8

2.1K 268 11
                                    

.
.
.

Sasuke segera menepikan mobilnya dan melepas sabuk pengamannya.

"Ada apa?" tanya Naruto heran.

Sasuke berbalik ke jok belakang dan meraih kotak susu itu.

Naruto mematung.

"Apa ini?" tanya Sasuke pelan.

Naruto menelan ludahnya gugup. Sungguh ia belum siap sama sekali memberi tahu Sasuke.

"Naruto,apa ini?" tanya Sasuke lagi.

"Eum...susu..." jawab Naruto sekenanya.

Sasuke ingin sekali menjitak rambut pirang di depannya. Tapi ia tahan."Aku tahu,dobe. Tapi kenapa kau beli susu untuk ibu hamil?" tanya Sasuke dengan sedikit geraman.

Naruto meringis dalam hati."Itu untuk Sakura!" Naruto kembali menjawab asal.

"Kau lupa Sakura sedang melakukan pengobatan dan tak memungkinkan untuk hamil sekarang-sekarang"

Akh! Ia lupa Sakura kecelakan 1 tahun lalu dan menyebabkan kerusakan di tubuhnya dokter menyarankan untuk tidak hamil dulu,agar ibu dan bayi bisa aman. Karena itu Sakura sering kelabakan sendiri saat ia ancam Sasori diberi selingkuhan. Sakura takut Sasori meninggalkannya karena belum bisa dapat momongan. Padahal sih Sasori yang mengajukan hal itu pada dokter saat mengetahui kondisi Sakura yang rentan.

"Jadi..."

Naruto melirik ke arah lain. Tak sanggup melihat wajah datar Sasuke yang menatap tajam dirinya. Menuntut jawaban.

"...kita ke rumah sakit sekarang" Sasuke melempar kotak susu ke jok belakang dan segera memakai kembali sabuk pengamannya.

Naruto melebarkan matanya."E-"

"Jangan protes!" potong Sasuke. Untung rumah sakit hanya beberapa blok dari sini.

Naruto memajukan bibirnya. Sasuke mengeluarkan kata tabunya. Jangan protes. Itu adalah mutlak untuk siapa saja. Sasuke paling tidak suka di protes jika dalam keadaan serius. Ia akan melakukan apa saja. Seperti sekarang dan juga saat mereka menikah.

Dasar Sasuke teme!!

.
.
.

"Kalian darimana?" tanya Mikoto saat melihat putranya dan istrinya melewatinya yang sedang duduk di ruang tamu.

Sasuke langsung membelokan langkahnya dan memeluk Mikoto.

"Eh" Mikoto terkejut dengan tingkah putranya yang tiba-tiba saja memeluk dirinya."Ada apa Sasuke?" tanya Mikoto heran.

Sasuke tak menjawab hanya saja pelukannya mengerat dan terdengar suara kekehan pelan dari Sasuke.

Mikoto melihat ke arah Naruto yang berdiri tak jauh dari mereka. Naruto berdiri sambil menunduk dengan tangannya yang meremat tali tas slempangnya."Naruto,ada apa?" tanya Mikoto.

Tanggapan Naruto membuat Mikoto semakin heran. Naruto berjengit kaget. Menatap Mikoto lalu menatap ke arah lain,ia mencari tatapan lain selain Mikoto.

Sasuke melepas pelukannya. Menatap Mikoto dengan cengiran di wajahnya terdengar kekehan pelan dari Sasuke.

Mikoto merinding seketika. Ini pertama kalinya Sasuke berekspresi seperti itu. Bahkan saat kecil pun Sasuke hanya tersenyum. Tak pernah tertawa sampai mata menyipit seperti ini."Kau...baik-baik saja...nak?" tanya Mikoto khawatir.

Sasuke mengangguk dengan antusias.

"La..lu..kena..pa kau begini?" tanya Mikoto pelan.

"Ibu juga akan berekspresi berlebihan jika tahu kabar baik ini" jawab Sasuke.

ProblemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang