Bae Jinyoung kehilangan kekasihnya dalam sebuah kecelakaan. Kekasihnya yang teramat ia cintai. Sang belahan jiwa, Park Jihoon.
Ketika Jinyoung sudah mulai menata kembali hidupnya tanpa Jihoon, apa yang akan terjadi ketika Tuhan memberinya kesempatan...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Visualisasi Hun
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Visualisasi Jihoon
.
.
.
Setelah kejadian pengakuan Jinyoung itu, Hun menjauhi Jinyoung.
Pemuda itu tidak pernah datang lagi ke apartemen Daehwi. Kehadirannya di kampus pun tidak serutin dulu.
Jinyoung cemas, ia ingin bertanya pada Daehwi tentang keadaan Hun tapi tidak bisa menemukan alasan yang tepat untuk melakukannya. Pada akhirnya yang bisa Jinyoung lakukan hanyalah terus berharap agar Hun dapat kembali seperti dulu.
Sudah hampir dua minggu Hun menghilang. Dan Jinyoung tidak bisa lagi menahan perasaannya. Ia ingin sekali melihat pemuda itu. Beberapa malam lalu saja Jinyoung kembali pada kebiasaan buruknya, mengkonsumsi obat penenang karena selama dua hari penuh ia tidak bisa tidur sama sekali.
Respon Daehwi justru berbanding terbalik dengan Jinyoung. Sepupu Jinyoung itu tidak nampak cemas atau pun bingung menanggapi absennya Hun. Daehwi tetap bisa tertawa-tawa, bercanda dengan Guanlin dan bahkan berpesta di akhir pekan. Jinyoung ingin sekali meneriaki sepupunya itu dan memaksanya untuk pergi mencari Hun.
"Jinyoung, aku dan Guanlin akan pergi ke pesta Daniel. Kau mau ikut? Seingatku kau belum pernah menghadiri pesta mingguan yang selalu diadakan anak-anak kampus, 'kan?"