Chapter 23 : Flashback 1

3.4K 152 0
                                    

"Kak Rafael... !"

Rafael dan Anna pun sontak langsung terkejut mendengar teriakan Ryan

"Ryan?" kata Rafael dengan ekspresi terkejut

"Kak... Mereka ada disini!" kata Ryan sambil berteriak

Sontak seketika itu juga Jacob yang langsung mendengar teriakan Ryan pun memberi aba - aba kepada Sir Demons beserta pasukan mereka.

•...•...•...•...•

Semua pasukan sir Demons pun langsung mengeluarkan senjatanya dan mulai memblokir seluruh pintu keluar.

Semua orang yang hadir disana pun langsung berteriak dan berlarian untuk mencari tempat persembunyian, sontak Raja Alex yang mengetahui kejadian tersebut dari lantai atas pun langsung memerintahkan semua pasukannya untuk berkumpul dam bersiap menyerang.

Raja morgan pun yang telah siap dengan situasi ini pun memerintahkan mentrinya untuk menyuruh pasukan mereka masuk ke istana.

Rafael pun langsung membawa Anna lari ke tempat yang aman, Jacob pun langsung mengikuti Rafael dan Anna.
Ryan dan Rachelle yang mengetahui itu pun langsung mengejar mereka.

Pertempuran pun berlangsung di dalam istana. Banyak tamu undangan dan pelayan yang di sandra, pasukan Raja Morgan pun mencoba untuk menerobos masuk ke dalam istana, namun pasukan sir Demons pun terlalu kuat menahan pintu masuk.
......

Rafael pun membawa Anna keluar dari dalam istana dan mencoba mencari tempat persembunyian di dekat taman.

*hoss... *hoss... (suara nafas ter'engah - engah)

"Anna... Maafkan aku... Aku hanya bisa menyelamatkan mu saja" dengan menatap mata Anna

"Ha.. Tidak pa'pa Raf, apa yang mereka mau?" tanya Anna dengan kebingungan

"Hmm, sudah waktunya kau tau Anna. Sebenarnya semuanya yang terjadi saat ini adalah kelakuan dari pasukan Sir Demons, dia adalah pemimpin dari clan Voltaire yang ingin mengambil permata yang ada di mahkotamu itu. Permata itu sangat di perlukan oleh clan Voltaire demi menguasai daerah ini, itu akan memberikan mereka kekuatan yang besar untuk menghabisi kalian dan bangsa kami" jawab Rafael

"Bangsa kami?" tanya Anna dengan penasaran

"Iya, kami. Aku adalah vampire"

"Hah!? Benarkah itu?" sontak Anna langsung terkejut

"Iya, maafkan ku Anna, aku tak pernah jujur padamu"

"Tak apa Raf, sebenarnya selama ini aku sudah tau kau itu bukan manusia sesungguhnya"

"Apa!? Benarkah itu?" Rafael pun terkejut dengan pernyataan Anna tadi

"Haha... Iya aku tau saat kita pertama kali bertemu dengan Jacob di hutan"

"Terus, kamu percaya dengan perkataan Jacob?"

"Awalnya aku gak percaya dengan perkataannya. Tapi setelah aku lihat kau berubah, aku mulai percaya. Belakangan ini aku selalu mencari tau tentang dirimu. Aku penasaran dengan perkataannya, jadi aku selalu memantau mu"

#Flsahback on!

Hari pertama
*Di kamar Anna

"Hemm... Apakah mungkin Rafael itu Vampire, seperti apa yang di katakan Jacob tadi?"

"Jika benar. Aku harus mencari tau tentang itu"
.
.
.
"Hemm, Jhon... " panggil Anna

"Iya nona? Ada yang bisa saya bantu?"

"Apa Rafael ada di kamarnya?"

"Ada nona. Mau saya antar?"

"Ahh tidak usah. Ohh ya Jhon, apa kau tau tentang bangsa vampire?"

"Hmm kenapa nona bertanya tentang hal ini?"

"Ahh tidak.. Hanya saja aku ada membaca buku tentang Vampire, apakah benar cerita tentang vampire itu?" tanya Anna penasaran

"Tergantung nona mempercayainya atau tidak"

"Apa kau percaya dengan vampire?"

"Hmm... Aku percaya" jawab Jhon

"Jhon... Benarkah di sebrang sana ada bangsa vampire yang hidup?"

"Benar nona"

"Adakah vampire disini?"

Seketika itu saja Jhon terdiam

"Ahh nona, saya permisi dulu. Ada kerjaan yang harus saya selesaikan. Permisi nona" seketika itu juga Jhon meninggalkan Anna

"Ahh Jhon...! Jhon...! " panggil Anna

"Hemm... Nyaris saja" Anna pun masuk kembali ke kamarnya

Hari ke-2

"Ayah... Ibu... "

"Iya sayang?" jawab Ratu Luci

"Mana ayah?"

"Dia sedang ke kota ada yang mesti di selesaikan"

"Ohh, gini bu.. Ada yang ingin aku tanyakan"

"Apa?"

"Hmm... Itu... Apa ibu tau tentang vampire?"

"Hmm.. Ya ibu tau"

"Apa ibu kenal salah satu dari mereka?"

"Iya ibu kenal"

"Hah... Siapa bu?"

"Itu Raja Morgan dari kerajaan sebrang"

"Ohh benarkah? Apa dia baik? "

"Iya, dia teman yang sangat baik"

"Ohh,, kalo gitu. Adakah vampire di tempat kita?"

"Hemm... Kalo itu ibu tidak tau"

"Baiklah kalo gitu... Aku pergi dulu... " jawab Anna sembari meninggalkan kamar orang tuanya.
.
.
.
Setelah Anna keluar dari kamar orang tuanya, dia melihat ke arah kamar Rafael, dan menemukan Rafael sedang menulis surat. Lalu setelah menulis itu Rafael meninggalkan kamarnya dan meletakkan surat itu di atas mejanya.

Lalu diam - diam Anna pun masuk ke kamar Rafael dan membaca kertas tersebut, dan dengan perlahan pun dia membacanya dan dia pun terkejut. Tapi belum sempat selesai dia membacanya ada suara kegaduhan di luar yang membuatnya panik, dia pun buru - buru keluar dari kamar Rafael dengan berlari.

My Romance Vampire (End) Where stories live. Discover now