"Penolakan selalu terasa menyakitkan." Joanna mengedikkan bahunya sambil membelai kucing hitam yang berada di pangkuannya. "Aku tidak tahu siapa yang salah di sini. Kau atau aku, tapi rasanya aneh."

Joanna memandang kosong kucing yang tengah dibelainya. Dia juga langsung diam begitu saja. Namun, beberapa detik setelahnya Joanna sadar. Joanna memandang Julio sebentar lalu dia berdiri dari bangku kemudian berjalan keluar dari ruangan itu, meninggalkan Julio yang menatap punggung Joanna. Kucing hitam itu mengikuti langkah Joanna yang menjauh.

➴➵➶

Jauh di dalam hutan Dunkelheit ada satu tempat yang sangat gelap. Istana besar berselimut kabut dan akar-akar pohon yang menjalar. Di dalamnya sesosok makhluk tengah berdiri tegak sambil menatap lurus ke depan. Matanya tertutup jubah hitam, hanya menyisakan sebagian wajahnya. Bisikan angin menjadi saksi kediamannya. Tangan dinginnya terulur ke depan, mengapai pigura yang dipandanginya tanpa kedip. Sosok yang mirip Joanna Theodora Hawthorne tersenyum di sana. Memakai gaun putih yang sangat indah dengan mahkota berlian yang bersemat di kepalanya. Tangan itu menyentuh mata sang putri secara perlahan lalu terus turun ke hidungnya, bibir, kemudian dagunya. Tangan itu berhenti tepat di dada kiri sang putri, menujuk tempat jantung yang bersarang di sana.

"Tidak lama lagi. Tidak lama lagi kita akan bertemu."

Dari penerangan api biru yang ada di istananya, dapat dilihat senyum mengerikan itu terukir di bibir sang sosok misterius. Angin yang tadi mampir seolah tidak berani meneruskan langkahnya untuk berembus kala melihat senyum mengerikan yang mampu menjerat nyawa. Tidak ada lagi yang dia inginkan di dunia ini selain sosok sang putri yang sudah lama dia nantikan. Dia rela melakukan apa pun demi mereka bertemu lagi secara dekat.

➴➵➶

Di ruang bergaya renaissance gothic yang cukup besar, terdapat lima belas orang duduk mengelilingi meja persegi. Lima belas orang itu termasuk sang raja, pangeran, penasihat kerajaan, orang-orang yang penting di dalam istana, serta Julio. Mereka tengah serius membicarakan pergerakan Szandor yang telah memasuki kawasan istana. Pengamanan semakin diperketat semenjak isu itu tersebar. Barisan prajurit dikerahkan untuk mengantisipasi adanya penyerangan. Julio sebagai panglima perang yang baru diangkat ikut ambil andil dalam rapat tertutup itu.

"Szandor adalah manusia licik! Dia sengaja membuat istana tegang dengan kehadirannya! Ini tidak bisa dibiarkan! Tangkap dia segera dan seret ke hadapanku!"

Orman Hawthorne sedikit emosi pada rapat kali ini. Semalam ditemukan lagi dua mayat prajurit. Satu di dekat gudang penyimpanan bahan makanan dan satunya di balik tembok besar samping istana. Pagi-pagi sekali sang raja memutuskan memanggil para petinggi di istana untuk berkumpul. Situasi semakin gawat. Para pelayan di istana mulai ketakutan dan mencurigai satu sama lain karena bisa saja Szandor menyamar di antara mereka.

"Yang Mulia, saya sudah mendengar desas-desus di luar istana, para rakyat membicarakan pergerakan Szandor di istana. Mereka sudah mengetahui tujuan Szandor dari para pengikutnya. Mereka menginginkan sang putri," pangeran Felix Hawthorne menutup matanya perlahan. Dia masih sakit jika mendengar adiknyalah yang diinginkan ketua pemuja setan itu.

"Dia tidak akan mendapatkan anakku! Tidak! Tidak akan pernah. Akan kulakukan apa saja untuk melindungi Joanna!"

"Yang Mulia, tenanglah." Felix Hawthorne menenangkan ayahnya.

"Yang Mulia, izinkan saya menyampaikan satu hal pada Anda," Julio angkat bicara. Semua orang menoleh padanya. "Sang putri, segeralah dinikahkan. Mereka menginginkan darah perawan bangsawan. Maaf jika apa yang saya katakan cukup lancang, tetapi cara itulah yang bisa menyelamatkan sang putri."

Semua orang langsung berbisik-bisik mendengar ucapan Julio. Sang raja dan pangeran menatap Julio heran. Julio tahu apa yang dikatakannya akan membuat kebingungan isi istana, dia harus menjelaskan apa yang dia tahu kepada semua orang di sana. Pertama, dia menatap mata sang raja untuk menilai situasi, lalu kepada pangeran juga ia lakukan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 31, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

DUNKELHEIT [COMPLETED]Where stories live. Discover now