Dua Puluh Tujuh

1.4K 214 34
                                    

Mari kita lanjutkann....

Masih adakah yang menanti??

---------------------------***---------------------------

"Ibu, saya sangat berterimakasih atas penjelasannya. Ini jadi pintu untuk saya menemukan adik saya, saya ucapkan terimakasih banyak" Ucap Nia

Dan Nia pun berpamitan dengan informasi yang dia kantongi dari Ibu tersebut.

"Yuki, aku akan menemukan kamu sebentar lagi" tekad Nia.

***
"Halo, gimana? " Jawab Doni setelah mengangkat telponnya.

"Gue paling minggu depan bisa nengokin kesana, gimana kabar semuanya? " tanya Doni pada seseorang yang ada disebrang telpon. Dan ia menyimak semua yang diucapkan orang tersebut, ada gurat kebahagian diwajahnya.

"Gue seneng dengernya, berarti dia sudah berhasil. Tapi gimana sama psikisnya? " tanyanya lagi. Dan ia mendengarkan dengan seksama jawaban apa yang ia terima.

"Oke, gue senang. Berarti gak lama lagi dia bisa balik kesini buat seleseiin semuanya. Dan setelah itu kita kembalikan lagi sama dia, apa yang dia mau" ucap Doni. Dan mengangguk tanda setuju.

"Kapan loe balik, Ryu? " tanya Doni pada Ryuji. Ya yang menelpon adalah Ryuji yang sedang mengunjungi Yuki.

"Oke, salam sama Yuki. Sorry gue belom bisa jenguk dia" ucap Doni dan itu mengakhiri pembicaraanya.

"Yuki? " tanya seseorang tepat dibelakang Doni, dan ia sangat terkejut lalu membalikkan badannya mengarah ke sumber suara.

Doni melihat kemarahan, bingung dan keterkejutan diwajah Nia. Nia sejak tadi mengikuti pembicaraan Doni saat ia akan masuk keruangannya.

"Sayang" ucap Doni masih terkejut

"Maksud loe, Yuki?  Yuki adek gue kan? " tanya Nia dengan menekan amarahnya.

"Sayang, kamu tenang dulu. Aku bisa jelasin" Ucap Doni mendekati Nia perlahan.

"Stop, jangan deketin gue. Jawab gue, Jadi selama ini loe tau Yuki dimana? " Nia bertanya sekali lagi dan kini air matanya tak lagi bisa ia tahan.

"Nia,, aku mohon dengerin aku baik-baik dan tenang.  Kita duduk dulu" bujuk Doni.

"Gue gak nyangka, loe nyembunyiin setahun lebih. Dan loe seolah gak tahu apa-apa didepan gue dan Al.  Loe tega!! " bentak Nia.

"Nia please dengerin aku dulu, kamu salah paham" ucap Doni.

"Oh,  gue tahu. Loe gak bisa move on dari Yuki. Loe masih cinta sama Yuki?  Terus gue apa?  Bahkan loe udah ngelamar gue" Nia makin gak bisa berpikir dengan tenang.

Doni mendekati Nia dengan cepat ia memeluknya, ia tak kuat melihat Nia menangis. Doni mendekap eratnya dan Nia mencoba membrontak sambil menangis.

"Lepasin...!! Lepeskan gue" teriaknya di sela pelukan Doni.

"Aku gak kan lepasin kamu, sebelum kamu dengerin aku dulu" ucap Doni dengan memeluk Nia.

"Gue gak mau" tolak Nia.

"Please demi aku, demi kita Nia" Ucap Doni.

Dan Nia kini hanya menangis dalam pelukan Doni. Diam tanpa bergerak, bahkan ia menjatuhkan tangannya disampingnya. Perasaan terluka, takut, bingung bahkan bahagia ia rasakan bersamaan. Dan itu membuat ia bingung.

Doni menuntunnya untuk duduk di sofa ruang kerjanya. Kemudian ia menelpon sekretarisnya untuk mengcancle dan atur ulang jadwalnya. Hari ini ia ingin kosongkan semuanya. Karena ini menyangkut hidupnya, dan hidup adiknya. Ya, Doni kini berperan menjadi Kakak Yuki.

The Power Of LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang