Oh tidak, pemandangan ini, sungguh membuatku sangat bahagia, orang yang aku cintai, sedang memasak sesuatu, sambil bersenandung ria.

Wajah khas bangun tidur, rambut yang teracak tak beraturan, dan... bibir itu, bibir polos seperti chery itu mampu membuatku tertegun.

Oh tidak-tidak aku harus sabar, karena tak lama aku akan bisa merasakannya, membayangkannya saja membuat jantungku terasa ingin melompat dari tempatnya.

Ku rasa dia tidak menyadari keberadaanku disini, situasi seperti ini rasanya ingin sekali aku menghampirinya dan memeluknya dari belakang.
Seperti diadegan-adegan romamtis.tapi apa lah dayaku, itu hanyalah anganku, tapi aku yakin suatu saat nanti aku akan bisa melakukannya dengannya, itu pasti, aku pun mendekatinya.

"Ekhem.." dehemanku yang membuat renjun terkejut dan menoleh padaku.

"Eoh.. Jeno-ssi, kau sudah bangun"ujar renjun padaku.

"Hn" ucapku datar.

Lalu ia pun melanjutkan acara memasaknya.

"Apa yang kau lakukan"ujarku dingin.

"Eoh.. Aku membuat sarapan untuk kita" bolehkah aku langsung melompat untuk memeluknya.

Kata 'kita' itu membuatku merasa ada seseuatu yang menggelitik diperutku, katakan aku lebay tapi memang begitu adanya.

"Apa yang kau masak?" ujarku menatapnya.

"Aku memasak nasi goreng dan telur mata sapi" ujarnya sambil tersenyum.

"Seharusnya kau tidak perlu repot-repot memasak, aku bisa memesannya diluar"

"Eh.. tidak apa-apa jeno-ssi, aku senang membuatnya, lagipula tidak baik jika terlalu sering makan makanan luar" ujarnya.

"Hm" ujarku seadanya, lalu aku pun duduk di meja makan.

Renjun menggambil nasi goreng dan memberikannya padaku, tak lupa dia juga menggambilkan nasi goreng itu untuknya.

Saat aku memasukkan satu sendok nasi goreng kemulutku, aku terdiam sebentar, aku merasa ini nasi goreng seperti masakan eommaku dulu, rasanya hampir sama walau dengan orang berbeda.

"Hemm.. Bagaiman, gak enak ya?" ujarnya yang membuatku tersadar.

"Enak" ujarku dan langsung melanjutkan memakan makananku.

Kami makan dengan diam.

"Eum jeno-ssi, setelah ini aku izin untuk pulang" ujarnya ragu.

"Aku akan menggantarmu"

"Eh tidak perlu jeno-ssi, aku bisa naik bis" uajarnya menolak.

"Tak apa, anggap saja rasa terima kasihku karena membuatkanku sarapan"
Kulihat dia hanya menggangguk.
Sebenarnya ini hanya alasanku, agar aku bisa tau tempat tinggalnya.

Setelah sarapan aku menunggu renjun didepan aparteman, renjun sedang mengambil barang-barang miliknya.

Tiba-tiba suara telpon terdengar di hp ku, kulihat nama yang tertera dilayar hp ku.

"Mark?" ada apa pagi-pagi dia menelpon? Aku menjawab pun menjawab telpon darinya.

"Hallo?"

"Jeno..."

"Ada apa?"

"Ayah menyuruhmu untuk pulang kerumah dia ingin berbicara padamu"

"Kenapa?" ku dengar dia menghela napas.

"Temui  saja dulu"

Dia pun menutup teleponnya tanpa mendengar penolakanku, ada apa ayah ingin menemuiku?

"Jeno-ssi" ku dengar seseorang memanggilku dan dia adalah renjun.

"Sudah?" tanyaku padanya.

"Ne.."

"Ayo.."

Aku menuju motor ku yang terpakir diparkiran yang tersedia diapartement ini.

Aku memakai helm, dan memberikan helm satunya pada renjun, dia pun memakainya. Dia pun naik di belakangku, dan menyentuh bahuku. Aku tersenyum bahagia dibalik helmku.

Aku pun melajukan motorku kearah rumahnya.

"Dimana?" tanyaku padanya

"Eh.. Kau tinggal lurus saja nanti dipersimpangan kau tinggal belok kiri" ujarnya sambil menunjuk arah rumahnya.

Setelah 20 menit perjalanan aku sampai kedepan rumah renjun, rumahnya sederhana tapi terlihat nyaman, karena banyak tanaman dirumah itu, terlihat asri jika dilihat.

Renjun turun dari motorku dan melepaskan helmnya.

"Terima kasih jeno-ssi" ujarnya sambil tersenyum.lalu ia pun memberikan helmnya padaku.

"Kau tidak ingin mampir dulu, jeno-ssi"jika saja aku tidak ada urusan aku pasti akan dengan senang hati menerimanya.

"Tidak, mungkin lain kali" renjun menggangguk mengerti.

"Kalo begitu hati-hati dijalan jeno-ssi" ucapnya dengan tulus.

Aku pun pergi dari rumah renjun dan segera kerumah untuk bertemu dengan ayah.

              ~~~~~~~~~~~~

Hufffft akhirnya aku update lagi, maaf kalo agak lama, soalnya buntu ide hehe^^

Banyak typo bertebaran, maklumin aja, aku banyak terima kasih jika ada yang membanyanya dan minta maaf jika ceritanya kurang berkesan atu membosankan.

Dan jangan lupa like sama vomment ya.tunggu chapter selanjutnya.

I WANT YOU (NOREN)Where stories live. Discover now