Kehidupan Si Clairvoyance

7 2 0
                                    

Vira POV

Aku termenung menatap keluar jendela. Guru MTK mengoceh didepan kelas tentang rumus rumus yang gak jelas. Mereka bahkan tidak peduli apakah aku memperhatikan atau tidak.

"Dia kan sih perfeksionis gak perlu susah susah. Mungkin aja dia udah tahu! "

Aku mendesah pelan lagi ketika melihat isi kertas yang dikirim teman sebangku di belakangku.

Tidak,  tentu saja aku sedang tidak dalam posisi untuk mengintip apa yang mereka tulis. Aku melihat isinya dari masa kini.

Sejak dulu aku bisa melihat apa yang terjadi di masa kini.  Dan bila aku ingin,  aku selalu bisa melihat masa depan. Inilah rahasia milikku. Aku seorang Clairvoyance.

Clairvoyance berarti aku bisa menerima informasi/penglihatan dari masa kini dan masa depan.  Umumnya Clairvoyance juga bisa melihat masa lalu.  Tetapi kekuatanku tidak pernah bisa menjangkau masa lalu. Masa lalu adalah suatu...  Pengecualian bagiku. Tetapi walaupun aku tahu ini,  aku belum pernah bertemu Clairvoyance lain. Aku tahu ini dari... Google.

Bel istirahat pun berbunyi, menandakan saatnya untuk tantangan hidup kedua.

"Eh Vir! Mau makan bareng gak? " kata Dea,  teman sekelas sok akrab.  Kalau sok akrabnya baik sih bisa aja aku berteman dengan dia. Tapi dia sok akrabnya buruk.

Dea selalu membawa buku catatan. Disitu ia menulis perkembangan siswa siswi dengan nilai yang bagus dan materi apa yang si siswa atau siswi itu bagus. Untuk apa?  Untuk didekati. Ditanya.  Pas lulus dibuang di tong sampah. Kenyataannya aku dulu juga se-SMP dengan Dea. Setelah selesai bulan pertama kelas 1 dia langsung mulai rencana "akrab untuk nilai" nya ke aku. Yah aku awalnya menerima.  Tetapi sejak aku dengan penasaran melihat ke dalam isi buku catatan si Dea,  aku langsung menjauh darinya. Yah walaupun aku bisa melihat info dari sekeliling,  aku tetap memiliki batasan. Batasan itu ialah aku tidak bisa melihat apa isi hati manusia.  Aku bisa melihat apa yang akan terjadi pada mereka di masa depan,  tetapi aku tidak bisa melihat apa isi hati mereka. Aku tau Dea seperti apa hanya karena info dari buku catatannya, bukan karena aku bisa melihat apa isi hatinya.

Seperti biasa aku menolak tawaran Dea dan pergi ke taman sekolah.

Disitu aku duduk sendirian sambil memakan bekalku.

1...2...3!

"Vira~!" Aku mendengar suara kakakku memanggil.  Aku mendongak ke arahnya.

'Wah kakak datang lagi...' pikirku tidak terlalu terkejut.  Kakakku, Vero,  Mungkin adalah orang terdekat yang aku punya di hidupku...  Selain ibu dan ayah tentunya.  Ia sering datang ke taman untuk makan siang denganku.  Terlalu sering sampai aku tidak perlu menggunakan Clairvoyance akan kehadirannya.

"Kak..." Aku menyapa kakakku sambil terus memakan bekalku.

"Ahhh...  Vir coba ngomong lebih banyak lagi!" Kata kakakku sambil memutar bola matanya. 

Aku menatap mata kakakku.  Merah cemerlang,  warna mata kakakku selalu memberiku pemikiran yang santai dan membuatku tenang. Sementara mataku?  Mataku berbeda sekali dengan kakakku.  Merah gelap, mataku tidak memancarkan rasa menenangkan seperti kakakku... Dulu bahkan aku pernah dikatain keturunan setan karenanya.

Selama bel makan siang kami menghabiskan waktu bersama. Makan sambil berbicara tentang keadaan di dalam kelas.

Saat bel masuk berbunyi lagi,  aku pun pergi ke kelas. Seperti biasa, aku duduk sendirian di ujung kelas untuk melihat keluar jendela lagi.

Time skip karena Author lagi malas...

Aku terduduk di kamarku. Memikirkan apa yang akan terjadi di masa depan.

'Kenapa aku memiliki kemampuan ini?' pikirku.

Aku ingat dulu waktu kecil.  Waktu SD dimana ada anak yang mengatakan aku keturunan setan.

"Rambut hitam mata merah.  Jangan jangan lho keturunan setan lagi! "

Kemudian aku teringat lagi waktu aku kecil dimana aku tidak bisa mengontrol masuknya Clairvoyance.  Karena aku tidak bisa mengontrolnya setiap malam ketika tidur aku selalu merasa sakit kepala dimana aku merasakan berbagai masa depan muncul ke kepalaku.

Akhirnya aku dapat mengontrol Clairvoyance  milikku.  Menggunakannya untuk banyak hal seperti melihat jawaban yang dipegang guru atau melihat lembar jawaban orang lain. Akhirnya aku memiliki prestasi yang tinggi.  Orangtua yang awalnya tidak peduli padaku akhirnya peduli.  Itupun cuman karena Prestasi ku saja.

Kekuatan ini juga merupakan kutukan. Aku melihat bagaimana caraku... mati. Aku menyaksikan masa depan saat salah satu anak dikelas meninggal. Aku mencoba memperingatinya didepan kelas.  Tapi ia tetap tidak peduli dan masih menggunakan jalan itu. Tanpa sadar akupun tertidur.  Yang lebih buruk lagi,  aku memimpikan hari itu.

"Apaan sih?"

"Kumohon! Jangan pergi pulang lewat jalan yang biasa kamu lewati! "

"Vira! Arah tempat lesku ada di jalan itu! Ya harus lah aku ke situ!"

"T... Tapi... "

"Sudah ah!  Pergi sana... Weirdo..."

"Eh...  Lho denger gak?  Anak kelas sebelah meninggal karena ditabrak mobil lho!  Dia ditabrak waktu pulang sekolah!  Dan yang lebih buruknya lagi...  Ada kabar si Vira, anak yang sekelas dengan anak itu.  Tepat sebelum anak laki laki itu pulang dan ditabrak,  Vira mengatakan hal hal seperti kutukan dan mengatakan ancaman ke anak itu!  Serem ya? "

"Dasar lho keturunan setan!  Lho ngutuk teman sekelas kita kan?  Kan??? "

"Nggak! Nggak gue gak salah! Gue Nggak salah!  Kumohon!  TIDAK!!! "

Mataku terbuka lebar ketika aku terbangun di kasurku.  Melihat ke atas sambil berpikir keras.

'...Kenapa setiap kali aku tertidur aku selalu memimpikan itu? '

Tentu saja aku tidak selalu memikirkan itu.  Hanya saja...  Setiap kali aku tidur.  Aku selalu memimpikan tentang kenangan masa lalu.  Mimpiku berisi kenangan sedih...  Kadang kadang senang...  Dan ada beberapa yang...  Memuakkan.

'Apa ini sisi dari Clairvoyance untuk melihat masa lalu?  Tetapi harusnya aku melihat masa lalu orang lain juga.  Kenapa aku cuma bisa melihat memori usang? ' Pikirku lagi.  Aku pun melihat jam dinding. 

12.46

Oh...  Masih tengah malam.  Aku pun menarik selimutku dan tidur kembali. Memikirkan memori apa yang akan datang kali ini.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 30, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Dunia Didepan MataWhere stories live. Discover now