4

887 159 32
                                    

Matahari sudah menunjukan eksistensinya dimuka bumi

Namja manis itu membuka matanya perlahan, mencoba menyesuaikan cahaya pagi

Pagi ini, tak seburuk pagi kemarin, seonho gak terlalu banyak ngalamin serangan fisik dari mamanya

Yaaah walaupun sama sekali ga dikasih makan

Pagi ini dimulai seperti pagi biasanya

Jika kita pagi hari tinggal mandi, sarapan ttus berangkat sekolah

Beda bagi seonho, dia yang harus menyiapkan sarapan, dan ga semudah itu..

"Heh?!? Kamu pikir mama ini apa?!? Tiap hari cuma dibikinin tumis kangkung!!"

"T-tapi mah... Cuma ada bahan itu didapur"

"Heh!! Kemaren aja ada seratus ribu ditas kamu, masa ga bisa beli bahan lain!!"

"Tapi itu bukan uang seonho mah... Seonho ga tau itu uang siapa..."

"Gak usah boong?!?! Lagian mama ga ngelarang kok kamu jadi pelacur!!! Dari pada ga ada guna!! Kan bagus bisa ngasih mama uang setiap hari"

"Astagfirullah... Mah seonho ga kaya gitu"

"Bodok ah!! Pokoknya kamu ga boleh sarapan!! Dan kamu pulang harus bawain mama makanan yang enak!! Awas enggak, mama usir kamu"

Seonho cuma nunduk, air matanya udah siap jatuh

"HEH DENGER GA?? DUNGU??"

"I-iya ma.."

Masakan seonho dilahap abis oleh mama seonho, seonho sering kok ga sarapan, makanya disering sakit dibagian perutnya

Tapi yaa sekalilagi... Seonho udah kebal

.

.

.

.

.

"Ho!"

Seonho yang baru aja sampe di area sekolah langsung noleh keasal suara, disitu ada guanlin yang lagi lambai lambai kedia

"Kak guanlin!"

"Lo udah sarapan?"

"U-udah kok....hehe"

"Eh uang yang kakak kasih kemaren untuk lo jajan ya, nanti kalo abis kakak tambahin"

"J-jadi uang k-kemaren punya kakak?"

"Iya, kakak kasih lo"

"Kak nanti kalo seonho udah punya uang, seonho ganti, janji! D-dan... Jangan kasih seonho uang lagi kak..."

"Ga usah diganti! Kenapa kakak ga boleh kasih uang kamu lagi?"

"Pokonya ga boleh!!"

Seonho langsung ninggalin guanlin

"Gue semakin penasaran sama lo ho" gumam guanlin

Guanlin sama seonho ga sadar, ada sepasang mata dari tadi merhatiin mereka, kedua tangannya tercekam kuat hingga memutih

"Liat lo ho! Gue bales lo"

.

.

.

.

.

"Seonho kuu..."

"Pagi hyungseob"

Senyum yang selalu seonho berikan untuk hyungseob adalah senyum tulus yang tak pernah seonho berikan pada siapapun

"Kamu pasti belom sarapan kan?"

"Hmm.. Hehe"

"Nih! Mama buatin aku omelet dua, yang satu buat kamu"

Seperti hari hari biasanya, hyungseob selalu membawa dua wadah bekal

"Makasih banyak ya seob, coba kalo gaada kamu aku ga tau hidup aku bakal kaya mana"

Hyungseob senyum, manis banget

"Kan aku dah bilang, kamu ga boleh bilang makasih, ini tu udah kewajiban aku"

Seonho senyum doank

"Oh ya ho! Hm... Gmana? Kamu masih ga mau diasuh sama mama papaku? Kita bakal sayang banget kok sama kamu, ga mungkin dibeda bedain kok sama mama, mama kan sayang beneran sama kamu"

"Makasih banyak seob, tapi seonho ga bisa kalo harus ninggalin mama, kasian mama, walopun mama sering jahatin seonho tapi mama kan tetep mama seonho, jasa orang tua itu ga akan pernah terbalas seob"

Ini, selalu ini yang jadi jawaban seonho tiap kali hyungseob ngajak dia tinggal dirumahnya hyungseob

Sampe kapan kamu mau bertahan seonho?














































"Mulai sekarang lo musuh gue yoo seonho"

















Tbc

Sorry sorry ni guys baru up trus dikit lagi

Mana bahasanya tambah amburadul

Sorry bgt yaaaa

Terus V&C yaa

Jangan tinggalkan ff ini yaaa

[END] Malaikat Yang Dirindukan -GuanhoWhere stories live. Discover now