Sepuluh

5K 288 6
                                    

"Kyaaa..."

Jerit Key mendorong tubuh Davian kaget dan mundur beberapa langkah, ia tidak percaya dengan apa yang ia lihat di depannya sekarang. Mate nya berdiri didepannya, rasanya Key ingin lari, ya lari, karena dirinya belum siap untuk bertemu dengan Mate nya dengan kondisi Key yang berantakan seperti ini. Key mundur dan terus mundur, ia pun berbalik dan berlari meninggalkan Davian yang menatapnya dengan kebingungan.

Dirinya benar-benar konyol, kemarin ia mengejar-ngejar mate nya dan sekarang ketika mereka di pertemukan Key malah kabur menghindarinya. Ia merasa benar-benar seperti orang bodoh, bertindak gegabah.

bagaimana jika setelah ini mate nya itu mereject dirinya karena tingkah tidak sopan yang Key tunjukan kepada mate nya, Key harus kembali dan menemui pria itu. ia harus meminta maaf karena ketika sopanannya kepada mate nya. tapi memikirkan ia akan bertemu dengan pria itu, membuat daa Key terasa sesak.

***

Davian hanya bisa menatap punggung meta nya pergi menjauh, apa yang ia lalu kan salah atau kah mate nya sudah berhenti dan ingin melepasnya karena insiden kemarin. namun jika di lihat dari wajah gadis itu sepertinya.

Blush

Davian menyentuh pipinya yang panas, "Apa ini kenapa terasa panas?" tanya Davian bodoh, ia kembali berjalan. ada yang perlu ia lakukan di kota, dan Davian ingin pergi mencarinya tanpa harus merepotkan para pengikutnya.

sebenarnya Davian bertemu dengan mate nya hanyalah sebuah kebetulan, tidak ada kesengajaan yang dilakukan oleh Davian.

***

"Apa kau sudah mendapatkan info dimana mereka sekarang?" tanya seorang pria yang duduk membelakangi bawahannya.

pria yang berdiri menunduk menyembunyikan wajahnya, ia tidak ingin melihat wajah yang menakutkan itu, cukup beberapa kali ia menatap wajah milik Alpha-nya.

"Belum tuan, tapi kamu sudah mendapat sedikit info keberadaan mereka sekarang." jawabnya dengan suara berdetar ketakutan.

"Hm..." melemparkan kertas-kertas di tangannya ke udara, bagaikan kertas-kertas itu tidak berharga. "Temukan mereka secepatnya, agar aku bisa menghisap darah gadis itu." ucap pria tersenyum dengan seringai iblisnya.

"Baik, tuan." jawabnya segera undur dirinya.

mata berkilat jahat, "Kali ini tak akan ku biarkan dirimu kabur dari ku." seringainya, yang kemudian diiringi tawa kerasnya.

***

Key mengkrutuki ke bodohannya, ia benar-benar bodoh. seharusnya tadi ia berbicara dengan mate nya bukannya malah kabur seperti tadi, key membenamkan wajahnya ke bantal milik Acha. sahabatnya itu tengah berada di dapur, sibuk membuatkan Key minuman.

"Andai ke jadian yang tadi bisa diulang lagi." ujar Key menunduk.

sudah ia ceritakan semuanya kepada Acha tentang pertemuan dirinya dengan Mate nya itu, dan sepertinya Acha mengerti keadaannya.

"Pasti lain kali kalian bisa bertemu lagi." jawab Acha memberi semangat untu Key, "Seperti aku dan mate ku." imbuh Acha dengan senyumnya.

Key memutar tubuhnya, ia tidak salah dengarkan Acha udah bertemu mate nya kapan kenapa dirinya tidak tahu, "Hah?" respon kaget Key. Acha tersenyum.

"Maaf, aku belum cerita habisnya kau begitu fokus dengan masalah mu sendiri." jawab Acha.

"Kenapa kau tidak cerita, masalah ku itu lain lagi... seharusnya kau membagi kebahagian dengan ku." cerocos Key.

"Maaf, jadi sekarang aku sudah mulai bisa bercerita?" tanya Acha, Key mengangguk dan duduk menghadap Acha. menjadi pendengar yang baik. "Jadi waktu itu aku bertemu dengan mate ku di Mini market...blablabla." ucap Acha mencerita bagaimana dirinya bertemu dengan mate nya, dari mengambil produk makanan yang sama dan mengira aroma yang enak itu berasal dari makanan yang mereka ambil tapi ternyata mereka salah. Acha dan matenya sama-sama memiliki aroma yang sama, sama-sama aroma Stroberry Mint yang begitu manis dan menyegarkan. pada saat itu mereka saling terpaku, ketika sadar membuat keduanya jadi salah tingkah. dari sanalah Acha dan mate nya bertemu sekaligus berkenalan, sampai sekarang mereka masih jalan walau sang mate terlalu sibuk kerja. katanya ia berkerja disalah satu perusahaan besar dikota mereka tapi Acha tidak tahu dimana perusahaan itu karena Mate nya tidak mengatakan apa-apa, lagi pula itu tidak penting untuk Acha yang penting ia sudah menemukan belahan jiwanya.

My Mate RogueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang