18. Bantu Gue Move On, ya?

593 57 6
                                    

Nk menghampiri Ari yang duduk di sofa ruang tamu sambil membawa nampan yang berisi dua gelas cokelat panas. Ia meletakkannya di atas meja.

"Lo kenapa?" Nk menyuarakan pertanyaan yang sedaritadi bersarang di kepalanya.

Nk menatap Ari lekat yang duduk di sofa seberangnya. Ia mencoba membaca ekspresi Ari, namun gagal. Ari terlalu dingin untuk disentuh. Terlalu jauh untuk digapai.

Sedangkan Ari hanya tersenyum kepada Nk. "Cuma kangen sama lo. Akhir akhir ini kan, lo jauhin gue mulu."

Nk memutar bola matanya. "Gue ga ngejauhin lo."

"Oke, menghindar," tukas Ari.

"Nggak juga."

Ari mengedikkan bahunya. "Gue ngerasa lo ngehindarin gue karena masalah itu."

Kening Nk berkerut. "Masalah yang mana ya? Gue gak punya urusan apapun sama lo. Bahkan gue gak kenal lo siapa."

Ari menaikkan sebelah alisnya, "yakin gak kenal? Harusnya sih, kalau sama orang yang gak dikenal, pertanyaan pertama yang keluar dari mulut lo itu 'lo siapa' bukan 'lo kenapa'." Ari tersenyum miring sedangkan Nk menghembuskan nafasnya jengah.

Setelah itu hening. Keduanya tenggelam dalam pertanyaan pertanyaan yang berputar dalam pikiran masing-masing.

Nk menolehkan kepalanya ke arah jendela. Hujan di luar sana mulai mereda. Matahari perlahan mengintip malu lagi.

"Nk." Yang dipanggil menoleh ke arah sumber suara. "Boleh gue ajak lo ke luar?"

"Gak. Nanti gue ditinggal lagi," jawab Nk sarkas.

Ternyata Nk-nya ini masih merajuk. "Janji deh gak bakal tinggalin lo lagi. Apalagi ninggalin lo pas lagi sayang-sayang nya." Nk melotot mendengar ucapan Ari. Sedangkan si empunya hanya nyengir.

"Ayo dong, gue mau jelasin sesuatu sama lo. Ikut gue ya?"

Nk berpikir sejenak. Nk rasa semua harus segera diselesaikan. Bagaimana jika apa yang Nk pikir tidak sesuai dengan kenyataan? Tapi di lain sisi Nk pun takut dengan kebenarannya nanti. Jujur, ketika ia melihat dengan mata kepalanya sendiri Ari sedang berpelukan dengan seorang wanita dibawah guyuran hujan kala itu, hati nya merasa ditikam ratusan pisau tajam secara bersamaan.

Sakit yang menyesakkan dada. Persis seperti apa yang ia rasakan dulu ketika melihat kekasihnya memeluk gadis lain.

"Oke. Gue ganti baju dulu," putus Nk.

***

Nk tersenyum lebar saat tahu Ari membawanya ke tempat ini lagi. Rooftop hotel dengan pemandangan kota yang Nk sukai.

Mereka segera berjalan menuju bibir gedung yang sudah dipakai pagar. Nk sangat menikmati pemandangan sore hari setelah hujan sambil melihat pemandangan yang tersaji di depan mata nya ini. Ari yang melihat tingkah Nk hanya tersenyum kecil.

Lama keduanya tak ada yang mengeluarkan sepatah kata. Hingga Ari yang sudah tak nyaman dengan situasi ini memulai pembicaraan.

"Dia Stella." Ari menghela nafasnya. "Dia mantan yang gue maksud yang tempo hari di tempat ini gue ceritain."

Nk menahan nafas nya sejenak. Lalu mengalirlah cerita awal pertemuan antara Stella dan Ari hari itu. Nk yang mendengar penuturan Ari hanya bisa mendengarkan sambil mengelus lembut bahu Ari.

Setelah Ari menyelesaikannya cerita nya, ia menunduk memandang sneakers hitam berlambang tanda centang kesayangannya.

"Gue bener-bener minta maaf, Nk," ujar Ari setelah lama tak mendapat respon dari gadis disampingnya. "Gue tau gue salah. Gue egois."

Nk yang tadi memandang lurus ke depan, kembali menoleh kepada Ari. "Gue yang harusnya minta maaf. Gue yang egois. Gue marah gak jelas sama lo."

Ari membalas tatapan Nk dengan lembut.

"Yaudah kita sama-sama maafan dan sama-sama memaafkan, oke?" Nk terkekeh geli mendengar penuturan Ari.

Kemudian hening lagi. Nk terhanyut dalam pemandangan yang tersuguh di depannya. Nk benar-benar menyukai pemandangan dari ketinggian.

"Nk,"

"Ya?" Nk menoleh pada Ari yang menatapnya lembut.

"Bantu gue move on ya?"

Nk mengerutkan dahinya tak mengerti. "Caranya?"

Ari perlahan menggenggam tangan Nk yang berpegangan pada pagar pembatas. "Dengan selalu ada di samping gue. Karena gue sadar, gue butuh lo."

***

H

olla aku kembaliii.
Sorry buat super ngaret updet nya gais huhu.

Dapet ga sih feel nya?:( terlalu pendek gak?:"

Aku baru update karena kemarin kemarin aku sibuk buat persiapan UN dan USBN. Dan sekarang sibuk buat daftar sekolah hwaaa.

Btw, aku lagi mengusahakan mau sering update. Insya Allah. Menurut kalian gmna?

Update seminggu 2 kali tapi pendek

Atau

Seminggu sekali tapi lumayan panjang?

Makasih buat yang masih setia nungguin cerita ini sampai lumutan hehe. Ku sayang kalian semwaaa❤❤.

Makasih juga buat dukungan kalian selama ini dengan cara vote dan komennya, ahhh i really really love you guyss😢💙

Oh iya aku mau ngucapin, Minal Aidin Walfaidzin, mohon maaf lahir batin. Maaf kalau ada kata dari aku yang bikin kalian sakit hati. Maaf juga kalau aku sering PHP😀

Jangan lupa tinggalkan jejak.

With love,

Medina

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 24, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

(AIS-1) Because of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang