15. Cemburu, Eh

1.2K 108 31
                                    

Warning!
Typo everywhere.

_

__________________________

Ari merebahkan tubuhnya di kasur empuk yang berada di kamar kesayangannya. Matanya menatap langit-langit kamarnya yang berwarna putih polos.

Rambutnya basah sehabis mandi tadi. Ingatannya melayang pada kejadian dua jam yang lalu. Saat perempuan yang bernama Sella itu menghampiri dirinya sambil menangis.

"Sella."

Perempuan itu masih menangis di pelukan Ari. Merasa risih dengan orang-orang yang memperhatikan dirinya dan Sella, Ari pun menuntun Sella agar masuk ke dalam mobilnya.

Setelah Ari duduk di bangku kemudi, ia menginjak pedal gas dan mobilnya melaju meninggalkan kedai es krim.

Sella masih sesegukan. Ari masih bungkam. Keduanya sama-sama tenggelam dalam pikiran masing-masing.

Jujur, ada secuil rasa bahagia dalam diri Ari setelah bertemu dengan perempuan yang sangat ia cintai beberapa tahun lalu. Atau bahkan mungkin... rasa itu masih ada.

Sebagian dari dirinya merasa sedih melihat Sella yang terlihat sangat kacau saat ini.

Dan sebagian dirinya yang lain merasa seharusnya ini tidak terjadi. Seharusnya Ari tak membawa Sella ke dalam mobilnya.

Tetapi Ari tak bisa. Ia tak bisa diam melihat Sella seperti ini.

Ia tak peduli kalau Sella dulu telah menghancur leburkan hatinya.

Ia tak peduli kalau Sella dulu mengkhianati dirinya.

Ia tak peduli kalau Sella dulu meninggalkannya begitu saja.

Ari tak peduli.

Ari masih sayang Sella.

Dan Sella adalah kelemahannya.

Ari menepikan mobilnya di pinggir jalan. Lalu menoleh kepada Sella. Yang ditatap Ari balas menoleh. Mereka sama-sama diam. Saling tenggelam dalam tatapan mata masing-masing.

"Sell." Ari membuka suara.

Tangan Ari terjulur mengusap pipi Sella yang terasa dingin dan basah akibat campuran air hujan dan air matanya.

"Ari," lirih Sella.

"Lo kenapa Sell? Lo kemana aja? Lo gak tau, gue kangen banget sama lo." Ari tersenyum sendu. Matanya tak lepas menatap mata coklat terang milik Sella.

Suara notifikasi Line dari handphone Ari berdering nyaring dan membuyarkan lamunannya.

Ari meraih handphone yang sedari tadi tak ia mainkan dan disimpan di atas nakas. Lalu ia mengetikan password dan terpampang pop up Line dari Azka dan membukanya.

Nrazka: Bego, lo ninggalin Nk sendirian di kedai es krim?!!

Tubuh Ari membeku. Ari baru teringat dengan keberadaan Nk yang ia tinggal di kedai.

(AIS-1) Because of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang