Bagian 1

63 10 2
                                    

KRRINNGGG!1!1!1

Alarm yang diatur pada jam 6.00 tepat itu akhirnya berbunyi

Misell : Ya Allah, udah pagi aja nih , males banget mau bangun, mana tadi malem ada kondangan di samping rumah, huft:v

Misell pun terdiam sejenak sambil menatap langit langit kamar yang dipenuhi oleh stiker bintang bintang, dan ia pun tertidur lagi
Tak lama kemudian, terdengar suara samar samar di telinga misell

Mama : Naak bangun udah siangg, Gak sekolah apa naak? Naak bangunn naakk, Ya Allah naakk sayangku cintaku negeriku bangsaku rakyatku semuanyaa
Misell : argh.. ( Ia membalikkan badannya ) apaan si itu? Kaya ada yang teriak teriak ( Misell berbicara dengan nada seperti mengigau )

Tiba tiba mata misell terbuka. Ia menghadap lurus keatas, badannya terlentang. Ia menatap jendela yang tertutup oleh gorden, di dekat jendela, tepatnya disudut kamar tersedia sebuah lemari berwarna coklat bercorak khas kayu yang memiliki cermin cukup besar berbentuk persegi panjang. Di cermin itu tampak persis pantulan cahaya dari kaca jendela yang didapat dari luar, pertanda bahwa hari sudah cukup siang.
Misell terdiam. Ia menatap seluruh bagian kamar, dari sudut kiri sampai sudut kanan, dan ntah mengapa ia tiba tiba berkata

Misell : BEGO!
...
...
...
Misell : Aaaaaaaaa!!!! Udah jam 7 lewat iniiiiii, Mama ngapa ga banguninn siiii? Mama gatau apa ini hari perpisahannn?? Ya Allahu Ya Rabbi, UWAAAAA!!!
Mama : La kok malah marah marah ke mama? Mama tadi udah berkalu kali manggil nama kamu, tapi kamu masih tepar nempel di kasur itu, liat tuh sampe ada pulau sulawesi aja sanggup pindah ke bantal kamu
Misell : Dah dah, mau cepet cepet ini, mau mandi!
Mama : Ya Allah nak, heran mama sama kamu
Misell : Mandi mandi cepet cepet ayo kamu mandi Misell, anak pinter... Subhanallah, emang dasar rumah samping yang kondangan itu gangerti apa kalau anak tetangganya mau perpisahan, aku bakar hangus itu rumah..

Ya, dialah Misella Effendi, anak kedua dari 3 bersaudara. Ia berumur 15 tahun, saat ini dia masih bisa dibilang kelas IX atau 3 SMP , di SMP Cahaya Bangsa 1 , tapi sebentar lagi ia akan menyandang nama sebagai siswa SMA, ia anak yang berkacamata, tapi dia berbeda dengan anak berkacamata lain layaknya di film film itu, yaa yang biasa disebut culun itu , sebenarnya  tidak semua anak berkacamata itu sifatnya culun, salah satunya Misell.
Dia berkacamata, asik orangnya, tapi hanya dengan orang yang dia kenal saja, dengan orang yang belum dikenal? Aduh cengengesan bisanya. Kemampuan otak? Bisa dibilamg ditingkat standar umum, yaa begitulah, hampir seperti anak anak biasa. Masalah suka dengan lawan jenis? Dia tidak terlalu mempermasalahkan itu, tapi dia bisa merasakan itu.. Iya dia pernah mengalaminya.

,

Naru.

DestroyedWhere stories live. Discover now