Hari pertama

520 9 0
                                    

Brakkkk!!Brakkk!!Brakkk!!
Marshal menutup telinganya dengan selimut lantaran di pagi ini sudah ada keramaian yang membuat tidur nya terganggu. Liza dan Vallerie yang sedari tadi terus menerus menggebrak pintu kamar untuk membangunkan Marshal mengingat ini hari pertama mereka masuk Sma

"Woii syaiton lu tidur apa pingsan si nyettt!"

"Ayolah shal bangun jangan bilang lu sengaja bikin kita bolos di hari pertama"

"Eh bego lu ngapain malah kencan ini bukan taman mini bego!!" Teriak lisa kearah Jane dan kak Marcel yang sedari tadi malah asik berkencan ria di atas meja makan.

"Marshal bangun kek lu jangan bunuh diri dulu gw masih pengen punya adek ipar:(" ucap Jane dengan begitu polosnya

"Wahaiii adinda marshal kenapa dikau begitu tega kepada daku yang tidak bersalah ini jadi sering melanggar aturan:("

"Dasar lisa alay!!!!!" teriak vallerie

Brakk!! Mereka semua terkejut karena tiba" saja pintu terbuka dan keluarlah sesosok wanita cantik mengenakan pakaian Sma bergegas keluar dari kamar dengan santainya

"Wahhh si dugong sekate kate enak banget ya lu keluar kayak bayi bajang tanpa dosa gitu" ucap vallerie

"Tau nih makasih kek apa kek kita udah nunggu lama kali shal"

"Jane emang disini ada kakeknya marshal ya kok dari tadi bilang kek kek melulu"

"Dasarrr gila lu lis!"

"Udah selesai ributnya? Lupa kalo gw gasuka keributan? Buruan ayo ke mobil mau lo semua telat di hari pertama?" ucap marshal dengan wajah santai seperti biasanya

Ya! Marshal memang tidak suka orang berisik,alay,lebay namun hal itu tidak masalah apabila dilakukan sahabat kesayangannya itu

"Radita inget ya jangan panas*an kamu kan baru sembuh hari ini kak marcel gak masuk sekolah dulu kan ada pertandingan" ucap kak Marcel lembut sambil mencium kening adik kesayangannya itu seperti biasanya

"Siappp kakkk Radita gabakal bikin kak marcel cemas kok:)" senyum manis tercetak diwajah marshal , dia memang selalu tersenyum dan bersikap hangat didepan kakaknya itu

Jam menunjukkan pukul 07.45 yang artinya gerbang sekolah akan ditutup 10 menit lagi . Disepanjang jalan mereka hanya sibuk bermain hp dan bergurau santai , sampai disekolah gerbang ditutup tapi beruntunglah satpam mengenali masing" wajah geng ini yang orang tuanya adalah penyumbang dana terbesar terutama keluarga Marshal. Dengan cekatan satpam itu membukakan gerbang bak penyambutan putri kerajaan.

"Pagi non radita
Pembukaan mos sudah dimulai di lapangan tengah non" ucap satpam itu sambil menunduk dan dibalas anggukan oleh marshal

Mereka berempat berjalan ke lapangan dengan santainya , semua pasang mata memperhatikannya.

"Berhenti!!" sebuah suara dengan nada tinggi berjalan mendekat dan berhenti tepat didepan lisa dan teman"nya yang berpakaian paling minim diantara mereka .

"Rambut semua di ombre! seragam minim! Nggak bawa barang* buat mos! Lo berempat peserta mos kan? Baru kelas 10 aja banyak gaya lo!" ucap salah seorang kakak osis wanita ber name tag Sandra

"Lo ngomong apa pidato?panjang bener" ucap Vallerie yang kemudian diiringi tawa menggelegar dari lisa dan Jane

"Tau nih lo tuh orang apa badut? Bedak tebel amat gigi dipager warna warni kenapa? Aslinya tongos ya? Celoteh lisa

"Berani lo sama panitia osis? Lo mau gw tendang dari sekolah ini ha!?" Bentak Sandra dengan satu tangan mengarah ke Lisa yang kemudian di cengkeram Marshal

"Kalo kita emang berani sama lo terus kenapa? Kenapa kalo lo panitia osis? Apa lo tuhan yang harus ditakuti ha!?" ucap marshal dengan wajah menyeringai yang bahkan membuat semua yang ada dilapangan tertunduk takut

Marshal terus mencengkeram tangan Sandra hingga dia hampir menangis kesakitan. Sampai pada akhirnya pak Hasan selaku penanggung jawab melerai dan tidak menyalahkan marshal karena ia tau kedudukan marshal seperti apa. Mereka berempat juga masuk ke barisan peserta mos dan mengikuti kegiatan Itu. Lisa,Jane dan Vallerie juga mengikuti kegiatan itu padahal dalam hati mereka ingin sekali mengutuk Marshal karena ia memaksa teman* nya mengikuti mos .

"Shal lu kenapa si sejak kapan lu taat aturan" ucap Jane dengan wajah hampir menangis karena kepanasan berdiri ditengah lapangan

"Tau ni untung sayang untung cinta" ucap Lisa sambil memukul lengan Marshal

"Kalo gini caranya mending kita bolos aja deh shal kek waktu Smp" tambah Vallerie berusaha membuat Marshal terpengaruh

"Diem ah lo semua ngga lihat apa gw gabisa berkutik selama mos diawasi om Hasan! Ntar kalo gw berulah bisa diaduin kak Marcel! Ntar kita buat onar lagi setelah mos aja ye" bisik Marshal kepada ketiga sahabatnya dan dibalas anggukan oleh mereka

Hari sudah siang menunjukkan pukul 13.00 upacara penutupan mos akan dilaksanakan dengan syarat mereka harus mendapatkan tanda tangan dari kakak kelas yang sudah ditentukan dan apabila tidak dipenuhi maka hukumannya harus berdiri ditengah lapangan sampai upacara penutupan mos.
Tidak ada pilihan lain , sebenarnya Marshal sangat malas mengingat ia tidak suka melakukan hal yang dianggapnya tidak jelas dan merepotkan , namun ia tidak punya pilihan lain jika ia tidak bisa mendapatkan tanda tangan itu ia akan berdiri ditengah lapangan yang panas dan dapat membuatnya jatuh pingsan. Marshal tidak mau membuat kakak nya cemas jadi mau tidak mau ia harus mendapatkan tanda tangan itu.
Mereka berempat sudah mengambil lembaran kertas yang berisi nama siswa kelas 11 dan 12 yang akan dimintai tanda tangan.

"Sekarang kita pencar cari tanda tangan ntar kalo bel istirahat semua pada kumpul di kantin ya? Jangan ada yang lemot terutama lo Lis!" ucap Vallerie tegas dan diangguki semua temannya tanda persetujuan

Saat para sahabatnya pergi barulah Marshal membuka lembaran kertas itu untuk mengetahui siapa yang akan dia kejar untuk sebuah tanda tangan. Dan ternyata nama didalam kertas itu adalah..

Glenn Altarisky

Marshal mengernyitkan dahinya
Siapa dia?
Dan bagaimana aku harus mencarinya?










crazy beautiful youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang