"Aku ingin kamu mempercayai ku Neru... aku memang tidak menyukai anak-anak kurang ajar itu. Bahkan lebih baik mereka mati karena membully mu!! Tapi, aku tidak membunuh mereka. Aku tidak pernah berpikir untuk itu..", teriak Sayanee masih menggedor keras pintu itu.

Sayanee menyerah, kali ini dia duduk bingung dibalik pintu itu.

"Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa bisa begini? Semuanya makin kacau !!", bentak Sayanee sekuat tenaga.

"Oh ya!! Kalau ucapanmu benar, pasti kamu sudah melihat pelakunya kan?", bentak Sayanee kembali.

"Ah... Bakka kalau memang terlihat. Pelakunya pasti sudah lama tertangkap.. Tapi tolong percayalah. Yang membunuh anak-anak itu bukan aku. Bukan aku !!", ulang Sayanee kali ini suaranya parau karena serak.

Beberapa menit berlalu, Neru kali ini masih mendapati kondisi diluar yang mulai tenang dan sepi. Lalu dia menghembuskan nafasnya lega.

Namun sayang beberap detik berikutnya...

Pak.....Brakkkk....

Neru kaget bukan main ketika kapak besar menembus pintu disampingnya. Beberapa senti saja hampir menghantam kepalanya.

"Kyaaaaaa", Neru berteriak kencang.

Crakkkkk....crakkk..

"Sial harusnya sudah kuhabisi kau waktu di papbrik itu!! Brengsek!!", keluh Sayanee dengan nada kejam.

Dengan masih kuat menghantam kapak ke arah pintu kamar itu, Neru masih menghindari nya hingga hantaman kapak itu menembus pintu kamar itu.

"Pe..pembunuhnya benar-benar Sayaka-Sensei?", gumam Neru kaget.

"Handphone..Handphone..", dengan tergesa-gesa Neru membuka tasnya. Mencari Handphone nya.

Hingga hitungan detik, pintu terbuka dan Tapppppp...

Handphone itu ketemu, namun dalam kondisi mati.

Neru melihat masih tergesa-gesa, hingga dia temukan Batrai Handphone nya yang sudah hilang dari tempatnya.

"Batrainya?", gumam Neru masih dengan kaki tangannya yang gemetar.

"Kusinggkirkan untuk berjaga-jaga. Sejak kedatangan Neru. Aku sudah mengantisipasinya.."

"Mustahil...", gumam Neru tidak percaya.

"Jadi kemarilah Neru..jangan melawan lagi!", ungkap Sayanee tenang.

Neru yang kacau hanya dapat berlari asal dari ruangan kamar itu, menemukan beberapa alat untuk perlawanannya.

Hingga Setrika pakaian disebelah Neru lamgsung melayang menghantam tepi kepala Sayanee saat ini.

"Aaakkk~", teriak Sayanee menahan perih dipelipisnya.

.
.
..
....

Diluar Apartemen,

Techi hampir sepenuhnya ketiduran di trotoar dekat dengan parkiran mobil. Masih mengawasi Neru dari luar bangunan apartemen, dengan harapan menemukan petunjuk baru juga karena memata-matai wali kelas Neru.

"Uggh..."

"Sedang apasih kok gak keluar-keluar dari sore tadi!", keluh Techi melepaskan tubuhnya.

"Fuahhhh....sudah pukul berapa, nih?"

Hingga Techi membulatkan matanya lebar melihat seseorang keluar dari pintu belakang parkiran.

"Hahah... Ah, sudahlah ! Kita lihat saja siapa yang menang!!", gumam Techi.

Memory of Mask  'COMPLETE' Adapted from ManhwaWhere stories live. Discover now