Emang dari awal iqbaal tau kalo celine ga selicik kakaknya. Kejadian waktu itu juga murni karna suruhan agy. dia beda dan---tulus, keliatannya.

"Oke, sorry. Gue emosi" suara iqbaal melembut, raut wajah marahnya yang seram tadi perlahan jadi meneduhkan siapapun yang ngeliatnya.

"Gapapa"

"Menurut qoute-quote di oa yang gue baca, gapapa-nya cewek itu pasti ada apa-apa" Devan menyahut. "Jadi, bolehkah aku memelukmu?"

Bastian langsung mukul kepala belakang devan. Cowok itu meringis dan mendumel kesel, pastinya.

Iqbaal ga perduli, sedangkan celine menyungingkan segurat senyum tipis ke devan.

"Ya Allah, hati ini bergetar manja"

Bastian ngusap wajahnya sendiri dengan kasar. kalo aja devan bukan sohibnya, udah dia kirim ke khayangan biar tetanggaan sama mimiperi syantik 17x.

Iqbaal merogoh saku celananya, mengeluarkan handphonenya yang berbunyi. Setelah ngeliat nama pemanggil yang tertera dilayar handphonenya, iqbaal langgung menggeser icon gagang telepon warna hijau.

"Lo cari jalan pintas buat cepet sampe ke bandara"

Iqbaal menyernitkan keningnya, bingung pasti. "Bandara?"

"Agy bawa (namakamu) ke arah bandara! ini sekarang gue lagi ngejar dia"

"Ngapain mereka ke bandara?!"

"Bacot, buruan gerak!"

Sambungan teleponnya terputus secara sepihak, dan itu yang mutusin irzan.

Bastian sama devan pasti tau ada sesuatu yang ga beres. Tapi mereka ga berani nanya iqbaal, nanti di limbatin kaya tadi kan nyeseq.

"Bas, van, masuk!"

Celine nahan tangan iqbaal yang mau buka pintu mobil. "Gue ikut"

Iqbaal hening sebentar, dia ngelirik tangannya yang dipegang celine. Setelahnya dia ngangguk, "Masuk" katanya.

Iqbaal duduk dikursi pengemudi. Bastian duduk disebelah iqbaal, devan sama celine dikursi belakang.

"Baal, lampunya nyalain ya. takut aing khilaf"

Bastian mendengus, iqbaal cuma diem dan sama sekali ga peduli. sedangkan celine, dia langsung bergeser mentok di pinggir dan itu cukup berjarak sama devan.

"WOE ANJENGGGGGGGGG!"

Lagi, iqbaal ga peduliin devan yang sekarang jejeritan kaya yang lagi naik tornado. Dia tetep tancap gas mobilnya sekencengnya.

"YALORD SELAMATKAN KITA SEMUA SAMPAI DITUJUAN"

"BAAL, ASTAGFIRULLAH GAJLUKAN ITU---"

"KAN ANJING, NGANCLENG!"

"E KONTIL E KONTIL"

"AWAS ADA IBU-IBU BER-SEN KANAN. DIA PASTI BELOK KIRI WOI HATI-HATI"

Coba aja ga ada devan, keadaan didalem mobil pasti ga seheboh sekarang. pasti lebih kaya lagi masuk ke rumah hantu, ya menegangkan.

Bastian ngambil beberapa tissue yang dia satuin jadi buletan. setelah itu dia balik badan kebelakang,

"YALORD JANTUNG AING MAU COP----PFFTFTTHHHHH"

Bastian nyumpel mulut devan pake tissue itu. Dan seketika keadaan jadi hening, devan merenggut kesal. sekarang dia teriak-teriaknya dalem hati sambil merem-melekin matanya.

"Baal, lo ngebut gapapa. tapi hati-hati ya. gue belum kawin nih" kata bastian.

Iqbaal bener-bener sebodo amatin siapapun kali ini. Dia fokus nyetir dengan kecepatan yang melebihi rata-rata. Untungnya ini udah hampir tengah malem, jadi jalanan ga rame.

STAY x IDRTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon