0.1 - ᴋᴇᴛᴇᴍᴜ ʟᴀɢɪ

4.1K 381 19
                                    

"Kita putus, ya?"

"Hah? Aku enggak salah denger? Kamu minta putus?"

"Enggak kok. Kamu gak salah denger."

"Alasannya?"

"Harus pake alasan ya?"

"Yaa semua pasti ada alasannya, kayak permintaan kamu ini. Gak mungkin kalo gak ada alasannya."

"Aku.. pengen fokus ke studi aku."

"Jadi, maksud kamu, selama ini sama aku kamu gak fokus gitu sama belajar kamu."

"Bukan itu, maksud aku.. yah~ pengen lebih fokus aja. Aku gak mau waktu aku terbagi dan akhirnya nanti bakal buat aku nyesel. Aku gak mau bagiin waktu buat belajar sama kamu. Aku pengen salah satunya."

"Kenapa harus gitu?"

"Aku pengen kita putus secara baik-baik. Aku mohon.. "

"Tapi-- "

"Udah ya? Please, terima keputusan aku ini. Aku pergi.. "

*** ***

  Seorang pria duduk di salah satu bangku yang ada di kantin kampus dia. Berbekal 2 buku yang ia pinjam dari perpustakaan kota dan segelas jus nanas, pria itu mulai membaca buku pinjamannya seorang diri. Bukan karena tidak punya teman, melainkan ia lebih suka jika belajar dalam keadaan ia tidak ditemani siapapun. Hanya itu.

"Doy!" oh.. tidak. Pengganggu.

"Apaan?" jawab pria bernama Kim Do Young itu dengan ketusnya pada sang teman dekat, Kim Rowoon.

"Lo lagi belajar ya?"

"Lagi berak. Yaa belajar lah. Udah keliatan juga."

"Iya.. iya, sorry. Gitu aja marah lu." ujar Rowoon yang udah biasa diketusin sama Doyoung. Bukan kesal, malah makin sayang.. sebagai teman maksudnya.

"Ada apa sih? Ganggu banget." ucap Doyoung yang kembali memusatkan perhatian pada bukunya.

"Eh.. minggu besok, lu kosong gak? Mau gue ajakin kencan buta nih."

"Hah?! Kencan buta?! Gila lo?!!"

"Ya ampun, woles-ae mas Doy. Ya Tuhan~ kuping gue."

"Ngapain ngajak gue yang begituan. Ajak temen lo yang lain noh. Si Ten kan biasa ngosong tuh, kenapa gak ajak dia aja?"

"Ten-nya udah dibooking sama anak manajemen. Yaa jadi, gue berinisiatif buat ngajak lo deh. Mau ya??"

"Gak ah.. nanti, ceweknya aneh lagi. Gue gak mau."

"Yah~ asal lo tau, temen gue cantik yaa pasti temennya lagi cantik lah. Percaya deh sama gue."

  Doyoung kembali memikirkan ajakan Rowoon. Memang sih, akhir pekan ini dia kosong. Biasanya kalo kosong dia isi dengan kegiatan belajar aja. Tapi, boleh juga tuh tawarannya Rowoon. Coba-coba boleh kali yaa ngerasain yang namanya kencan buta. Yaa semoga ceweknya cakep gitulah minimal.

"Ya udah, tapi lu jemput gue. Tenang gue bawa motor sendiri kok." ucap Doyoung yang akhirnya mau. Seketika, senyum merekah di wajah tampan Rowoon.

"Oke deh. Soal gampang itu mah. Bener yaa, minggu depan. Jangan lupa."

"Jam berapa?"

"Kalo bisa, jam 11 udah nyampe di cafe-nya sih."

"Oke.. "

*** ***

"Kencan buta? Sama siapa?"

"Kalo aku sih sama temen aku namanya Rowoon. Tapi, gak tau kalo temennya Rowoon siapa itu namanya."

Best (Boy)Friend | DoJeong FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang