"By the way, kita mau kemana?"

"Bandara" jawab iqbaal. dia merogoh saku celananya buat ambil handphone yang terus dia kasih ke bastian. "Tolong dong google maps, jalan terdekat ke bandara"

"Gue tau jalannya" sahut celine.

***


"Ngebutan dikit napa"

"Eh sulis, inituh motor matic bukan moge kaya punya elu, apalagi punya boy"

Aldi mendengus, salah dia ngajak sabfa malem ini. berguna sih, tapi ya bakalan ketinggalan inimah. yang lain udah di episode 69, mereka baru sampe episode 6 aja.

"Masih mending gue bantu, untung temen" cibir sabfa.

"Lo bisa baca pikiran orang?"

"Bisa, gue kan psycopath. hehehe anjay"

"Hah? tukang ketupat?"

"Y"

Aldi mukul kepala sabfa.
Laki-laki berhoodie navy dengan hiasan patch about starwars dibeberapa bagian itu mendengus.

"Serius bego, buruan!" pekik aldi.

"Lu yang bego, kenapa ga sama si marjan aja ngejar (namakamu) nya?"

"Ga kenal. takut diculik"

"Haha lucu" Sabfa berdecak sebal. "Sumpah ya, hidup lo tuh sinetron banget tau ga"

"Emang"

"Kalo gue jadi lo sih, gue bakalan bawa kabur (namakamu) aja,"

"Lo nyerahin dia ke agy, ya sama aja cari mati."

"Etapi itu dua-duanya sama-sama cari mati sih."

"Strategi" sahut Aldi dengan senyum tipis yang terlukis dibibirnya.

"Strategi?"

"Gue sengaja kempesin ban motor gue biar lebih lambat nyampe dan itu bisa dijadiin alasan yang jelas karena ada buktinya."

"Gue suruh celine buat buru-buru ajak iqbaal ke finish setelah dia sama irzan gue pastiin nyampe lebih dulu. Nah, itu juga buat pembuktian kalo iqbaal menang. Karena agy janji kan kalo iqbaal menang dia bakal mundur,"

"Tapi lo tau agy selicik itu."

"Iya gue tau. Gue udah mikirin beberapa kemungkinan yang bakalan terjadi."

"Dan malem ini, sama persis sama apa yang gue bayangin."

"Gimana sih, ga ngerti gue" ujar sabfa jujur. karena dari awal aldi ngejelasin segala macem itu, dia ga fokus.

Dasar generasi mecin, batin aldi.

"Eh itu tuh didepan berenti!"

"Lo yakin, ald?"

"Ini masuk ke dalem rencana inti gue"

"Ish, tapi lo beneran yakin mau ngelibatin ini? Ga bisa main-main lho, ald."

"Kalo dengan cara ini semuanya bisa selesai, kenapa engga?"

Sabfa cuma manggut-manggut aja.
Dia berhentiin motornya didepan sebuah bangunan kosong yang bakal dijadiin tempat uji nyali.

Ga.

Aldi turun dari motor, diikuti sabfa yang setelah itu menstandar duakan motornya. "Standar satunya rapuh kaya hati lo hehehe" kekehnya.

Aldi memutar bola matanya jengah, lantas mendengus. "Suka-suka lo aja."

"Abis ini kita ke bandara. Lo harus ngebut"

STAY x IDRWhere stories live. Discover now