first (awake)

4K 222 3
                                    

Conan membatin pada dirinya sendiri. Dan saat dia menoleh ke samping kirinya dia melihat wajita yang dia sayangi sedang tertidur di sebelahnya.

"Ran nee-chan?" Tanya Conan lirih. Dan saat mendengar suara itu Ran pun terbangun dari tidurnya.

"Conan-kun?!" Mata Ran terbelalak dan mulutnya terbuka lebar. saat Ran sudah kembali ke alam sadarnya dia tersenyum dan matanya berkaca-kaca. "Syukurlah kau sudah sadar" ucap Ran lagi penuh rasa syukur.

"Ran nee-chan, sudah berapa lama aku tidak sadarkan diri?" Tanya Conan sambil berusaha untuk bangun.

Melihat itu Ran membantu Conan untuk bersandar ke sisi ranjang pesakitan. "Satu minggu, kau membuat semuanya khawatir Conan-kun" jawab Ran lirih.

"Tapi dari pada itu, apa yang sebenarnya terjadi Conan-kun? Bagaimana bisa kau tertembak? Dan kemarin aku tanpa sengaja mendengar pembicaraan akai-san dan juga profesor agasa, apa kau dan shinichi sedang mengejar yakuza? Apa hubunganmu dengan shinichi sebenarnya?" Tanya Ran beruntun dengan sekali tarikan nafas.

Tubuh conan memucat seketika. Tapi kemudian dengan cepat tersenyum. "Akan ku ceritakan semuanya padamu Ran nee-chan, tapi aku minta tolong hubungi profesor dan minta dia untuk kemari sekarang".

Mendengar jawaban itu Ran mengangguk mengiyakan dan menghubungi profesor. Dan kembali menduduki kursinya setelah  itu.

"Jadi apa yang terjadi sebenarnya conan-kun?" Kembali Ran bertanya, tapi kali ini jauh lebih serius. Conan menghela nafas kasar dan kemudian berkata.

"Aku adalah shinichi Ran, seperti yang selalu kau duga, shinichi dan conan adalah satu orang sama" jawab Conan sembari menatap lurus ke arah Ran yang sekarang sudah menengang terkejut.

Dan setelahnya, cerita itu terus terucap layaknya air yang mengalir. Dari bagaimana dia bisa menjadi conan, bagaimana dia bertemu dengan haibara, saling bekerja sama, sampai hari dimana mereka berhasil menghancurkan BO seminggu yang lalu.

Setelah cerita itu berakhir keduanya berada di dalam keheningan. Hanya ada suara isak tangis Ran yang terdengar pilu di ruangan itu.

"Aku bukannya tidak mempercayaimu Ran, aku hanya tidak bisa menyeretmu pada masalah yang berbahaya itu. Aku tahu kau kecewa padaku. Tapi aku harap kau mengerti" akhirnya conan pun memecah keheningan otu setelah beberapa saat.

Saat Ran akan membalas ucapan Conan, suara pintu terbuka menghentikan keinginannya.

"Kau sudah sadar Conan-kun?" Tanya profesor agasa saat memasuki ruang rawat conan. "Aku baru saja sadar profesor" jawab conan.

"Ada apa kau memintaku kesini conan-kun? Apa ada masalah?" Tanya profesor lagi setelah mendudukan diri di sebelah Ran. Cona menggeleng "panggil aku seperti biasanya saja profesor, Ran sudah mengetahui semuanya"

Mata profesor agasa terbelalak. "Benarkah?" Tanya profesor tidak percaya dan hanya di balas dengan anggukan lemas Ran.

"Hah..." profesor agasa menghela nafas kasar. "Baiklah kudo-kun? Ada apa?" Profesor agasa menjawab pasrah. "Bagaimana keadaan BO saat ini? Dan dimana haibara? Kenapa dia tidak ikut denganmu kesini?"

Wajah Profesor agasa berubah sedih setelah mendengar pertanyaan terakhir Conan. "BO sudah hancur Kudo-kun, FBI sudah menembak mati ketuanya 2 hari yang lalu dan semua antek-antek BO juga sudah dinyatakan habis. Mereka semua mati" jawab profesor dan kemudian mengalihkan pandangannya dari conan.

"Lalu dimana haibara?" Tanya conan lagi. Profesor hanya diam tidak menjawab dan itu membuat conan khawatir setengah mati.

"Diamana dia profesor?!" Marah conan. "Dia menghilang Conan-kun, dia tidak ada dimanapun sejak tadi pagi" akhirnya profesor menjawab.

Tubuh conan seketika menegang. "Apa maksudmu profesor?" Kembali conan bertanya, wajahnya sudah berubah merah karena menahan amarahnya yang sudah berada di ubun-ubun.

"Dia bersikap aneh sejak semalam, dia terus bertanya bagaimana jika dia pergi meninggalkanku. Aku fikir itu hanya candaannya saja, tapi tadi pagi saat aku bangun dia tidak ada dimanapun..." profesor menghentikan ucapannya sejenak.

"...... dia hanya meninggalkan sebutir antidote ini dan juga secarik surat untuk kita. Dia pergi kudo-kun, bahkan semua pakaiannya sudah tidak ada" profesor mengeluarkan secarik surat dan botol kecil yang berisi antidote dari jas labnya.

Semuanya hening. Tidak ada yang berbicara setelah itu. Bahkan Ran yang tadi berniat menenangkan Conan mengurungkan niatnya saat melihat wajah conan yang sangat mengerikan.

"Berikan surat itu profesor" conan akhirnya memecahkan keheningan di antara mereka bertiga. Tanpa basa-basi profesor menyerahkannya.

Keheningan kembali terasa selama Conan membaca surat yang ditinggalkan haibara padanya. Dan setelah beberapa saat conan meremas surat itu dengantangan yanh nergetar hebat.

"Bisa kalian tinggalkan aku sendiri? Kumohon, sebentar saja" ucap conan lirih.

Dengan cepat profesor menarik tubuh Ran yang masih menatap conan khawatir.

Kret

Dan pintu ruang rawat Conan pun tertutup. "Biarkan dia sebentar saja Ran" dan tepat setelah itu terdengar suara teriakan yanh sangat kencang dari arah belakang mereka. Suara amarah yang terasa sangat pilu untuk di dengar.

"Aku tahu kudo-kun, kau akan sangat terpukul dengan kepergian Ai-kun. Karena kau sudah sangat ketergantungan padanya. Kalian sudah sangat sulit untuk tidak bersama" lirih profesor dan kemudian melangkah pergi.

Meninggalkan Ran yang mematung karena ucapan profesor barusan.

Apa seberharga itu kah ai-kun untukmu shinichi?

TBC

Where Are You Haibara?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang