File. 2 Hirate Yurina

Start from the beginning
                                        

'Dilarang masuk ! Sedang ada Renovasi dilarang naik keatas bagi yang melanggar akan dihukum-Manajemen Sekolah'

"Gimana ya..tapi harus kupastikan perasaan nggak tenang ini..", ungkap Neru bergumam.

Lalu dia dengan perlahan membuka beberapa garis polisi untuk ia terobos dengan kepala duluan,  masuk kearah tangga menuju lantai dua itu. Jantungnya makin tak karuan, tangannya tergetar dan juga masih penuh keringat di dahinya.

Langkah demi langkah mulai menaiki tangga, hingga kali ini dia dibuat lemah oleh warna yang mencolok, noda darah dengan cukup kering.

"Bagaimana mungkin...", kali ini dia terkejut.

Masih kembali didalam bayangan hitam semalam, benar-benar mimpi yang menjadi kenyataan.

Dan dia mengingat bahwa orang bertudung kepala hitam itu membawa pisau bedah berdarah lagi, dan juga botol kaca.

Masih kaki Neru di anak tangga yang semalam rasanya ia pijak juga.

Di sisi lain, tepatnya dibawah anak tangga Neru berdiri ada seorang gadis lain. Rambut pendek warna hitam, dengan dasi yang masih kendor menutup Name tag bernama 'Yurina Hirate' itu.

Dia tampak melihat teliti tubuh Neru dari bawah, kaos kaki hitam seifuku sailoor lengan panjang dan juga tubuh yang tampak bergetar.

.
.
.
....

[Ruang Kepala Sekolah]

"Kepala sekolah pasti sudah mendengar kabarnya, jadi bagaiamana sekarang?".

"Para polisi sudah bicara..".

"Mereka akan kembali lagi nanti siang. Para guru sudah tau. Oh ya Sayaka-sensei!".

Kurang lebih itulah perdebatan kecil yang terjadi di ruang kepala sekolah SMA Swasta Keyaki itu.

"Ah maaf tapi perasaanku...", ucap sedikit emosi Sayaka Yamamoto Sensei kali ini.

"Ini bukan saatnya main perasaan..! Ini menyangkut hidup dan mati sekolah kita".

"Tap..tapi kepala sekolah, Sudah dua murid kelas saya..", keluh Sayaka sensei.

"Hal ini sungguh sulit dipercaya", imbuhnya.

"Kita memang mencoba menutupinya dengan kebohongan Renovasi. Jadi anggap saja masalah ini sudah selesai !"

"Kalau mau bersedih nanti saja !", benar benar kali ini bentak Kepala sekolah ke Wali Kelas 3-C yang menjadi kelas korban pembantaian berturut-turut.

Nafas Sayaka-sensei berat kali ini menahan air mata yang keluar dari sisi tepinya.

"Baiklah...!", keluhnya.

.

.

.

...

Kembali di tempat Neru, Hirate Yurina atau sering disapa Techi itu masih serius mengamati punggung gadis yang tidak lebih tinggi darinya itu. Lalu lekas dia mencoba menyapanya dengan tepukan dibahu kanan nya.

"Hei..".

"Kyaaaaa...".

Bruaghhhhhttt...

Tubuh Neru kali ini menindih tubuh Techi sesaat setelah Neru menjatuhkan diri karena kakinya terkilir, membuat keduanya jatuh dengan wajah yang bertatapan dengan jarak yang begitu dekat.

Nafas mereka bertemu dengan Techi masih menahan berat tubuh gadis cantik diatasnya kini.

Entah kenapa rasa tidak normal itu muncul didalam diri Techi Hingga jantungnya serasa melayang meninggalkan tempat yang semestinya.

"Kawa...kawaiii..", gumam Techi masih memandang Neru kali ini.

"Summimasen...?". Tenya Neru masih menahan wajahnya agar tidak bersentuhan dengan gadis dihadapan nya. Karena jarak yang begitu dekat diantara mereka...

Bersambung.....

Bersambung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Memory of Mask  'COMPLETE' Adapted from ManhwaWhere stories live. Discover now