3

2.2K 237 16
                                    

.
.
.

Naruto menggulirkan matanya ke kanan dan ke kiri. Duduknya pun tak bisa diam. Ia merasa cemas tanpa suatu yang jelas. Insting Naruto sangat tajam,tapi ia tak tahu apa yang akan terjadi.

Ia merasa aneh sejak pertama ia memakai gaun ini. Saat keluar dari kamar mandi setelah ganti baju,Sakura sedang mengobrol dengan wanita. Yang entah kenapa berada di situ.

"Ini penata rias,ia akan merias kita. Aku duluan ya" ucap Sakura.

Penata rias itu mulai merias Sakura. Sakura memang sudah mengganti pakaiannya dengan gaun sejak tadi. Naruto sendiri memutuskan membaca novel yang ia pinjam dari rekannya disini.

Satu jam kemudian Sakura sudah di make up lengkap dengan tatanan rambutnya. Dan giliran Naruto.

Naruto yang dasarnya cuek dan tak suka berdandan membiarkan saja apa yang akan dilakukan si perias yang pastinya profesional,dilihat dari hasil Sakura yang semakin cantik.

"Apa masih lama?" tanya Naruto. Ini lebih dari satu jam. Dan Naruto belum selesai di rias. Kecemasan semakin kentara saat ia melihat pantulan riasannya di cermin. Riasannya sungguh mencolok,tidak seperti milik Sakura. Bahkan si perias memasangkan tiara di rambutnya,sedangkan Sakura hanya sebatas jepitan.

"Sudah selesai" ucap perias itu.

Naruto segera berdiri. Mengambil tas tangannya dan bergegas keluar,membiarkan Sakura bicara pada perias itu.

Naruto melewati lorong asrama diiringi pujian dari semua penghuni asrama. Mereka memuji betapa cantiknya Naruto. Naruto hanya tersenyum kecil dan mengucapkan terima kasih. Saat sampai di depan asram ia melihat mobil yang biasa ia pakai,lengkap dengan supir yang sedang membukakan pintu belakan untuknya.

"Paman yang akan menyetir?" tanya Naruto saat sudah di samping mobilnya.

"Benar,nona. Masuklah,acara pemberkatannya sebentar lagi di mulai"

"Kita tunggu Sakura"

"Ayo cepat masuk!" Sakura sudah dibelakangnya dan mendorong Naruto masuk.

Naruto agak terkejut tapi ia tetap masuk ke dalam mobil.

"Bukankah pemberkatannya dimulai jam 10,ini baru jam 8 lebih" Naruto berucap datar. Hanya butuh waktu 15 menit untuk sampai di kediaman Uchiha,tempat pernikahan akan dilaksanakan.

"Lebih cepat lebih baik nona" ucap Sakura dengan nada mengejek. Sakura sering mengejek Naruto dengan kekayaan yang dimiliki Naruto,tapi tetap ingin jadi polisi.

Naruto mendengus. "Kau sepertinya semakin gemuk Sakura" ejek Naruto.

Sakura membulatkan matanya. Ia segera mengambil cermin dari box yang ada di antara kursi depan. "Benar,sepertinya ini karena aku makan ramen dua mangkuk kemarin" seru Sakura dramatis.

"Jangan salahkan ramen,Sakura!" balas Naruto."Kau tidak melihatku? Aku sering makan ramen tapi tetap langsing" lanjutnya.

"Kau kan memang perut karet,apa saja masuk!"

Naruto mengendikan bahunya."Kalo jadi gendut,Sasori pasti cari lagi yang langsing" ucap Naruto kejam.

Sakura membuka tutup mulutnya lalu segera mengambil ponselnya.

"Poppy" panggil Sakura saat sudah tersambung,dengan suara manja.

"..."

"Kau tak akan selingkuh kan?" tanya Sakura. Matanya berkaca-kaca. Ia menahan agar tak menangis. Sayang make upnya. Kan mahal bayarnya.

"..."

"Janji dulu kau tak akan selingkuh!"

"..."

"Baiklah,sebentar lagi kami sampai"

"..."

"Ya,kiss you" Muka Sakura merona hebat.

"Ck! Dasar pengantin baru" ucap Naruto.

"Ih,sirik!" balas Sakura.

Naruto mengangkat bahu acuh. Ia tak iri sama sekali. Sejak pernikahannya batal dua tahun lalu,ia tak pernah lagi dekat dengan pria. Naruto merasa tak ada percaya lagi tentang hubungan dan pernikahan. Jadi seperti ini lebih baik.

.
.
.

Naruto dan Sakura melangkah ke halaman belakang,tempat acara.

"Kenapa sepi sekali?" Naruto semakin merasa aneh.

"Mungkin semuanya sudah berkumpul di belakang" sahut Sakura.

Selama perjalanan menuju taman belakang tak ditemui satu orang pun. Hanya ada petugas keamanan. Kemana seluruh pelayan mansion Uchiha ini?

Dan benar saja. Saat Naruto melangkah ke halaman disana sudah penuh orang. Saat ia datang suasana hening,semua mata menatapnya.

Naruto mengedip heran.

"Kakak!" Kyuubi berlari ke arahnya dan langsung memeluk erat dirinya. "Syukurlah..." bisiknya.

"Kyuu...maaf..."

Kyuubi melepas pelukannya,ia menggeleng cepat."Aku akan selalu menyayangi kakak apapun yang terjadi" ucap Kyuubi dengan senyuman.

"Kyuu..." Naruto terenyuh melihat senyum Kyuubi yang tak ada beban sedikit pun. Mungkin Kyuubi berusaha tegar,karena itu ia berkata seperti itu. Ia menyakiti adiknya terlalu dalam.

"Ayo,kita harus ke altar!" ajak Kyuubi.

Ah,benar. Naruto sebagai satu-satunya keluarga pengantin wanita akan menjadi pengantar ke altar. Naruto mengangguk dengan senyuman."Ayo!"

Naruto melangkah dengan tangan bertaut dengan tangan Kyuubi yang menggunakan sarung tangan. Musik berbunyi saat mereka memasuki karpet merah yang menuju ke altar. Dengan langkah pelan mereka menapakinya.

"Kakak,kau cantik sekali" puji Kyuubi.

"Kau lebih cantik,Kyuu-chan" balas Naruto dengan senyum kecil.

Sasuke sudah menunggu di depan altar. Setelan tuxedo yang pas di tubuhnya semakin membuatnya tampan.

Naruto senang sekali adiknya ada di tangan yang tepat. Naruto dan Sasuke adalah sahabat kental dari bayi. Mereka selalu bersama,dimulai dari play grup sampai ke sekolah militer. Walau setelah itu Sasuke kembali kuliah di jurusan bisnis. Sasuke selalu ada di samping Naruto,menjaganya dan melindunginya.

Naruto pernah berpikir Sasuke mencintainya. Tapi nyatanya tidak,Sasuke hanya ingin melindungi orang pertama yang ia kenal selain keluarganya. Menyayanginya bagai saudara. Hanya itu.

Entah bagaimana caranya Kyuubi dan Sasuke menjalin kasih. Mereka dekat begitu saja dan saling menyayangi. Naruto bersyukur dua orang yang ia sayangi akan bersatu sekarang.

Naruto dan Kyuubi sampai di depan Sasuke."Kuserahkan adikku padamu,Sasuke" ucap Naruto memberikan tangan Kyuubi ke tangan Sasuke.

Kyuubi dan Sasuke menatap Naruto dengan pandangan heran.

Kenapa? Apa ia salah ucap?

"Kau mau kemana?" tanya Sasuke saat Naruto ingin berbalik.

"Hah? Tentu saja duduk" jawab Naruto.

"Duduk dimana? Kau itu berdiri disini,dobe" ucap Sasuke.

Kyuubi mengangguk.

Naruto mengerutkan alisnya.

"Kita akan menikah dengan Sasuke kak" ucap Kyuubi.

"Maksudmu kita itu kau dan Sasuke kan,jadi aku mau duduk" Naruto berujar pelan.

Ia melihat ke arah ayah Fugaku dan ibu Mikoto. Mereka tenang duduk di tempatnya. Begitu pun tamu undangan yang sebagian Naruto kenal sebagai rekan kerjanya. Seingat Naruto ia tak mengundang banyak orang di kepolisian.

"Bukan,tapi kakak dan aku akan menikah dengan Sasuke sekarang" ucap Kyuubi seperti memberitahu jika ia akan pergi ke mall sekarang.

Tapi bagi Naruto seperti ada guntur yang menggelegar di backsound otaknya.

"HAH!?"

TBC

ProblemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang