Can't Waiting

4.1K 190 72
                                    

Disclaimer : yang jelas bukan punya Sei, tapi Eren punya Levi donk XD /disambit

Warning : cerita di pasar eh pasaran maksudnya, typo, yang homophobic silakan angkat baju eh angkat kaki sebelum terserang virus malaria(?), it's just for fun.. Yay~ \(^^)/

Summary : Siapa yang tidak mengenal Levi Ackerman, pemuda bertampang datar tapi menawan yang digilai banyak makhluk(?) baik di Shigansina Univercity ataupun diluar sana. Bagaimana kehidupan tenangnya (menurut Levi) akan dikacaukan oleh seseorang yang tiba-tiba muncul entah dari mana itu.















Levi POV

Siapa yang tau bagaimana kita akan melewati hari esok? Tentunya hanya Tuhan yang tau, dan lihat aku sekarang, entah mimpi apa aku kemarin malam sampai harus bertemu dengan bocah ababil ini. Entahlah aku benar-benar tidak habis pikir dengan semua ini. Ini hari liburku kawan, kenapa aku harus mendapatkan cobaan dari Tuhan disaat aku butuh ketenangan fikiran. Aku tidak yakin ini akan berakhir dengan cepat, kurasa libur musim panas kali ini tidak akan sesuai keinginanku. Yah, bukannya aku benci ada orang yang menyapaku, lagi pula kalau diperhatikan pemuda ini manis, senyuman dan sorot matanya itu pasti bisa memikat banyak pria dan wanita, tapi jika tiba-tiba datang dan melakukan hal seperti ini, siapa yang tidak shock terlebih aku ini laki-laki. Meski aku sempat terpesona padanya.


Srett



Grep



"Levi-san~ aku rindu padamu.. Kau mau pergi kemana? Aku ikut ya, ya, ya, please~" ucap pelan seorang pemuda bersurai coklat pada pemuda bersurai eboni yang dipeluknya.



"Ah.. Hey. Apa yang kau lakukan?! Cepat lepaskan aku atau aku akan menghajarmu, bocah!" ucapku kesal. Bagaimana tidak kesal, bocah ini tiba-tiba saja muncul entah dari mana dan langsung memelukku tanpa permisi.



"Aku akan pergi bersamamu Levi-san. Kenny-san dan Kuchel-san tidak akan keberatan kau bersamaku. Lagi pula sekarang mereka sedang sibuk dengan urusan kantor dan butiknya," ucap pemuda bersurai coklat yang entah siapa namanya ini. Mengacuhkan tatapan dan ancaman yang aku lontarkan padanya. 'Sial' batinku kesal.



"Oh ya.. Aku dengar Kenny-san sedang kesulitan uang dalam bisnisnya ya, aku ikut sedih soal itu." tambah pemuda itu yang membuatku makin bingung dan penasaran dengannya. Jelas-jelas aku tidak mengenalnya dan aku yakin baru bertemu hari ini dengannya, tapi bagaimana bisa dia tau namaku? Bahkan tentang keluargaku, dan kondisi pekerjaan ayahku? Siapa sebenarnya bocah menyebalkan dan berisik ini, Tuhan.



"Tunggu dulu. Bagaimana kau bisa tau soal ayah dan ibuku?! Juga tentangku?! Aku sendiri tidak mengenalmu bahkan aku tidak tau namamu, bocah!" ucapku benar-benar kesal karena bocah ini bahkan tidak melonggarkan pelukannya sedikitpun di pinggangku meski bicara normal denganku. Aku makin frustasi sekarang karena tidak akan ada seorang pun yang bisa membantuku di tempat ini.

.

.

.

.

.

.

.

Normal POV

"Tunggu dulu. Bagaimana kau bisa tau soal ayah dan ibuku?! Juga tentangku?! Aku sendiri tidak mengenalmu bahkan aku tidak tau namamu, bocah!" ucap Levi kesal mencoba melepaskan diri dari pelukan maut pemuda tersebut meski tidak berhasil.

My ObsessionWhere stories live. Discover now