Part 16

32K 1.3K 95
                                    

Farrel POV

Rasa sakit akibat pengeroyokan yang dilakukan anak kecil brengsek itu masih sangat terasa di beberapa bagian tubuhku. Tapi semua rasa itu sama sekali tak sebanding dengan rasa sakit yang ku rasakan setelah mendapat penolakan dari mama, papa dan Flora atas pengakuanku. Aku memang sudah menduga semua ini akan terjadi. Tapi aku sudah tak ada cara lain. Aku harus mengakui perasaan ku kepada Flora. Aku tak ingin tersiksa lagi. aku tak ingin bersembunyi lagi. Dan pastinya aku sama sekali tak suka kalau Flora terus bersama dengan cowok kurang ajar yang sudah berani berbuat semena-mena kepadaku itu. Aku sama sekali nggak rela. Dia nggak pantas buat Flora.

“Hallo Rey…Lo nggak perlu cari tau tentang anak kecil itu lagi. Biar gue yang turun tangan langsung buat ngehajar dia. Satu lawan satu. Karena gue bukan pengecut kayak dia.”

Aku langsung memutuskan sambungan telfon dengan anak buahku setelah dia mengiyakan perintah dariku. Awalnya, aku memang berniat untuk membalas Reza lebih kejam dari apa yang telah dia perbuat kepadaku. Namun, setelah ku pikir-pikir, aku nggak mungkin jadi pengecut seperti dia. Meskipun aku tidak pernah belajar bela diri, akan dapat ku pastikan kalau aku bisa membuat si kerempeng itu patah tulang dan babak belur. Aku akan membalasnya dengan tanganku sendiri. Tunggu saja tanggal mainnya.

“Sssshhhh…”

Aku menggeresah saat ku rasakan nyeri disekitar dada kiri dan kepalaku. Kondisi ku memang sudah cukup membaik daripada kemaren. Meskipun rasa perih dan nyeri itu masih sering muncul tiba-tiba.  Ku tatap wajahku yang lebam disekitaran sudut bibir dan rahangku. Dahiku juga masih tutupi perban kecil. Aku harus bersiap-siap untuk menghadapi kenyataan dipagi ini. Kenyataan yang mungkin akan membawaku kepada masalah baru. Ya. Kami berempat akan berbicara serius pagi ini. Memecahkan masalah ini. Lalu, bagaimana dengan keputusanku? Sudah ku bilangkan kalau aku takkan pernah mundur meskipun selangkah? Meskipun restu itu memang takkan pernah ku dapat? Walaupun cintaku belum berbalas sekalipun? Aku akan tetap bertahan kemudian melangkah untuk mendapatkan Flora. Saat ini, itulah tujuanku. Dan takkan ada yang bisa merubah semua itu. Meskipun ku tahu, kedepannya akan ada banyak halangan dan rintangan yang menghampiriku. Aku siap. Sangat siap untuk maju.

“Apapun yang terjadi, aku takkan pernah mundur.”

Ujarku seraya beranjak dari tepi ranjang. Berjalan keluar dari kamar untuk menemui mereka bertiga yang sudah menungguku diruang keluarga. Karena setengah jam yang lalu, mama memang kesini. Menyuruhku untuk segera bangun. Dan menemui papa diruang keluarga. Lalu, Flora kemana? Kenapa bukan dia yang kesini? Kenapa bukan dia yang membangunkan ku seperti biasanya? Apa mulai saat ini dia sudah mencoba untuk menjauhiku? Entahlah. Karena aku takkan peduli akan hal itu. Bagaimanapun sikapnya, apapun yang dia lakukan padaku, aku tidak akan berubah. Aku akan bertahan dan kemudian melangkah maju untuk mendapatkan hatinya. Dan benar saja, kulihat papa sudah duduk di sofa terpisah dengan Flora dan mama. Wajah papa tampak geram sambil terus menghisap rokoknya. Jujur, dari kecil aku memang selalu takut kepada papa. Bahkan apapun aturan dari papa, perintah dari papa akan ku turuti meskipun sulit. Karena aku tahu, hidupku memang bergantung pada papa. Baik itu secara materi, fasilitas ataupun hal-hal lain. Aku memang selalu berada pada bayang-bayang papa yang selalu mencukupkan kehidupanku selama ini.

“Duduk!”

Suara berat papa terdengar memerintah. Akupun duduk di sofa tepat diseberang Flora duduk. Dengan jelas bisa kulihat kepalanya yang ditekuk. Seakan tak mampu untuk melihatku. Untuk menatap mataku. Tangannya digenggam oleh mama yang duduk tepat disampingnya. Mama terlihat berusaha untuk menenangkan gadisku itu. Apa papa yang sudah mewanti wantinya untuk bersikap seperti ini padaku? Dia diam. Tak bergeming.

“Kamu harus jelaskan semuanya disini Rel. Apa yang telah terjadi sebenarnya antara kamu dan Flora.”

Tanpa basa basi papa langsung saja melontarkan pertanyaan kepadaku. Hal ini memang sudah ku perkirakan sebelumnya. Dan tentunya aku sudah mempersiapkan jawaban apa yang akan  ku berikan.

Family Flower's WeddingWhere stories live. Discover now