Prolog

1.2K 114 2
                                    

"Kamu tahu siapa yang datang malam ini?" Gianne memakai lipstik merahnya,  bibir tersebut tersenyum kearah sang supir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kamu tahu siapa yang datang malam ini?" Gianne memakai lipstik merahnya, bibir tersebut tersenyum kearah sang supir.

"Genta! DJ Genta, Zachary!" Lanjut dokter 28 tahun itu, mengabaikan respon si lawan bicara yang jelas tak mau tahu.

"Aku sudah selesaikan 6 operasi 3 hari terakhir, malam tahun baru ini harusnya setimpal."
Jack masih diam.

"Jack! Kamu denger aku gak sih?"

Gianne mulai menyadari respon pria satu tahun diatasnya itu seperti tak mau tahu.

"Daripada kamu teriak-teriakin Genta, lebih baik kamu balik kesebelah sini, Gia!"

Gia tersenyum di posisinya. Benar juga mereka baru 10 menit keluar dari parkiran rumah sakit. Gia bahkan masih di ruang operasi 1 jam yang lalu. Sedangkan sepatu rumah sakit masih terpakai lengkap di kakinya.

"Oh, iya juga." Gia dengan sigap kembali ke kursi depan, disebelah Jack. Tubuhnya yang kecil tentu bisa lewat dari celah kecil antar kursi tersebut.

Jack melihat wajah wanita cantik itu melalui kaca dihadapanya yang memang terarah ke Gia.

Tanpa diminta senyum Jack muncul dengan sendirian.

Biasanya Jack hanya melihat Gia dengn seragam dokternya yang membosankan, atau tak sengaja berpapasan di ruang operasi saat menangani pasien mereka masing-masing. Dan Jack tidak merasakan apapun terhadap wanita itu.

Gia, si dokter penyendiri yang tak punya satupun teman wanita. Ah jika dipikir lagi hanya Jack yang bisa bicara santai dengannya. Meski punya wajah yang indah dipandang, nyatanya Gia tak terlalu nyaman diajak bicara lama-lama.

Jika dokter seumurannya suka membicarakan film favorite bersama rekan diluar jam kerja atau restoran baru yang sedang ramai. Gia lebih suka menanggapi berita tentang bencana, atau bagaimana mengurangi bencana kekurangan air di benua lain.

Padahal, seharian bekerja saja sudah termasuk bencana, mengoperasi pasien, menangani pasien yang awam. Bicara dengan orang yang memiliki pemikiran seperti Gia hanya akan menguras energi hingga ke dasar.

Saat tahun pertama Gia bertugas, beberpa dokter lain bahkan dengan sengaja menjauhinya karena tak ingin membahas hal yang tak mengenakkan tersebut.

Gia terlalu logis, dan itu cukup menyebalkan untuk orang yang ingin mencari ketenangan sehabis bekerja seharian.

Empat tahun disana, ahirnya Gia mulai menyadari alasan tak ada kelompok manapun yang menawarinya menjadi anggota dekat.

Tak mau ambil pusing, akhirnya Gia hanya berteman dengan Zachary, lagi.

Ya! Sejak 12 tahun lamanya dan ia akhirnya benar-benar hanya merasa aman dengan Zachary.

Seperti hari ini.
Di jadwal yang padat di rumah sakit, ia menyempatkan diri membeli tiket pesta di salah satu klub. Karena ini tahun baru pertamanya bisa bebas tugas. Karena tak ada teman lain hanya Jack lah yang menemaninya. Tentu dengan susah payah Jack bahkan harus 3 hari berjaga di rumah sakit besok hari untuk membayar malam berharganya ini.

But, We Are FRIENDS (Gianne & Zachary)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang