Mikoto mengertukan keningnya saat melihat temannya hanya terpokus pada anak pertamanya yang hanya diam sambil memeluk boneka beruang.
"Ne... Kushina aku baru tau naru-chan sudah bisa berjalan, bagaimana dengan menma?" Tanya mikoto sambil melirik Naruto yang terdiam sambil melihat kakak dan ibunya menghiraukan Sasuke yang duduk disebelahnya sambil memaikan tangan Naruto
"Eh? Ano... Hahaha Naru-chan kan memang pintar ne? Ummm menma dia juga sudah mulai berjalan" ujar Khusina sambil tersenyum sedangkan mikoto hanya menganggukan kepalanya
'kau bahkan tidak tau perkembangan anakmu... Ada apa denganmu khusina?'batin mikoto
..
.
Naruto tersenyum melihat ibunya tengah duduk sambil menyuapi menma di halaman belakang.
Dengan langkah tertatih anak berumur 1 tahun itu berjalan menghpiri kakaknya dan ibunya
"Mamamamama~" panggilnya membuat Khusina mengalihkan pandangannya pada Naruto
"Eh naruto... kau lapar ya? Sebentar ya kakakmu dulu ne..." Ujar Khusina sambil kembali menyuapi menma dan bercanda dengan kakaknya itu
Naruto hanya diam lalu berbalik dan berjalan dengan tertatih, sesekali anak itu terjatuh lalu terbangun kembali.
Tanpa Khusina sadari anak bungsunya berjalan keluar rumah.
.
Orochimaru mengerutkan keningnya saat melihat 4 orang anak kecil yang ia tebak adalah genin baru sedang tertawa. Yang ia herankan adalah sosok kecil yang 4 anak itu tendang.
"Apa yang kalian lakukan?" Tanya Orochimaru saat ia sudah berada di belakang anak anak itu membuat 4 anak itu kaget lalu berlari menjauhi orochimari yang mengeluarkan ular dari jubahnya
Orochimaru hanya menggelengkan kepalanya lalu melihat sosok kecil yang membuatnya bergerak menghentikan aksi bully tersebut
Ia membelakan matanya saat tau siapa sosok kecil itu.
Dengan cepat Orochimaru membawa sosok kecil itu kedalam dekapannya.
"Tidak apa apa... Paman disini... Sudah" bisik Orochimaru membuat anak itu yang awalnya tidak memangis menjadi mengangis keras.
.
Naruto berjalan dengan pelan di desa konoha dengan senyum lebarnya, anak yang baru berumur 1 tahun dan baru bisa berjalan itu terlihat sangat senang melihat suasana Desa Konoha yang ramai.
"Ahhkk"
Naruto memegang kepalanya yang terkena sesuatu. Ia mengerutkan keningnya saat melihat tangannya berwarna merah.
Naruto mendekatkan tangannya ke hidungnya dan mencoba mencium bau tangannya yang kini berwarna merah itu.
Naruto ingat bau ini... Bau makanan yang suka dimakan oleh temannya sasuke saat bermain kerumahnya
Naruto mendongkakan kepalanya saat merasakan ada beberapa orang yang berdiri mengelilinginya.
"Lihat siapa ini" ujar salah satu dari mereka
"Wah wahhh kenapa seorang pembunuh berkeliaran diluar?"
"Kita harus berbuat sesuatu kan?"
Mereka semua tersenyum yang ntah kenapa terlihat menyeramkan di mata anak itu.
.
.
.
"Ungg hiks hiks.."
"Sudah jangan menangis... Naru-chan main bersama nii mau ya?" Tanya Kabuto sambil menggobati luka yang ada di tubuh anak kecil itu
Kabuto tak habis pikir dengan warga di desa ini. Seorang anak kecil yang tak bersalah yang tidak mengetahui apapun menerima perlakuan kasar seperti ini.
Tanpa kabuto sadari naruto sudah terdiam dan kini hanya menatap Kabuto dengan bingung karena Kabuto menampakan wajah murung.
Puk
Puk
Puk
Kabuto tersentak saat tangan kecil menepuk pipinya. Ia tersenyum dan megang tangan kecil itu dan menatap Naruto yang memandangnya bingung
"Aku tidak apa apa naru-chan.. apa naru chan lapar? Nii-chan buatkan makanan ya" ujar Kabuto sambil membawa Naruto dalam gendongannya.
"Mamamamamama~~~"
"Ha'i Ha'i kita makan" ujar Kabuto sambil mencium gemas pipi gembil Naruto membuat Naruto tertawa senang karenanya
Tanpa mereka sadari 6 mata melihat kelakuan mereka berdua sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Namikaze Naruto[END]
FanfictionBagian 1 Cahaya Dalam Kegelapan Ini adalah Side Story jadi yang baru menemukan cerita ini silahkan baca Cahaya Dalam Kegelapan