"Aku sama sekali tidak menyangka tentang hal ini...", lanjut Neru masih mengepalkan tangannya didadanya.

Lalu membersihkan air matanya.

"Pokoknya aku minta maaf..", gumam Techi masih tanpa alas Kaki.

"Ini menyangkut hidup matiku...saat ini aku tidak dapat mengandalkan polisi, aku sendiri tidak tahu kenapa bisa terlibat ini !", ungkap Techi jujur.

"Aku ingin percaya bahwa ini hanya kebetulan, tapi kenapa..", kembali Neru mengeluh.

Techi kali ini tidak bisa berbuat banyak hanya saja melihat wajah sedih itu membuat hati nya ikut sakit.

"Hikss...", dada Neru terasa sesak.

"Gomenne..", gumam Techi menepuk pundak gadis cantik itu. Lalu mengangkat keliling nya.

"Kalau begitu, mari kita berteman.. senpai..."-

"Teman?", ulang Neru.

Mereka kembali tersenyum, dengan Techi menghapus air mata dari mata cantik gadis dihadapan nya itu.

"Setelah Suzumoto menelfonku...aku juga belum sempat melihat Risa dan dia saat ini. Aku tidak tahu lagi harus mencari kemana", ungkap Techi kesal kali ini.

"Ku dengar dari keluargannya...Risa juga menghilang", keluh Techi kembali

Keduanya saat ini masih mencelupkan kaki mereka di dasar kolam renang. Dengan Techi masih meletakkan kepalanya di bahu Neru.

Neru tiba-tiba saja terkejut dan cukup tegang.

"Ba...bagaimana dia menghilang?", tanya Neru.

"Aku juga tak tahu, yang pasti di hari pembunuhan Mona dia memintaku ke sekolah !", keluh Techi.

"Aku tidak memperdulikan nya, karena kupikir cuma main-main. Dia menghilang sejak hari itu !", lanjut Techi.

"Mungkin tertangkap oleh Pelaku, kalau benar dugaanku. Mungkin dia masih hidup saat ini ...paling tidak dia tidak atau belum muncul di mimpi mu kan?", lanjutnya.

Chu...

Neru seketika melebarkan matanya cukup kaget, karena Techi kali ini mencium pipinya. Dia pasti saat ini memerahkan wajahnya.

"Kau lucu saat seperti itu, aku menyukai nya ...hehe", goda Techi.

"Tapi..kita harus cepat !", kali ini Techi berdiri dan meraih tangan Neru.

"Jja Ne~ kalau ini berakhir bukan hanya pembunuhan juga kan yang akan berakhir, tapi juga mimpi burukmu juga pasti akan berakhir!!", lanjut Techi mengelus kepala Neru lalu tersenyum.

Deg...deg...

Ya, seketika jantung mereka sama sama gak kuat. Dengan degupan paling kuat.

"Kamu juga mengharapkan itu 'kan? Demi kita berdua kita harus menangkap nya. Dan juga, untuk itu kemampuan mu itu diperlukan..", ungkap Techi saat ini mulai meninggalkan Neru sendirian.

"Kelas sudah dimulai...", ungkap Techi sambil tersenyum kali ini.

"Tapi, bukan itu masalahnya", lanjutnya saat mereka sama sama pergi menuju ke kelas masing-masing.

"Apa?", gumam Neru.

"Nama...kita belum kenalan tau 'bakka !!", celetuk Techi si jagoan sekolah itu.

"Nagahama Neru...Neru panggil saja aku Neru, kamu?", ungkap Neru masih terbata.

"Yurina..Hirate Yurina, satu sekolah memanggil ku Techi karena kehebatan ku di bidang Taekwondo !!", ungkap Techi menyombongkan diri lalu tersenyum.

Memory of Mask  'COMPLETE' Adapted from ManhwaWhere stories live. Discover now