#14 Theo In Love

5.9K 329 4
                                    

"Gitu banget sha ngeliatinnya"

"Dasar! Kids jaman now. Ganjen banget!"

"Bego! Nggak usah dorong kepala!"

💗💕💖

Author POV

Alsha meletakkan kedua tangannya di lututnya dan mengambil napas sebanyak-banyaknya. Ia merasa capek sehabis mengerjakan hukumannya.

"Gila tuh ketos! Ngeselin banget. Dasar sok bijak! Dia bukan kancil." cerewet Alsha yang hanya ditanggapi tawa kecil dari bibir Tasya.

"Tega banget ngasih kita hukuman kayak gini sya!" sambung Alsha yang kini mengerucutkan bibirnya.

Tasya menghela napas pelan. "Udah, ayo balik ke dalem. Kita di ruang nomer berapa?" tanyanya sambil menatap Alsha yang sedang menatap lapangan hijau sekolahnya.

Alsha mengedikkan bahunya, "Nggak tau. Lihat nanti aja"

Mereka berdua berjalan menuju ke dalam bangunan yang mulai saat ini adalah tempat belajar mereka. Saat berada di koridor kelas-kelas, mereka menemukan beberapa anak osis yang sepertinya sedang berbincang-bincang. Mereka berdua mendekati beberapa anak osis itu. Sekilas Alsha mendengar pembicaraan mereka.

"-bisa ngerjain adek kelas."

"Yoi. Apalagi nanti di games ca-"

"Aduh!"

"Pinter! Keceplosan terus."

"Selow dong mbak! Gak usah nabok mulut gue juga kali."

"Bodo."

Seiring mendekatnya Alsha, suara anak osis itu pun terdengar semakin jelas. Alsha dan Tasya menghentikan langkah mereka. Salah satu dari anak-anak osis itu sadar jika tidak hanya mereka yang berada disana melainkan ada makhluk lainnya yang juga turut serta. "Permisi kak, mau nanya. Kita ditempatin di kelas mana ya?" ujar Alsha yang berusaha untuk mengeluarkan nada sopannya. Serentak mereka menoleh ke arah Alsha dan Tasya yang baru datang.

"Oh! Kalian yang dihukum tadi ya." ujar lelaki berambut pirang.

Tasya mengangguk, "Iya kak. Jadi kakak tau nggak kelas kita dimana?"

"Hmm... Coba liat aja di papan pengumuman." ujar perempuan yang berkuncir kuda.

"Oke kak, mak-"

"Ada apa ini?"

Ucapan Tasya terputus ketika suara berat terdengar. Mereka semua menoleh arah sumber suara. Alsha dan Tasya membeku di tempatnya. Saat ini di hadapan mereka adalah orang yang telah membuat mereka harus melaksanakan hukuman yang seharusnya tidak terjadi. Siapa lagi kalau bukan si ketos gondrong. Angin yang berhembus pelan membuat beberapa helai rambut gondrongnya yang tak terikat terbang bebas.

"Ini, mereka berdua tanya kelas mereka dimana." jawab perempuan yang tadi.

Lelaki yang menjabat sebagai ketua osis itu memandang perempuan yang menjawab pertanyaannya lalu beralih menatap kedua perempuan yang berada tak jauh darinya. "Ikut gue." perintah lelaki itu seraya berbalik dan menjauh dari mereka.

Alsha mendengus kecil lalu berjalan mengikuti lelaki tersebut, tak lupa mengucap terima kasih kepada kakak kelas mereka. Diikuti oleh Tasya di belakangnya. Alsha menatap punggung tegap lelaki yang berada di depannya sekarang ini dengan penuh dendam.

ProtectiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang