final day

485 62 18
                                    

Seluruh anggota avanger terdiam begitu Leon selesai menjelaskan hubungan dirinya dengan ketiga agen tersebut.

"Jadi, kau dan Tony adalah anak yang dipilih untuk melakukan latihan khusus." Ujar Natasha.

"Hanya aku saja, sedangkan Tony tidak, dia tidak membutuhkan latihan seperti itu." Jawab Leon.

"Kenapa hanya Tony?" Tanya Clint penasaran.

"Dengan otak super jenius miliknya dia tak perlu melakukan pelatihan. Dia hanya perlu duduk didepan monitor dan mengarahkan gerakan kami, bisa dibilang dia adalah otak dari tim ini." Jelas Alex.

"Jadi selama ini kalian selalu melakukan misi-misi berbahaya?" Kali ini Steve yang angkat bicara.

"Bisa dibilang begitu." Sahut Alex apa adanya.

"Apa kalian senang dengan hal itu?" Tanya Steve serius.

"Memangnya kenapa?" Tanya Alex balik tanpa menatap Steve.

"Aku hanya bertanya apa kalian senang dengan semua hal yang kalian lakuka selama ini? Apa kalian tidak ingin hidup seperti remaja pada umumnya?" Tanya Steve lagi.

"Jika ditanya seperti itu, tentu saja kami ingin, atau setidaknya, Tony dapat menikmati masa kanak-kanaknya dengan tenang tanpa misi atau semuanya." Alex menatap Tony yang terbaring diranjang rumah sakit dengan sedih.

"Aku sangat ingin melihat Tony dapat bermain seperti anak-anak lain seusianya bukannnya malah disibukkan dengan berbagai macam misi." Lanjut Alex.

Steve tersenyum lembut. "Kalian tenang saja, aku akan mengurus semua itu."

"Eh?!" Alex, Leon, Dellancy, dan Ferdric membelalakan matanya tak percaya.

"Be.benarkah?" Tanya Dellancy memastikan.

Steve hanya mengangguk mengiyakan pertanyaan Dellancy.

"Apa kau bersunguh-sungguh akan membebaskan kami?" Tanya Alex memastikan.

"Tentu saja, aku akan mengeluarkan kalian dari agen dan kalian semua akan tinggal dengan kami di Avanger Tower." Kata Steve.

"Apa kalian yakin, maksudku, apa kalian mengijinkan kami tinggal dengan kalian?" Ferdric bertanya.

"Tentu saja, kami sudah menganggap Leon dan Tony adalah harta kami yang paliang berharga. Ditambah dengan kalian, aku yakin Tower akan jadi semakin menyenangkan." Ujar Steve.

"Trima kasih." Ujar mereka pada para Avenger.

"Tak perlu berterima kasih, kami sangat senang kalian mau tingal dengan kami." Sahut Natasha.

"Engg." Suara lenguhan membuat mereka mengalihkan pandangan.

"Tony!!" Seru mereka begitu mengetahui Tony telah sadar.

Bruce langsung keluar dari ruangan tempat Tony dirawat untuk memanggil dokter.

"Hei, apa yang kau rasakan?" Tanya Steve.

"Uncle Steve?" Guman Tony, suaranya sedikit serak karena baru saja sadar.

Steve mengambil air diatas meja samping tempat tidur Tony dan memberikannya pada Tony.

Tony meminum air penberian Steve dengan perlahan, takut jika ia tersedak nantinya.

Seorang dokter memasuki ruangan tempat, Tony dirawat dengan Bruce yang mengikutinya dari belakang. Dengan cekatan dokter tersebut memeriksa Tony dan mengatakan jika Tony sudah baik-baik saja, sebelum ia pergi meninggapkan ruangan tersebut.

"Maaf, membuat kalian repot." Tony menundukkan kepalanya menyesal.

"Kenapa kau berkata seperti itu." Steve mengusap kepala Tony lembut. "Ini bukan salahmu."

New lifeWhere stories live. Discover now