam 8 kurang lima belas tadi. Haechan mengirim pesan untukku.

"Aku mau pergi hari ini ke Jepang. Tahan dulu kangennya, karena ini nggak sebentar. Kenapa nggak balas pesan ku dari kemarin? Kamu marah ? Apa aku perlu datang kerumah kamu ? Aku lagi sibuk jadi nggak bisa datang kerumahmu, maafkan aku. Yang terakhir, Happy Anniversary, (y/n)!".

Air mataku terjatuh. Aku menangis dalam diam.

Ku putuskan untuk mencari udara segar sebentar. Aku berjalan mengitari taman air mancur yang hampir mirip dengan kolam renang itu. Aku tersentak melihat pantulan kaki seseorang di air. Segera ku dongakkan kepalaku.

Donghyuk?

Aku berjalan pelan mendekatinya, mataku memanas menahan isak. Dan berhenti tepat dihadapannya. Ku tundukkan kepalaku, dan menangis sederas-derasnya. Lalu tangan hangatnya memeluk tubuhku.

"Maafin aku ya,"aku terisak.

"Aku sangat takut kamu marah waktu aku ninggalin kamu begitu aja. Maafin aku juga,"lalu Haechan mengeratkan pelukannya.

Setelah beberapa saat, kami melepas pelukan kami. Haechan merengkuh tubuhku dan langsung menempelkan bibirnya padaku. Segera ku lingkarkan lenganku pada lehernya setelah ia menekan tengkuk-ku. Setelah beberapa saat, kami melepas tautan bibir kami.

"Aku baru pergi besok, maka biarkan aku menciummu sebelum aku merindukanmu hingga frustasi,"lalu ia melumat bibirku. Aku mengikuti pergerakkannya.

Kiss❌HaechanWhere stories live. Discover now