"Uhm, okey." Ucap Taeyong. Pasrah.

Sempet mikir juga, baru-baru ini Joy deket banget sama Ten. Cepet banget akrabnya, padahal cuma gara-gara jadi partner dance-nya doang.

Taeyong langsung teringat ucapan Ten.

"Gue enggak ngerti sama masalah lo, Yong. Tapi, kalo gue jadi lo, gue bakal memperjuangkan dia. Bagaimana pun hasilnya—mengecewakan atau tidak—setidaknya gue udah berusaha, Yong. Sebab, hanya lewat perjuangan itu gue bisa nunjukin ke dia kalo gue sayang sama 'dia'."

Hum, bener.

Taeyong gak mau kalah dari Ten.

"Kalo ga, pulang sekolah lo kerumah gue aja?"

"Huh?"

Joy gak salah denger ini?

"Sekalian kita belajar bareng."

"Uhm, a- itu e-" Joy bingung harus menjawab apa.

Mau nolak, gak enak. Mau nerima, makin gak enak.

Gaenak hati.

"Gue punya trick khusus biar gampang hapalin rentetan sejarah."

Tuhkan, disogok pula.

Joy it's Okay.

Jalanin seperti sugesti mu, anggap aja Taeyong seperti teman cowokmu yang lain. Anggap dia gak special.

Seperti kamu menganggap Ten yang gak ada specialnya sama sekali dari sisi manapun.

Ten:"thor lo kok jahat banget si:'("

Okey.

"Y-yaudah."

Taeyong tersenyum kecil.

Seperti yang sudah kita tau, saking kecil senyumnya, itu cuma Taeyong sendiri yang bisa merasakan, hanya dia dan Tuhan Yang tau.

Kita engga.

Apalagi Joy.

...

"Aduh galau gue."

"Kenapa?"

"Gue remedial biologi, galau berat gue." Ten menunjukan nilai yang tertera pada kertas selembaran hasil dari pembagian dikelas tadi.

Bu Yul memang sempat bilang, yang nilainya kurang dari 6,5 besok re-me-di-al.

"Salah lo sendiri, gamau belajar." Cecar Taeyong. Ia sibuk memainkan handphonenya.

"Besok gue remed biologi, ulangan sejarah. Bisa mampus gue, ditabokin nyokap nilai jelek semua."

"Gue ga peduli." Balas Taeyong.

Kalau Ten udah mulai curhat-curhat merajuk, Taeyong tau ada yang error diotaknya Ten.

Sesekali Taeyong melihat jam tangan, gelisah melirik gadis yang tengah bergumul dengan teman sebarisnya.

Dia panik.

Sebenarnya Taeyong sedang panik, tapi karena ia memiliki kulit setebal kulit badak, dia bisa menyembunyikan kegelisahannya itu.

'Joy mau kerumah gue, dia mau kerumah gue.'

Seperti itulah.

Berbagai pemikiran negatif bermunculan diotaknya, entah menjorok kemana—

"Woy, Taeyong! Lu dengerin gue ngomong ga si—." Ten mendengus.

"—gue galau berat, seberat beban hidup gue. Gue bingung mau minta ajarin siapa." Kodenya, wajah Ten langsung berubah melankolis.  "Yuta, Jaehyun pada janjian ngedate, gue belajar sama siapa coba. Gue udah cape banget mengecewakan kak Tern sama Bonyok yang udah ngebiayaan sekolah gue dengan banting tulang, banting pintu, banting panci. Gue—."

"Gamau laptop lu disita." Potong Taeyong jengah.

"HUEEEE IYA GUE GAK MAU LAPTOP GUE DISITA! PLIS AJARIN GUE!" Ten langsung merengek sembari memeluk kaki Taeyong, "PLIS AJARIN GUE! YOU MY ONLY HOPE !" rengeknya lagi.

Kan jadi diperhatian  seisi kelas, kayak Ten habis dibully aja gitu kesannya.

"Cuma biologi sama sejarah, lu bisa baca dari buku. Yang penting tuh baca, baca, baca." Ujar Taeyong kalem.

"Plis lah kalo sama lu kan pasti lebih masuk keotak, yooongg~."

"Engga." Tolak Taeyong bulat-bulat.

Dia kapok, pernah sekali Ten belajar bareng dirumahnya, dan apa yang terjadi bikin dia pengen nendang Ten dari rumahnya.

Itu anak malah main laptop dan PS ditengah-tengah kepalanya lagi pusing mikirin tugas.

"Kenapa?! Lo ga sayang sama gue?"

"Engga."

"Lu tega ama gue? Gue enggak bisa hidup tanpa laptop—"

"Bukan urusan gue."

"—ataupun PS, dan PSP gue yang udah disita dari kemaren!"

"Sabar ya."

"Dan sekarang kalo nilai gue jelek lagi, laptop gue disita! Minggu depan gue yakin HP gue disita, lama-lama baju gue disita, Yong! Lu mau ngeliat gue telanjang ke sekolah?!" jeritnya frustasi.

"Lu bisa belajar sendiri, Ten." tanggap Taeyong datar.

"Lu ada urusan apa, sih? Ampe tega gak mau ajarin gue! Biasanya juga lu mau-mau aja ngajarin gue! Gue janji, Yong, sekarang gue bakal belajar seri—"

"Gue mau belajar bareng Joy."

Oh mama, oh papa.

Ke-ce-plo-san.

Taeyong langsung meringis, matanya terpejam rapat-rapat.

Damn it.

"Hah apa?"








YA TUHAN, SEMOGA DIA BENERAN BUDEG UNTUK KALI INI AJA.




Next chapther?

Tinggalkan jejak👣👣👣

Cerita langsung aku publish kalau si-🌟 sudah mencapai 350

So,

Yang belum vote dan comment, ayo buruan diklik

Aku tungguin. Masih aku tungguin. Banget

Sampai ketemu di kolom komentar selanjutnya!

「 Troublous 」↝revisi↜Место, где живут истории. Откройте их для себя