Seorang laki-laki dengan kacamata yang cukup tebal terlihat mulai melewati gerbang sekolah sambil mengamati sekelilingnya. Hari ini adalah hari pertamanya di sekolah baru tersebut. 'Inilah awalnya' batinnya.
Ia melangkahkan kakinya sambil mencari ruangan kepala sekolah tersebut. Sepanjang jalan, banyak yang memperhatikannya. Selain karena mereka tidak pernah melihat dia, penampilannya yang terbilang sangat culun itu juga menarik perhatian para siswa di sekolah tersebut.
Arsen tidak menghiraukan tatapan-tatapan tersebut, ia tetap berjalan mencari ruangan yang ingin ditujunya tapi tak kunjung ditemui. Ia juga tidak berminat untuk bertanya dengan siapa pun. Sampai sebuah suara nyaring yang sepertinya memanggilnya.
"WOI, ELO. YANG PAKAI KACAMATA CULUN!"
Arsen sempat menoleh ke arah suara, tapi ia tetap melangkahkan kakinya kembali. Tapi pemilik suara tersebut malah menghadang jalannya yang membuat Arsen mau tidak mau menghentikan jalannya.
"Wah hhh elo hhh. Tuli yah" ucap orang tersebut sambil ngos-ngosan. Arsen hanya menatapnya datar dibalik kacamata tebalnya itu.
"Parah ni orang, datar banget muka lo kaya triplek" ucapnya sambil terkekeh. Lagi lagi Arsen hanya diam dan menatapnya datar.
"Oke, to the point. Lo pasti anak baru?" tanyanya. Arsen mengangguk sebagai jawaban.
"Kenalin, nama gue Senatio Pratama, panggil aja Tio. Kebetulan gue adalah anggota osis yang sangat peduli dengan siswa-siswi di sekolah ini, terutama siswa baru kaya elo. Jadi, ada yang bis gue bantu? Kayanya elo lagi bingung" cerocos Tio.
'Dia bawel banget kaya cewek' batin Arsen
"Gue nyari ruang kepsek" ucap Arsen.
'Gila, udah culun, datar lagi nih orang' batin Tio.
"Oke, gue bakal anterin. Ngomong-ngomong nama lo siapa?" Tanya Tio
"Arsen" jawabnya singkat.
"yaudah, ikut gue" suruh Tio.
Mereka pun melangkahkan kaki menuju ruangan kepsek. Selama di jalan, Tio mencoba mengajak bicara Arsen. Tapi Arsen hanya menjawabnya dengan singkat dan datar yang membuat Tio sedikit kesal dengan Arsen.
Tidak lama, mereka sampai di depan sebuah ruangan yang terdapat tulisan 'ruangan kepala sekolah' di pintunya. Sebelum berpisah, Tio sedikit berpesan(?) kepada Arsen.
"Oh iya, karena elo anak baru gue cuma mau bilang. Hati-hati sama anak cewek yang namanya Avisha, anak IPA-2. Dia itu badgirlnya sekolah ini, biasanya kalau anak baru pasti di kerjain sama dia. Apalagi penampilan culun kaya elo. Yaudah bye" ucap Tio.
Arsen hanya mengangkat bahu acuh mendengar ucapan Tio tadi. Untuk apa ia takut dengan seorang gadis.
Tapi dia tidak tau, kalau pertemuannya dengan gadis itu nanti akan mengacaukan segala perasaanya.
###
"WOI WOI EPRIBADI. GUE PUNYA KABAR TERBARU!!"
Sebuah teriakan nyaring yang bergema di sebuah kelas pada pagi itu berhasil membuat siapa saja yang mendengarnya ingin menyumpal mulut gadis pemilik suara toa itu.
"Yaelah, makanan pokok elo toa ya. Sakit banget ni telinga gue denger elo teriak gitu" ucap Rifa kesal.
"Duh, ai don ker yah elo mau ngomong apa. Tapi yang pasti gue punya kabar baik" ucap Fika, sang pemilik suara toa. Teman-temannya menatap penasaran kepada gadis yang masih berdiri di depan pintu kelas tersebut.
YOU ARE READING
Bad vs Nerd
Teen Fiction2 orang yang berubah karena kejadian di masa lalu. Saat takdir mempertemukan, mereka seperti melihat diri sendiri di masa lalu dan membuat luka lama terbuka kembali. Tapi yang satu memilih acuh, dan yang satu merasakan ketenggelamannya di kesakitann...
