"Siapa si Arfan? Kenapa Aluna sampe kek gitu?" Tanya Angrum keheranan.

"Bukan siapa-siapa. Dia cuma manusia sombong yang menurut Aluna dan cewek-cewek yang lain tampan. Udah gitu aja. Selebihnya dia cuma jago berantem." Jelas Adelia

"Oooh keliatan sih raut wajahnya" jawab Angrum

"Nah kan emang bener. Lo aja anak baru langsung sadar" lanjut Adelia

"Gak sesombong itu juga si, kalo sama yang kenal dia baik banget. Wajah gak menjamin apapun kali Ruuum" jawab Alena

"Lena kenal dia?"

"Iyalah, dia sahabatnya Alfin kita juga satu SMP dulu"

"Lebih kayak homonya si Alfin Rum" kata Adelia

"Oh gituuuu" jawab Angrum.

Sepanjang pembicaraan Aluna tidak mendengarkan dia hanya sibuk menatap punggung Arfan yang duduk lebih jauh dari tempat yang keempatnya tempati.

"Woooyyy, Lo mau balik ke kelas gak. Patah lama-lama tu tulang leher Lo" kata Adelia

"Errrrggggghhhhh Lo tuh yah hobi banget gangguin kesenangan gue" ketus Aluna dan kemudian memeriksa handphonenya mengecek pukul berapa saat itu

"Abisnya Lo udah kek orang gila gitu. Yuk ah ke kelas. Udah mau masuk nih" lanjut Adelia

"Yaudah ayo" kata Aluna

"Yaudah kalian duluan, aku mau beli minum dulu haus nih" kata Angrum

"Kita barengan aja ke kelasnya. Udah sana beli dulu kita tungguin disini ko Rum" kata Aluna dan Adelia juga Aluna ikut mengangguk setuju

"Oke, bentar yah" kata Angrum dan semuanya mengangguk lalu Angrum berjalan dan mengambil air dari tempatnya kemudian berjalan menuju Bu kantin untuk membayar sambil mulai meneguk airnya.

Braaaaakkk" semua mata yang ada di kantin tertuju pada arah suara termasuk ketiga sahabat Angrum

"Awwwww" pekik Angrum dia tertabrak seseorang sampai jatuh dan rambut juga wajahnya tersiram air rasa jeruk yang sedang ia minum.

Dengan cepat ketiga Sahabat Angrum menghampiri Angrum yang sedang terduduk dengan rambut basah.

"Sorry" ucap seseorang dan mengulurkan tangannya untuk Angrum berdiri. Itu Arfan.

"Oh iya gakpp" jawab Angrum dan menerima uluran tangan itu dengan senyuman nya yang langsung menampilkan lesung pipinya.

Lesung pipinya. Batin Arfan.

"Rum gakpp?" Tanya Alena yang ikut membantu Angrum berdiri

"Gakpp ko gakpp"

"Kalo jalan liat-liat dong. Gimana sih ini. Kaki Lo gak ada mata kakinya yah?" Semprot Adelia

"Udah Del, aku gakpp, lagian aku yang salah." Kata Angrum

"Sorry, lain kali kalo minum jangan sambil jalan" kata Arfan kepada Angrum tanpa memperdulikan kata-kata Adelia.

"Iya gakpp, emang aku yang salah" jawab Angrum dan tersenyum

"Udah udah yuk ke UKS lutut Lo luka tuh" kata Adelia sambil menarik tangan Angrum pergi.

"Siapa sih itu anak baru. Caper banget" ucap seseorang yang ditemani satu temannya yang memandang tidak suka ke arah Angrum

🍁🍁🍁

"Lo liat sendiri kan Lena, kelakuan temen Lo itu. Nyebelin banget masa dia yang salah tapi masih nyalahin Angrum" ketus Adelia

"Aduh Adel udah deh gak usah di perpanjang aku juga gakpp" kata Angrum

"Tau Lo, Angrum nya juga santai" kata Aluna

"Gue juga santai. Gue cuma gak suka aja sikap Sombong nya itu" kata Adelia

"Udahlah di mata Lo dia emang dari dulu gitu kan Del" kata Alena dengan senyumannya sambil meneteskan obat luka ke lutut Angrum.

"Iya Del udah aja. Yang penting kan di ganteng"

"Ganteng aja yang ada di otak Lo"

"Ya emang ganteng"

"Tapi sombong. Gue gak suka" kata Adelia

"Tapi ganteng. gue suka" kata Aluna

"Sombong!"

"Ganteng!"

"Sombong!"

"Ganteng!" Timpal Aluna lagi tidak mau kalah

"Udah! Udah! Gak usah berdebat! Ayo ke kelas udah mau masuk ini" kata Alena

"Iya udah ayo ke kelas yo" ajak Angrum yang dari tadi hanya tersenyum melihat dua sahabat barunya seperti Anjing dan kucing.

🍁🍁🍁

Thanks readers ❤ salam sayang ❤

SkenArio [END] Where stories live. Discover now