File. 12 Krisis

Magsimula sa umpisa
                                        

"Para pelaku pembunuhan berantai biasanya memiliki motif untuk membunuh, dan kemudian menikmati prosesnya. Entah sejak kapan mereka melakukannya tanpa motif lagi..!", balas Yuuka masih saling berhadapan dengan Akenen.

"Namun hal itu berkembang menjadi masalah baru, setelah membunuh pelaku merasa kehilangan dan putus asa yang sangat besar !!", lanjut Yuuka kali ini membulatkan matanya lebar setelah pipi nya merasa sentuhan lembut dari Akenen.

Dia masih mencoba tenang.

"Demi mempertahankan kepuasan mereka menyimpan bagian dari tubuh korban. Sebagai kenang-kenangan", Yuuka masih bercerita kali ini Akanen menggoda dengan jari telunjuk nya menyentuh pelan bibir Yuuka yang bergerak itu.

"Yang dapat mengingatkan mereka pada saat kejadian, hingga mereka melakukan nya dengan brutal", Yuuka masih mencoba bercerita tanpa terganggu dengan kegiatan jahil Akanen itu.

"Contohnya..mengambil organ dalam?", balas Akanen kali ini mengecup pelan Yuuka yang entah sejak kapan wajahnya berada dibawahnya.

.
..
...

Kembali di ruangan gelap yang membuat Neru terkejut bukan main sedikit terdorong kearah belakang mendorong tubuhnya.

Melebar kan matanya tajam melihat isi dari kulkas kecil itu.

"Bagai...bagaimana bisa?", gumanya tekejut.

Dari arah pintu masuk Apartemen, Sayanee yang baru saja pulang dari kegiatan mengajarnya merasakan ada sesuatu yang mengganjal. Karena ruangan Apartemen itu begitu sepi dari tanda-tanda kehidupan Neru disana.

Lalu dia menuju dapur untuk memastikan Neru, mencari beberapa saat dan mengetahui pintu ruangan serba guna dibelakang terbuka.

"Neru....", Sayanee membuka suara setelah melihat tubuh tegang Neru.

Hingga beberapa saat...

Wajah Neru semakin pucat dan kakinya tampak kaku mulai menenang.

Tukkkk...Gludukkkk

Satu dan Dua botol kaca selai berisi beberapa organ dari tubuh manusia membuat Neru menutup mulutnya untuk tidak berteriak.

"Ng...ini!", ucap Sayenee santai mengambil satu botol itu.

"Kenapa disini?", ungkap Sayane tampak tegang.

Lalu dia melihat Neru berlari menuju kearah nya dengan berlari.

"Kyaaaa...", jerit Neru histeris.

"Wuuaaaaa"

Bruakkkkk.....

Tubuh Sayanee terlepar cukup kuat mengenai beberapa kardus yang Neru bawa tadi.

"Neru...tunggu", panggil Sayanee.

Kali ini Neru tampak mengatur nafasnya menutup kuat pintu ruangan kamarnya. Ya.. kali ini Neru bersembunyi dan mengunci dirinya dikamar tidur yang ia gunakan beberapa hari ini.

Nafasnya masih tidak karuan keringat yang begitu dingin keluar dari wajahnya.

Beberapa saat pintu digedor cukup kuat membuat Neru terkejut.

"Neru !! Neru !! Tolong dengar kan penjelasanku. Jangan begini bukalah pintunya. Aku juga tidak tahu kenapa benda itu ada di sini!!", ungkap Sayanee dari luar pintu itu.

"Aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi ku mohon itu bukan perbuatan ku!!"

"Banyak hal yang telah terjadi membuat mu bingung, tapi aku juga sama bingung nya..", ungkap Sayanee masih menggedeor kuat pintu kamar dimana Neru masih mengunci diri.

Memory of Mask  'COMPLETE' Adapted from ManhwaTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon