Dare

0

Apakah kalian pernah merasakan kepedihan hidup yang dijalani oleh seseorang yang memiliki pekerjaan terlarang?

Orang itu adalah Aku.

Aku memiliki berbagai keahlian di bidang yang berbeda beda,
dan itu membuatku ingin mencoba semua hal tanpa rasa takut.

Walaupun aku tau apa resiko yang akan aku ambil.
Ntah itu resiko yang cukup besar ataupun kecil.
Aku hanya ingin mencoba.

Itulah masalahnya.

Aku adalah manusia jenius.

Menurutku.

Aku bisa mengoperasikan seluruh alat komunikasi dan transportasi.

Hack?

Itu hal yang mudah bagiku.
Aku pernah bekerja sebagai hacker.

Sebentar.

Hanya sebentar.

Walaupun itu tetap berlanjut sampai sekarang sebagai penghiburku.

Aku sudah mencoba berbagai pekerjaan di usia yang terbilang 'muda'.

Sekolah?

Aku tidak pernah memijakkan kaki ku di sekolah manapun.

Karna otakku tak menerima pelajaran apapun dari siapapun.

Kalian tau?

Aku berpikir bahwa sekolah hanya untuk orang-orang bodoh yang tak mengetahui apa-apa. Makanya mereka pergi ke sekolah untuk belajar.

Dan itu adalah kebenaran yang tak bisa kalian pungkiri.

Beberap diantara kalian pasti sependapat denganku.

Sekolah hanya untuk orang tak berilmu.

Orang yang tak berilmu ketika masuk sekolah maka akan berilmu.

Sekolah hanya untuk orang bodoh.

Jika orang bodoh sekolah maka kebodohannya akan sedikit berkurang.
Sedikit.

Itulah kenapa aku tak ingin merasakan masuk sekolah.
Aku bukan lah orang yang tak berilmu.

Aku juga bukan orang yang bodoh.
Maka dari itu aku tak perlu bersekolah.

Aku sudah bisa berdiri dan berjalan dengan lancar saat umurku 10 Bulan.
Sudah bisa berlari saat 12 Bulan.
Sudah bisa bicara saat 8 Bulan.
Bisa membaca saat 23 Bulan.
Bisa menulis saat 25 Bulan.
Bisa berhitung saat 27 Bulan.

Aku sudah jenius dari kecil bukan??

Walau pun begitu, aku memiliki satu masalah,

Aku

Anak yang tak di inginkan.

Oleh siapapun.

Ayahku

pembunuh bayaran

dan seorang bandar narkoba kelas tinggi.

Ibuku

seorang PSK

dan penjual organ tubuh ilegal.

Dan aku

adalah anak dari mereka,

yang lahir

sebelum mereka

terikat bersama.