Part 1

87 4 2
                                        

Enjoy :)

____________

"GOOD MORNING EVERYONE"

Sebuah teriakan dari seorang gadis yang pagi ini terlihat sangat bersemangat dengan penampilan seperti biasa, khas badgirl.

"Tumben gak telat" ucap salah satu sahabatnya.

"Iya dong" ucapnya dengan cengiran khasnya. "Pasti belum ngerjain pr" celetuk salah satu sahabatnya yang asik bermain lgr.

"Ululu tau banget sih".

Mendengar itu, teman-temannya hanya menatapnya datar. Bagi mereka itu adalah hal yang biasa semenjak gadis ini memutuskan merubah semua yang ada dalam dirinya 360 derajat. Sebenarnya mereka menyayangkan keputusannya, tapi memang gadis ini saja yang kepala batu.

"Vi, gue denger katanya anak kelas sebelah ada anak baru loh" ucap Fika, salah satu temannya.

"Hmmm"

"Terus lo mau ngerjain gak, lumayan tau vi buat hiburan" lanjutnya lagi.

"Hm"

PLAK.

"Aduh sakit, bego" ringis Avisha.

"Lo sih daritadi di ajak ngomong cuma hm hm doang" kesal Fika. "Lagian elo, orang lagi ngerjain pr juga diajak ngobrol" sinis Avisha.

"Lo bukan ngerjain vi, tapi nyalin" celetuk Hanum yang sedari tadi asik bermain lgr. "Uhhhh tau aja lu bagong" jawab Avisha. Hanum hanya menatapnya datar.

"Tapi asik juga sih ngerjain tu anak" sambung Avisha. Ia bertatapan penuh makna dengan Fika seakan-akan mereka sedang berbicara dari otak ke otak.

Mereka memang sama. Sama-sama gila, tidak waras, jail tapi juga ganas. Begitulah kata teman-teman mereka. Dan jangan lupakan mereka sama-sama badgirlnya sekolah.

"Jangan suka ngerjain orang" ucap Rifa bijak.

"Ciahh Rafiah bijak" jawab Avisha sambil mengerjakan (read:menyalin) tugas milik Evelyn.

"Kmvrt lo". Avisha hanya menjawabnya dengan cengiran lebarnya lalu kembali menyalin tugas yang ada di depannya.

"Buku gue tuh" ucap Evelyn pura-pura melihat ke arah lain. Padahal ia ingin menyindir Avisha.

"Iya iya tau gue mah" jawab Avisha cuek.

"Kak Avisha" panggil seorang gadis yang sedang menunduk. Avisha hanya menatap gadis itu dengan datar dan dingin.

Setelah ia berubah menjadi bad dan trouble nya sekolah, ia akan bersikap datar dan dingin  kepada orang lain tapi tidak dengan sahabat-sahabatnya dan keluarganya tentunya.  Dan jangan lupakan sifat jahil, tengilnya dan kata-kata pedasnya dia, yang menurut orang lain itu menakutkan karena apa yang dilakukan Avi tidak pernah main-main. Tapi malah menyebalkan dimata sahabat-sahabatnya itu.

"I-ini pe-pesanan kaka kemarin" ucapnya sambil menyerahkan sebuah kotak makan berwarna pink kepada Avisha.

"Hm" Avisha menerimanya lalu mengabaikan gadis itu. Gadis itu yang tidak lain adalah adik kelas Avisha hanya bisa menatap takut kearah Avisha yang kembali sibuk menyalin pr nya setelah menerima kotak bekal itu.

"A-ada lagi kak?" tanya nya takut.

"Ada" jawab Avisa datar.

"Tapi nanti, pas jam istirahat lo datang ke sini. Jangan sampai telat, kalo telat lo tunggu aja hadiah dari gue" sambungnya.

Hadiah yang dimaksud Avisha bukanlah suatu hal yang menyenangkan pastinya. Hal itu pasti suatu hal yang bisa membuat malu semalu-malunya. Dan anehnya, korban Avisha tidak ada yang bisa menolak. Selain ayah Avisha yang merupakan donatur terbesar di yayasan sekolah ini, ia juga merupakan keponakan dari pemilik yayasan ini. Itulah mengapa tidak ada yang berani melawannya. Bisa-bisa kalau menolak akan dikeluarkan dari sekolah.

Bad vs NerdWhere stories live. Discover now