Why?

91 6 0
                                    

   2 tahun, 2 tahun adalah waktu yang tidak singkat tetapi singkat bagi 2 rang sahabat ini mereka bagai saudara yang selalu berbagi suka duka, mereka ada ketika salah satu dari mereka mengalami hal entah itu senang atau tidak merka menjalani hari mereka dengan bahagia dan ceria hingga........

Deeerrrt deerrrrt

Suara handphone taehyun memecah kesunyian.

"Appa?" Tanya taehyung heran.

"Annyeong appa?"

"...."

"Appa, kenapa mendadak?"

"...."

"Bagaimana jika aku tidak mau?"

"...."

"Appa, aku sudah nyaman disini aku tidak mau kesana"

"...."

"Apakah harus saat itu?"

"...."

"Tapi appa ini sangat mendadak"

"...."

"Tapi app-"

Sebelum taehyung berbicara appanya sudah mematikan telphonenya.

"Siapa?" Tanya Jimin.

"Appaku"

"Ada apa?"

Sunyi, taehyung tidak menjawab pertanyaan sahabatnya tersebut.

"Tae, jawab aku" tanya jimin sambil mengguncang bahu tae pelan.

"Jimin"

"Ya katakanlah"

"Aku harus-" Taehyung memotong ucapannya kemudian menghela nafas.

"Jimin aku harus kembali ke Daegu lalu pergi ke luar negeri untuk membantu perusahaan appaku karena appaku sakit taoi kenapa mendadak?"

Lemas. Jimin lemas ketika mendengar pernyataan sahabatnya tersebut.

"Apa aku harus kehilangan seorang sahabat lagi? Ini tidak adil, mengapa ini terjadi padaku? Tolong berikanlah aku sedikit kebahagiaan di.... sisa hidupku?"

"Jimin aku juga tidak bisa menerima ini, maaf maaf maafkan aku, aku salah aku harusnya menolak terang terangan tadi. Tidak tidak"

Taehyung mulai menangis sedangkan jimin? Ia hanya duduk tanpa tenaga di lantai pikirannya kacau ia menangis tanpa mengeluarkan isakan. Ingin rasanya jimin untuk berteriak kencang tapi..... harus ada yang kuat disini.

"Tae" ucap jimin lemah. "Tae kita sama sama tidak bisa menerima apa yang terjadi tapi utamakanlah orangtuamu, hargailah jasa yang mereka lakukan. Sebenarnya aku juga tidak bisa menerima aku tidak mau kau pergi tapi..... tidak apa apa aku ingin melihatmu menjadi CEO yang hebat"

"Ta-tapi menurutku per-persahabatan kita lebih pe-penting" kata Taehyung terisak.

"Aku juga tidak bisa menerima kenyataan tapi sudahlah aku harap kita masih bisa bertemu"

"Tentu"

"Tapi aku tidak tau kita bisa bertemu dimana?"

"Tentu di tempat ini"

"Aku harap juga begitu" kata jimin sambil menyunggingkan senyum tipis.

"Tae, kapan kamu berangkat?"

"3 hari lagi besoknya aku pergi pagi pagi"

"APA 3 HARI LAGI?!"

"Iya"

"Secepat itu?"

"Hmm"

"Habiskan saja hari yang sedikit itu dengan bersenang senang"




Next~

Best Friend Forever (KTH & PJM)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt