Chapter 4

216 32 0
                                    

"hahaha kau mirip ahjumma. Jadi kau pandai memasak, eoh? Hahahaha kenapa kau lepas celemeknya. Kau tampak manis memakai itu mhahaha" tawa Nara semakin keras.

Chanyeol sudah terlanjur malu. Belum sempat Chanyeol melepaskan celemeknya appa dan eommanya pulang jogging.

"Yeolli-ya apa kau sudah siap memasak?" Jerit ibunya saat masuk kedalam rumah.

Chanyeol segera memasang celemeknya lagi. Nara langsung berpura-pura membantu Chanyeol mengiris bawang.

"Eoh. Nara ternyata sudah bangun. Wah kalian terlihat akrab sekali. Tumben Chanyeol mau dibantu memasak, biasanya dia suka memasak sendiri. Hobinya memang sama seperti ayahnya" ujar ibunya ketika melihat mereka berdua sibuk didapur. Nara melirik aneh pada Chanyeol dengan menyipitkan kedua matanya.

"mwo? YA! awas kalau sampai sekolah tau tentang ini. Hidupmu tidak akan selamat" tegas Chanyeol dengan wajah seolah ingin membunuh Nara.

Nara mengiyakan sambil memperagakan seolah-olah mengunci mulutnya sambil menahan tawanya. Ketika Nara hendak mengambil pisau, tangan Chanyeol juga meraih pisau itu hingga tangan mereka bersentuhan. Chanyeol terlihat kikuk, dia mengalah dan Nara pun mengambil pisau itu. "Deg deg deg" tiba-tiba detak jantung Chanyeol tak karuan, dia menjadi semakin kikuk.

"YAA k-kau memotong lobaknya terlalu besar. aish sudahlah aku saja yang mengerjakannya, kau malah menghancurkan semuanya" ujar Chanyeol memarahi Nara. Nara mempousekan mulutnya sambil meninggalkan dapur dengan wajah kesal. Setelah Nara pergi Chanyeol memegang jantungnya lagi "deg deg deg" jantung itu masih berdetak dengan cepat. "Huuh apa aku mengidap penyakit jantung?" ucap Chanyeol khawatir.

Setelah selesai mandi Nara segera menuju dapur, keluarga Park sudah berkumpul di meja makan. hampir semua sarapan pagi ini dicampur dengan lobak. "Uwaa daebak, kau benar-benar hebat Chanyeol-ssi" ujar Nara memberi pujian.

"Hmmm mashitta, masakanmu benar-benar jjang" puji Nara setelah menyeruput kuah sup buatan Chanyeol.

***

Chanyeol mengetuk pintu kamar Nara untuk mengajaknya makan malam. Namun pintu kamar tidak juga dibuka. Chanyeol pun memberanikan diri membuka pintunya dan melihat Nara tertidur pulas diatas meja beralaskan buku. Keliatannya Nara tertidur saat belajar, padahal jam masih menunjukkan pukul 8 malam. Chanyeol mendekati Nara dan memeriksa buku tulis Nara. "Aisshh paboya, pantas saja dia tidak bisa masuk kelas unggulan" gerutu Chanyeol saat membaca buku tulis Nara.

"OMMOYA" Kaget Nara ketika melihat Chanyeol didalam kamarnya.

"Mwoheyo?" Tanya Nara heran.

"YAA apa ini semua kau yang mengerjakannya. Hwe neo jongmal paboya?" Chanyeol langsung memarahi Nara layaknya seongsangnim.

"Mworagu? YA! kembalikan bukuku, memang kau tau cara mengerjakannya?" Tanya Nara ragu.

"Mwo? Kau tidak tau apa kalau aku siswa unggulan? Perlu aku perjelas lagi?"

"dasar sombong. Kalau begitu ajari aku, eoh?"

"arasseo tapi tidak gratis".

"Hah jongmalyo? Kau mau membantuku? Gumawo ^^"

"ne, tapi aku bilang tidak gratis"

"Aracchi aku akan melakukan apa saja untukmu, tetapi hasil ujianku bulan ini harus meningkat. Ara?" Chanyeol mendeal kan.

Sesuai perjanjian setelah makan malam Chanyeol mengajari Nara belajar. Mereka terlihat sangat focus. Terlebih-lebih Nara yang memasang wajah serius. Chanyeol diam-diam memperhatikan Nara dari samping. "Deg...deg...deg" jantung Chanyeol berdentum cepat lagi.

"Apa ini benar? Coba kau lihat" kata Nara sambil menyodorkan bukunya.

Chanyeol mencoba menormalkan dirinya dan melihat hasil pekerjaan Nara.

"YA kau tidak baca soalnya? Ini kan cara mencari jarak kenapa kau memakai rumus mencari kecepatan?" Chanyeol berlagak seperti seongsangnim.

"hehehe salah ya?" Nara hanya melebarkan senyumnya sambil menggaruk tengkuknya.

"dasar bodoh" pekik Chanyeol.

Dia segera memperbaiki catatannya lagi. Saat hendak mendekatkan buku bacaannya lagi-lagi tangan Chanyeol meraih buku yang sama, "tap" mata mereka saling bertemu. Keduanya saling memandang.

"hissh lama sekali kau mengerjakannya.Aku sudah ngantuk. Besok saja kita sambung lagi" ujar Chanyeol sambilbangkit dari duduknya.

Love Came Suddenly (SEDANG DIREVISI)Where stories live. Discover now