(9) Eros : Gerbang kematian

2.8K 343 92
                                    

"setelah ini semua selesai, aku akan langsung menyelesaikan masalahku sendiri.. sebelum semuanya terlambat"

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

}Taman {

Taehyung dan Jimin berdiri memandangi yoongi bersama wendy dari kejauhan, tergambar jelas ketakutan bercampur kesedihan di wajah jimin. Mata yang tak pernah lepas dari sosok yoongi itu mengalirkan air mata, nafasnya masih terasa sesak setelah tau apa yang terjadi pada yoongi "kalau kau ingin menyelamatkannya kau harus kuat.. ingat! kita hanya punya satu kali kesempatan" ucap Taehyung yang tak kuasa mendengar isakan Jimin.

Jimin mengangguk pelan "aku mengerti Tae..." Balasnya.

"Sekali lagi aku ingin bertanya.. kau yakin kan ingin membuat ritual ini?" Taehyung menoleh ke arah Jimin "kau tidak apa-apa dengan resiko nya kan?" Tanyanya.

Jimin menghapus air matanya lalu menoleh ke arah Taehyung "apa aku punya pilihan lain?" Dia berbalik bertanya dan taehyung langsung menjawab dengan sebuah gelengan, jimin memaksakan bibirnya untuk tersenyum lalu mengangguk pelan "tidak apa-apa.. aku tidak apa-apa" jimin kembali menoleh ke arah yoongi "Asalkan dia selamat.. tidak apa-apa kalau nantinya dia harus lupa pada ku, tidak masalah seandainya dia kehilangan ingatannya tentang diriku" Jimin memegangi dadanya "karena bagi ku.. melihatnya hidup dengan sehat sudah lebih dari cukup Tae"

Taehyung ikut menoleh ke arah yoongi "setelah jungkook datang bersama namjoon.. kita akan langsung membuat ritualnya" helaan nafas berat terdengar "cinta begitu rumit.. sampai aku tidak bisa memahaminya" batin taehyung.

} Flasback on {

Tubuh Jimin yang terduduk di tanah perlahan mulai bergerak, jimin mengganti posisinya menjadi sujud di depan taehyung "tolong lakukan apa pun.. asal yoongi hyung selamat, aku mohon" lirihnya memohon.

"Harus berapa kali aku bilang-,.." Taehyung berhenti berbicara saat Jimin mendongakkan kepalanya dengan ekspresi putus asa, Taehyung mengalihkan pandangannya "jangan seperti ini.. kau membuat ku terlihat seperti orang jahat"

Jimin kembali menunduk "untuk pertama kalinya,.. aku merasa istimewa, dalam hidup ku setidaknya sekali aku pernah merasa dicintai dan semua karena yoongi hyung" Jimin mengambil nafas panjang lalu hembuskannya "jadi aku mohon dengan sangat Tae.. lakukan apa saja, asal yoongi hyung kembali" Jimin kembali mendongak dengan senyum yang terlihat menyakitkan "kalau perlu tukar nyawanya dengan nyawa ku saja"

PLAK

Dengan cepat Taehyung mendudukkan dirinya di depan jimin lalu tanpa ragu dia menampar wajah Jimin "kau gila? Sudah ku bilang untuk tidak memikirkan sesuatu yang gila seperti yeoja itu, sudah cukup yeoja itu yang melakukan kesalahan.." Taehyung menyentuh bagian wajah Jimin dia tampar "kau begitu memikirkan yoongi.. lalu apa kau tidak memikirkan appa mu yang setiap hari menunggu mu dirumah?" Jimin tak bisa menjawab pertanyaan tersebut karena memang sulit baginya, tapi sekarang hal yang paling dia perdulikan adalah yoongi. Melihat Jimin seperti ini Taehyung sudah tidak bisa menahan dirinya lagi, dengan kasar Taehyung mengacak rambutnya "ada satu cara..."

"Benarkah?" Jimin meraih tangan Taehyung lalu memegangnya dengan erat "kalau begitu lakukan Tae.. kenapa kau diam saja?" Jimin berdiri dengan semangat lalu menarik Taehyung untuk ikut berdiri "kalau begitu ayo.. cepat kita selamatkan yoongi hyung" jimin baru ingin berjalan ke arah tempat yoongi lagi tapi taehyung menahannya "kenapa Tae?"

Sesaat Taehyung terdiam lalu perlahan dia menatap Jimin dengan serius "ritual level satu dan dua hanya membutuhkan darah ku sebagai pengorbanannya.. tapi tidak dengan level tiga yang nanti kita lakukan untuk yoongi"

"Maksud mu apa? Jangan bilang aku harus menukarkan nyawaku untuk jadi bayarannya?" Jimin tersenyum meski terlihat begitu jelas dipaksa kan "kalau begitu tidak apa-apa.. lakukan saja aku tidak apa-apa kehilangan nyawa-..."

[Book Fantasi] My Tokki DemonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang