Chapter 5

489 18 0
                                    

TOK…TOK…TOK…

“ Masuk” mendengar shutan dari dalm ruangan syifa Elina Dan Amanda pun masuk.

“ ibu itu semuanya sudah beres” ujar syifa yang kelihatannya mulai kelelahan.

“ kamu Syifa Kan anak dari bapak Anthony Salim yang punya yayasan ini?" syifa mengangguk

" maaf yah, ibu melakukan ini karna ibu hanya menegakkan keadilan semata” Elina Dan Amanda yang sedari tadi memilih diam kini terbelalak kaget mendengar apa yang di katakan kepala sekolah.

“ iya tidak apa bu, saya mengerti. hukumanya sudah selesai semua"

“ sekali lagi ibu minta maaf ya. Sekarang kalian menjalani tugas ke dua. Kalian sekarang ke depan tiang bendera lalu hormat ke  bendera sampai jam ke dua selesai" ucap kepala sekolah dengan wajah yang tertekuk.

“ baik bu” kata mereka kompak

Mereka pun keluar dari ruangan kepala sekolah.

“ Eh syif bener gak sih yang di katakan bu kepsek, kalo kamu anak yang punya yayasan ini?" Syifa mengangguk

“ gue gak nyangka banget. Kok kamu gak cerita sih sama kita. Kalo kamu itu anak yayasan ini, kan kita bisa lebih hormat kalo ngomong sama kamu" elina menggenggam erat tangan syifa dan amanda

“ kalian gak pernah nanya soal itu. Lagian Kalian gak perlu merubah sifat kalian di depan gue. Gue sama ko kayak kalian. Jadi gak perlu hormat-hormatan sama gue. Kayak gue pejabat aja, lagian yang punya yayasan kan bokap gue bukan gue." syifa tersenyum lebar melihat sahabatnya.

“ ceritain dong. Kenapa ayah kamu bisa punya yayasan ini?" Tanya amanda

“ ntar aja kalo hukumannya selesai" jawabnya santai

Lalu merka bertiga berjalan melalui koridor sekolah nya dan menemui 3 laki laki yang sedari tadi menunggu mereka.

“ibu kepsek ngomong apa?” Tanya Angga sinis

“ katanya kita semua harus kelapangan dan harus menghadap tiang bendera selama jam kedua selesai" syifa menjawab dengan santai

"WHATT setres tu guru. Gak tau apa kalau aku nih capek. Pffft” arnold membuang nafas dengan kasar.

“ eh bukan lo aja kali yang capek tapi kita semua juga capek,bahkan anak yang punya...” perkataan elina terputus karna Syifa mencoleknya.

“ kita rahasiain aja dulu” bisik syifa pelan tepat di telinga elina.

“yang punya apa?" Bastian mulai kepo

“gak lupakan, cepat ke lapangan!” perkataan Elina tegas.

Mereka berjalan melalui koridor menuju ke lapangan tapi. Bastian yang bingung apa yang di maksud Elina, menatap Elina dengat tatapan yang mencurigakan. Lalu mereka menghadap tiang bendera dan hormat ke pada bendera merah putih.

*****

“ Syif lo sudah sadar”. Tanya Manda panik.

“a..ak..aku ada di mana Man” sambil mengeluarkan suara khas orang yang baru bangun dari pingsan

“ kamu diruang uks”

Flashback on:

BUUUKKGGHHH

Tiba tiba saja Syifa jatuh pingsan karna badannya sudah sangat kelelahan. dia hanya sarapan sedikit tadi pagi, karna Hukuman Syifa membersihkan Taman jadi dia harus panas panasan, terlebih lagi di tambah hukuman berjemur di lapangan, tentu saja membuat Syifa sangat pusing.

“ Syif…syiff lo kenapa? Lo bangun dong syif”

Tanya Elina panik

“ Eh lo cepetin kabarin ini ke kepsek gih” angga memerintah elina.

Dengan cepat elina langsug berlari melalui koridor sekolahnya dan menuju ruangan kepsek.

“Ehh kalian tolong bantu angkatin Syifa ke UKS gih” mohon amanda

“Sini biar gua yang angkat sendiri”Kata Angga, di antara Arnold dan Bastian cuman Angga yang paling panik. Angga langsung menggendong Syifa ke ruang UKS dengan berlari kecil saking khawatirnya

”cepet bukain pintunya”  pinta angga

Arnold dan Bastian langsung melihat Angga dengan tatapan heran dan berfikir kenapa Angga sepanik itu.

Angga membaringkan syifa di ranjang psakitan. Menatap syifa sangat lama. Angga pun tersadar dari lamunannya saat amanda masuk. Angga keluar dari ruangan itu.

“ ANGGA…” Panggilan itu langsung membuat Angga menoleh.

“iya kenapa” Tiba-tiba Arnold dan bastian mendatanginya

“ tadi kita liat  lo itu panik banget sampai-sampai lo itu mau gendong dan berlari hanya untuk mengantar Syifa ke uks” pernyataan Bastian tepat sasaran dan membuat Angga berfikir sejenak.

“ Emang gue tadi panik?, engga ahh gue tadi biasa aja”  alasannya. angga sangat gugup untuk menjawabnya. Dia tadi sangat dejavu. Apa mungkin benar yang barusan dia rasakan itu pernah terjadi.

“biasanya juga lo kalo sama cewek itu dingin banget. Tapi sekarang bukannya di diemin ini malah keringat dingin, sebenarnya lo kenapa? Beda banget" apa yang di katakan arnold sangat benar. Angga sekarang ini keringat dingin takut terjadi apa apa dengan syifa.

‘" gu…guue cu,,,Cuma mau antarin dia ke UKS” jawabnya bohong. Bastian dan Arnold yang masih bingung dengan perkataan sahabatnya nya itu curiga kalau….

“ apa jangan jangan lo suk…” perkataan arnol terputus ketika ada Elina yang memanggil untuk mereka.

"Huh selamat" batin angga

“ Eh kaliannn jangan kelahi terus dong, Kalian di panggil bu kepsek tuh”. Kata elina teriak.

Untuk apa lagi kesana? Tidak mau berpikir panjang mereka pun pergi ke ruangan kepsek.

TOK TOK TOK

“ Masuk.” Sahutan dari dalam ruangan membuat cowok 3 itu masuk ke ruangan. Mereka sama sama Tertunduk sejenak tidak ada kata kata yang di keluarkan.

“ Ada apa ya, ibu  memanggil kita kesini? kan hukuman kita sudah selesai” kata Bastian yang mulai membuka percakapan antara mereka tanpa basa-basi

“ Enggak Ibu manggil kalian kesini buat panggilin dokter, untuk memeriksa keadaan Syifa”

“ untuk apa memanggil dokter buu. petugas UKS banyak buat ngerawat dia. Lagain anak-anak lain juga sama, kalau pingsan Cuma anak-anak UKS yang ngerawat dan gak manggil dokter, kaya dia orang spesial aja, dia kan murid baru buu ngapain di rawat sampe manggil dokter” arnold berbicara pelan. Niat hati agar tidak terdengar orang tapi ternyata dugaannya salah besar.

“ Arnold kamu berani lawan ibu, sudah cepat kamu penggilin dokter

“ IYA buk” jawab arnold sambil tertunduk

“ emang nya dia siapa sih kaya orang spesial aja” bastian mengulangi perkataan arnold saat keluar dari ruangan kepala sekolah.

*****

“ Dia tidak apa-apa buk mungkin Cuma kelelahan saja dan mungkin ini efek dari dia tidak sarapan” kata dokter meyakinkan kepala sekolah.

“ Ini semua salah aku kenapa aku ngehukum dia berlebihan semoga dia gak ngelaporin ke bokapnya” gumam kepsek dalam hatinya menyesali perbuatannya.

“yasudah buu saya pergi dulu”

“iya makasih dok”

Flashback off

ASSALAMU'ALAIKUM
NI CHAPTER 5 NYA
AKU CAPEK NGETIK
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN
BERI SEMANGAT PADA AUTHOR
SEKIAN DARI AKU
WASSALAMU'ALAIKUM

Benci Tapi Cinta (Pending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang