Ruang Konsultasi

5.1K 493 16
                                    

Holaaaa kali ini tamara nggak muncul bawa update terbaru Hollow memang, mohon dimaafkan. Tamara lagi mencari ... apa namanya, ya, nyawa di dalam cerita ini lagi.

Supaya Hollow nggak terlalu nganggur, kita masuk ke ruang konsultasi aja, ya? Apa sih rukon itu? Ini semacam tempat qna hahaha, tamara sesuaikan sama tema cerita aja.

Di RuKon, tamara bakal ajak rumpi tokoh-tokoh yang terlibat dalam Hollow, mungkin juga menjawab apa yang salah dan apa yang membuat kalian bingung dan bertanya-tanya. Jadi, mari dimulai!

Q1 : Kenapa judulnya Hollow, tam?
A : Kenapa, ya? Kenapa enggak? /pinjam stiker gojil angkat bahu ke cherry/

Q2 : Hollow kayak mirip sama Shutter Island dan The Uninvited, deh, tam?
A : Dua film itu memang menjadi acuan aku dalam menulis Hollow. Setting tempatnya benar-benar akan membawa ingatan kalian pada setting di Shutter Island. Kabong langsung merasakan ini, anyway, mhehehe.

Q3 : Hollow itu di-plotting berapa lama?
A : Awal Januari 2017 pertama kali tamara bikin premis Hollow. Terus diendapkan berbulan-bulan, dan di-plotting ulang di bulan Mei.

Q4 : Lah, lama amat?
A : Iya, soalnya Hollow ini diniatkan jadi karya terakhir tamara di wattpad tadinya(?) Makanya diplotting dengan sangat hati-hati.

Q5 : Siapa yang ngasih ide judul ini?
A : Uji, tag aja ke wp-nya MPauji.

Q6 : Phobophile itu beneran ada, nggak?
A : Ada, kok. Banyak banget kecintaan dan pobia berlebih atas sesuatu yang unik di dunia ini. Termasuk phobophile, kecintaan berlebih terhadap rasa takut. Terus kenapa ambil phobophile buat si Helena? Karena aku abis baca cerita tentang phobophile hahahaha. Biar unik aja.

Q7 : Tokohnya itu, gimana buatnya?
A : Jujur, di awal, tamara nggak ada niat masukin Vano dan Helena ke dalam cerita. Tadinya mau ngebiarin si Aira nyelesaiin semuanya sendiri aja. Tapi.....kasian sama Aira kalau sendirian. Dan ini perbedaan antara outline pertama di Januari sama outline revisi bulan Mei.

Q8 : Ngambil karakternya gimana?
A : Karakter ya, tamara biasanya ambil dari orang di sekitar sih. Kayak sarkasnya Helena itu mirip sama sarkasnya Uji. Emosiannya Vano itu mirip sama emosiannya tamara. Sikap Aira mirip sama seseorang.

Q9 : Tamara anak psikologi?
A : Bukan, tapi suka banget sama semua yang berbau psikologi. Belajar sendiri sambil nanya sama teman apa aja yang tamara pengin tahu.

Q10 : Kenapa P sama S di tiap judul bab hilang?
A : Karena ada sesuatu di baliknya.

Q11 : Kenapa harus P sama S?
A : Itu diambil dari inisial nama tamara dan uji. Sarlita, dan Pauji.

Q12 : Kenapa Uji terus?
A : Karena selama plotting Hollow, tamara memang main sama Uji terus. Uji teman yang baik, dan galak, ngingatin buat update cerita tiap tamara mager. Kalau Hollow selesai, special thanks salah satunya pasti buat Uji.

Q13 : Rencana tamat berapa bab Hollow?
A : Dua puluh mungkin, dua puluh dua atau dua puluh lima sama epilog.

Q14 : Kapan update?
A : Doain, ya, minggu depan udah bisa update :")

Kayaknya udah(?) Sementara cuma itu yang kepikiran hahaha. Kalau ada pertanyaan lain, bisa diajukan, loh. Komen aja di kolom komentar. Pasti bakal dijawab.

Karena tamara sayang kalian, tamara kasih sedikit bocoran buat Hollow bab 19.

* * *

"Jadi, Aira dan aku memang pernah bertemu sebelum ini?" ucap Vano dengan nada kaku.

Helena mengangguk. "Menurut buku itu, ya. Kalian teman lama. Dan sepertinya, hidup Aira dulu tidak bahagia."

Kening Vano berkerut, bibirnya mengerucut, tanda dia sedang berpikir keras. "Karina, Karina, Karina."

"Apa kamu ingat sesuatu, Van?" tanya Helena dengan antusias.

Vano memejamkan matanya, sekelebat bayangan hadir di penglihatannya. Darah, merah, pisau. Seorang perempuan ...

* * *

Udah, ya. Segitu aja. See ya on the next chapter! Loveyouall muah.

Labirin Memoir [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now