"Bagaimana kalau dia melakukan gerakan baru ? Kasus ini tidak sederhana tau?",lanjut Akanen.
Yuuka masih melihat Akanen yang tampak sedikit menyudutkan mereka, lalu segera berdiri dari tempat duduknya.
"Inspektur Akanen, aku mau bicara", potong Yuuka.
"Kalian tunggu sebentar, nanti kita lanjutkan..!!", lanjutnya masih melihat Neru dan Techi yang masih termenung.
Pintu tertutup dengan diiringi punggung mereka yang sudah menghilang dari ruangan interogasi tersebut.
Nafas Techi begitu panjang ia keluarkan, menyandarkan punggungnya di kursi belakang.
"Ah, menyebalkan !", keluh Techi masih mencuri pandangan Neru yang tampak masih diam tidak merubah arah pandangan nya kebawah.
Diruangan Akanen,
Yuuka memasuki ruangan rapi milik Akanen, yang penuh dengan jajaran buku laporan bulanan ditiap lemarinya. Dengan khas bau lavender..
Mereka duduk nyaman setelah benar-benar menutup rapat ruangan tersebut.
"Apa yang kamu ingin bicarakan?", tanya Akanen.
"Meski ini sulit dipercaya..Tapi entah kenapa aku yakin mereka tidak bohong !", balas Yuuka.
Dengan gerakan terkejut Akanen menepuk pelan dahinya sambil tersenyum penuh tawa sindiran.
"Hehe ! Tidak bohong? Hehe. Yuuka wajah mu tampak serius"
Yuuka memajukan bibirnya dengan manis.
"Nen, aku tidak sedang bercanda", gumam Yuuka dengan muka kesal.
Akanen menghentikan tawanya, lalu menggerakan ujung lolipopnya. Menggeratkan rahangnya dan menghancurkan sekali gigit lolip itu.
"Aku mengerti kamu ingin mencoba sekecil apapun itu peluangnya. Tapi, cobalah lakukan yang lebih masuk akal. Dan, apa yang mau di tulis dalam laporan nantinya?", tanya Akanen masih dalam mode fukyouwaon.
"Mau menulis kalau seorang murid perempuan bermimpi melihat pembunuhan? Sejak penugasanmu dalam kasus ini, aku tidak merasa kalau kasus ini akan selesai !", lanjut Akanen lemas.
"Sekarang, Yuuka ingin langsung bergerak karena ucapan yang tidak masuk akal dan mereka hanya murid SMA?".
"Para petinggi, tidak menginginkan ini !", kali ini Akanen mulai mendekatkan wajahnya ke wajah Yuuka dan meneliti setiap kecantikan itu.
Dengan pelan tapi pasti, kali ini punggung Yuuka bergerak mundur karena Akanen menyudutkan nya. Hingga sampai pada punggung nya yang terhenti di dinding sudut ruangan penuh dengan sarang laba-laba itu.
Mata mereka bertemu cukup dekat Akanen kali ini menggerakan tangannya disamping wajah Yuuka yang tampak diam memerahkan wajahnya.
"Aku pun tidak ! Aku tidak ingin Yuuka dihina atau gagal dalam kasus ini. Terlebih ini sulit dan mengancam jabatanmu !", kali ini bibir Akanen mendekatkan jarak mereka. Memberi aroma yang membuat Yuuka tidak bisa berkutik.
Menjemput dagu Yuuka pelan, dan menarik pagutan pelan tapi pasti. Menyentuh lembut dan sedikit menekannya. Akanen menciumnya, mencium cinta pertamanya.
Yuuka melihat wajah itu, wajah Akanen yang tampak menikmati pagutan mereka. Dia tidak bisa menggerakan tubuhnya kali ini.
Benar-benar terkunci, mengingat bayangan wajah muda mereka ketika Akanen mengungkapkan perasaannya kepada dirinya. Meski mereka sahabat dan juga sangatlah tidak mungkin untuk saling bersama. Karena pada kenyataannya Yuuka menganggap bahwa Akanen adalah Rivalnya.
YOU ARE READING
Memory of Mask 'COMPLETE' Adapted from Manhwa
Mystery / Thriller[LAST PART AUTHOR PRIVATE] [COMPLETE] Di sekolah, Nagahama Neru si pecinta novel misteri tidak punya teman. Ia pun selalu ditindas teman-teman sekolahnya. Namun setelah mengalamai kecelakaan, Neru bisa melihat peristiwa pembunuhan yang terjadi pada...
File.8 Kebenaran
Start from the beginning
