15. Akhir?

9.8K 1.1K 291
                                    

Salah satu alasan pengen jadi mahluk pluto itu karna mahluk bumi kalo lagi emosi suka bodoh. - tf.





Mobil iqbaal dengan lancarnya melewati garis finish. Suara riuh tepuk tangan menyambutnya ketika dia keluar yang langsung bastian dan devan rangkul ala-ala cowok.

"Congrast, bro!" Bastian menepuk pundak iqbaal.

"Ga mau tau, traktir seblak" sahut Devan.

"Hm"

Bukannya seneng karena kemenangannya, raut wajah iqbaal justru nunjukkin kebalikannya. Cemas, tegang.

Iqbaal menyenderkan tubuhnya di bamper mobil. Tatapan jengah menatap jalanan kosong yang tadi dia lewati sebelum masuk garis finish.

Celine keluar dari mobil iqbaal. seketika tatapan Devan membulat, dia sedikit tertarik ke cewek itu.
Merasa diliatin, celine melengos pergi.

Bastian menyikut pelan perut Devan."Gimana sih, katanya mau cewek hijab?!"

Devan mendengus, tapi sedetik kemudian dia terkekeh. "Kan dia bisa gue suruh hijab hehehe"

"Kalo dia ga mau?"

"Gue harus rukiyah. karena bisa aja dia ada ketempelan setan kaya kakaknya"

"Anjing lu!" Bastian ketawa pelan dengan gerakan refleks mukul bahu Devan.

"Kenapa sih, dia?" bisik Devan ke bastian.

"Coba tanya"

Devan sedikit mendekat ke iqbaal. Dia nyolek bahu iqbaal, dan cowok itu langsung nengok dengan tatapan mengerikan.

"Lo kenapa?" tanya Devan.

"Hm" iqbaal menggeleng pelan, pandangannya kembali fokus ke depan, kaya tadi.

"Anjir, fix kesurupan" heboh Devan tapi dia usahain ga teriak biar iqbaal ga denger.

Bastian menyernitkan keningnya. "Kesurupan apaan?"

"Limbab"

"Hah?"

"Itu, diajak ngomong cuma ham hem ham hem aja"

"Goblok, yakali" Bastian terkekeh pelan. "Sariawan kali"

"Atau--- kecipirit?"

Baru aja Bastian mau berkata kasar, tapi ga jadi karena kehadiran Celine yang langsung ambil posisi bersandar dibamper mobil, tepatnya disebelah iqbaal.

Celine bawa satu botol air mineral dingin yang dia kasih ke iqbaal. Tapi sayangnya, respon iqbaal cuma lirik dia sekilas.

"Baal, kamu ga usah sekhawatir itu"

"GA USAH KHAWATIR MAKSUD LO?" suara iqbaal meninggi, sedikit membentak. ga, itu emang ngebentak karena celine langsung nundukin kepalanya.

"Pacar gue sekarang ga tau ada dimana, dan gue harus tenang?!" Iqbaal berdecih pelan. "Iya, gue bakalan tenang kalo aja dia ga ada ditangan kakak lo atau anak buahnya itu"

"Eh anjir, iya (namakamu)!"

"Kenapa gue ga kepikiran, asu!"

Bastian sama Devan langsung mendekat ke iqbaal. Sekarang mereka berdua ngerti kenapa raut wajah iqbaal se-tegang itu disaat dia menangin balapannya.

"Terus salah gue?" suara celine gemeter, matanya berkaca-kaca. "Sumpah baal, gue sama sekali ga ikut campur masalah ini sama agy. Gue cuma disuruh jadi bahan itu doang, selebihnya gue ga tau"

STAY x IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang