Gue Cemburu [20]

4.6K 745 28
                                    

Baju pink, celana jins biru laut, dan topi biru navy melekat di tubuh jangkung Elrach. Meskipun sedikit tak nyaman dengan warna bajunya dia berusaha menyamankan diri. Apalagi berada di antara cewek-cewek yang terang-terangan melihat ke arahnya.

Elrach sedikit resah, tapi bukan karena bajunya. Dia resah karena pesannya semalam untuk Elana tak berbalas. Telponnya juga tak diangkat. Elrach mengusap tengkuknya berulang kali.

"Kak."

"Ya?"

"Kenapa sih? Santai aja. Kak El keren kok pakai pink. Lagian cowok yang lain juga pakai pink. Dan yang pasti Kak El lebih keren dari cowok yang di sana itu," ucap Rachel sembari merangkul lengan Elrach.

"Memang dia siapa?" tanya Elrach.

"Dia itu cowok paling keren di sekolah, tapi nyebelin abis."

"Tapi kamu suka," sambung Elrach.

"Enggak. Dia udah punya cewek. Tuh yang di sebelahnya."

"Tapi dia daritadi lihat ke sini terus. Yakin yang di sebelahnya ceweknya?"

"Masa sih Kak?" tanya Rachel, semakin kencang merangkul lengan Elrach.

Elrach melirik Rachel lalu melihat ke arah cowok yang sejak tadi jadi bahan pembicaraan. Senyum tipis Elrach terukir teringat tentang dirinya dengan Elana.

"Ah ya, Dik. Apa acaranya masih lama?"

"Emang kenapa Kak?"

"Sebenarnya Kak El itu ada janji dengan Lana."

"Jam berapa? Kok nggak bilang?"

"Kak El kan nggak mungkin biarin kamu pergi sendiri. Ini kan jauh tempatnya."

"Kak El beneran udah punya pacar?" tanya Rachel terlihat sedih.

"Hei, Kak El cuma punya pacar bukan mau pergi jauh," ucap Elrach sembari mengusap pipi Rachel.

"Tetap aja. Waktu Kak El pasti terbagi. Semua bakal berubah. Sama kayak Kak Arhoz."

"Semua pasti berubah pada waktunya. Tapi Kak El, Kak Arhoz tetap sayang kamu, nggak berubah."

Gerakan tangan Elrach mengusap puncak kepala Rachel berhenti tiba-tiba.

"Lana?" ucap Elrach, kaget melihat sosok Elana di hadapannya dengan tatapan kecewa dan mata memerah.

Elana kehabisan kata-kata untuk Elrach. Harusnya dia tak berhak marah tapi nyatanya dia amatlah kecewa dan marah. Dadanya bergemuruh hebat. "Kamu jahat."

Elana tak mampu berkata lagi. Dia langsung membalikkan badan tak ingin air matanya yang mengalir terlihat oleh Elrach. Dengan langkah lebar dia menjauh dari tempat terkutuk kedua setelah SMA Bintang Mulia. Sementara Elrach mematung, masih kaget dengan keberadaan Elana.

"Kak," panggil Rachel entah yang ke berapa.

"Kak El. Tadi siapa?" Kali ini Rachel menggoyangkan lengan Elrach.

"Ah, tunggu di sini. Jangan ke mana-mana. Kak El ngejar Lana dulu," ucap Elrach saat sadar dan langsung berlari mengejar Elana. Tapi sosok Elana tak lagi terlihat oleh jangkauan matanya.

Seketika Elrach panik. Menghubungi Elana tapi tak ada hasil. Elrach kembali masuk menemui Rachel tapi malah bertemu Geo. Mata Elrach memicing, mencurigai sesuatu.

"Ngapain lo di sini?"

"Kenapa? Ada larangan dateng ke ulang tahun sepupu gue? Atau lo takut ketahuan selingkuh?"

"Shit! Lo yang ngasih tahu Lana gue di sini?"

Geo hanya menaikkan bahu lalu beranjak pergi.

Double ElTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang