Part 2

84 3 0
                                    

Mila pun sampai di London, Mila sudah siap untuk menjalani hidup baru dengan 'reputasi' yang baru juga. Mila mungkin akan disibukkan dengan pekerjaan kantor sekaligus pekerjaan kuliahnya.
Mila berjalan memasuki apartemennya, lalu menjatuhkan tubuhnya di sofa. Sementara Bryan sibuk menata pakaian-pakaiannya di kamar. Mila pun menutupi matanya dengan lengan kanannya.

"Mila, nanti aku akan pergi mencari kartu SIM untuk ponsel ku. Jika kau ingin menitip sesuatu katakanlah" ujar Bryan sambil menaruh koper di sudut ruangan.

"Hm. Tolong belikan aku SIM Card juga ya." Kataku sambil berganti posisi menjadi duduk.

"Iya, kalau ada apa-apa telepon aku ya" kata Bryan lalu menutup pintu apartemen.

Aku pun membuka ponsel ku, selama di pesawat hanya sekitar 3 jam perjalanan sudah ada 50 pesan masuk dari LINE.

From : Alex
To : Mila

- Mila, apa kamu sudah sampai? Take care, beib.

Dont worry, aku sudah besar Lex. -Dan kita sudah tidak ada hubungan, jadi kurangi rasa pedulimu padaku.

- I always love you my Mila.

Mila mulai merasa ilfeel dengan Alex karena tingkahnya yang terlalu percaya diri diluar batas. Perut Mila pun mulai terasa lapar. Mila memilih untuk pergi ke lobby membeli makanan.
Mila pun duduk disalah satu bangku kosong didepan cafe pasta. Lalu seorang pelayan pun menghampiri Mila.

"Apa anda ingin memesan, Nona Hilton?" Tanya si pelayan itu.

"Ya. Lasagna satu porsi dan choco latte satu." Ucapku sambil memainkan ponselku.

"Baik Nona, segera siap tepat waktu. Saya permisi" ujar pelayan itu lalu pergi kearah dapurnya.

Mila pun terkejut ketika seorang pria duduk didepannya, dan ternyata itu adalah Bryan, asistennya.

"Ah! Bryan kau membuatku terkejut. Apa kau mau mengganti jantungku yang rusak?!" Maki Mila kepada Bryan.

"Maafkan aku. Ini SIM Card nya. Apa kau sedang memesan makanan?" Tanya Bryan sambil memberikan SIM card kepada Mila.

"Iya. Aku lapar" ujar Mila sambil memasangkan SIM card ke ponselnya.

Kemudian pesanan Mila pun datang. Mila memakannya dengan lahap tanpa memperdulikan sekitar bahwa dia adalah anak pengusaha terbesar di California yang tentunya sudah dikenal se-Eropa.

"Hati-hati noda nya mengenai bajumu" kata Bryan sambil memperhatikan Mila makan. Mila pun mengangguk.

Bryan pun mengambil tisu dan langsung membersihkan noda di bibir Mila dengan lembut. Mila terdiam. Tiba-tiba Bryan fokus ke bibir merah muda milik Mila.

"Bryan" panggil Mila.

"Hm. Maaf" ujar Bryan sambil memutus lamunannya.

Ada apa? Apa dia tertarik padaku?
- Batin Mila.

-0-

Pukul 18.30

Jam setengah 7 adalah waktu yang tepat bagi Mila untuk menikmati tontonan di televisi. Kemudian Bryan pun duduk disamping Mila sambil memperhatikan pakaian Mila yang minim. Berupa dress tidur yang pendek.

Bad Me vs Bad HimWhere stories live. Discover now